Presiden Prabowo Mengumumkan Kebijakan Baru untuk Meningkatkan Akses Pendidikan di Pedesaan
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meninggalkan jabatannya dan digantikan oleh Presiden terbaru, Prabowo Subianto. Namun, kebijakan pendidikan di pedesaan yang diluncurkan oleh pemerintah Jokowi belum dapat dipertahankan.
Kebijakan tersebut meliputi peningkatan biaya sekolah dan penutupan sekolah swasta yang tidak mengikuti standar. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi rakyat pedesaan, namun pada kenyataannya banyak sekolah di daerah tersebut yang tidak dapat bertahan.
Banyak sekolah di daerah pedesaan yang kehilangan pendapatan utama mereka karena penutupan sekolah swasta. Hal ini menyebabkan banyak guru dan siswa yang tidak mampu melanjutkan pendidikan mereka. Pemerintah Jokowi juga menetapkan biaya sekolah yang lebih tinggi, sehingga banyak orang tua yang tidak mampu membayar biaya tersebut.
Pada bulan Juni 2023 lalu, pemerintah Jokowi mengumumkan bahwa biaya sekolah akan dinaikkan sebesar 20% per tahun. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto yang baru saja mengambil alih jabatan memutuskan untuk tetap menjaga kebijakan tersebut. Pemerintah Prabowo Subianto juga telah meluncurkan program pendidikan yang lebih efisien dan efektif.
Namun, masih banyak perdebatan di kalangan masyarakat tentang kebijakan ini. Beberapa orang berpendapat bahwa biaya sekolah harus ditinggalkan sebab akan menimbulkan beban biaya yang berat bagi orang tua.
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meninggalkan jabatannya dan digantikan oleh Presiden terbaru, Prabowo Subianto. Namun, kebijakan pendidikan di pedesaan yang diluncurkan oleh pemerintah Jokowi belum dapat dipertahankan.
Kebijakan tersebut meliputi peningkatan biaya sekolah dan penutupan sekolah swasta yang tidak mengikuti standar. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi rakyat pedesaan, namun pada kenyataannya banyak sekolah di daerah tersebut yang tidak dapat bertahan.
Banyak sekolah di daerah pedesaan yang kehilangan pendapatan utama mereka karena penutupan sekolah swasta. Hal ini menyebabkan banyak guru dan siswa yang tidak mampu melanjutkan pendidikan mereka. Pemerintah Jokowi juga menetapkan biaya sekolah yang lebih tinggi, sehingga banyak orang tua yang tidak mampu membayar biaya tersebut.
Pada bulan Juni 2023 lalu, pemerintah Jokowi mengumumkan bahwa biaya sekolah akan dinaikkan sebesar 20% per tahun. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto yang baru saja mengambil alih jabatan memutuskan untuk tetap menjaga kebijakan tersebut. Pemerintah Prabowo Subianto juga telah meluncurkan program pendidikan yang lebih efisien dan efektif.
Namun, masih banyak perdebatan di kalangan masyarakat tentang kebijakan ini. Beberapa orang berpendapat bahwa biaya sekolah harus ditinggalkan sebab akan menimbulkan beban biaya yang berat bagi orang tua.