Pernyataan Wali Kota Malang Dalam Masa Khawatir, Beliau Membagikan Profil Istri yang Bisa Dimimpi
Kematiannya menyeburkan perut Wali Kota Malang terguncang. Ia mengucapkan belasungkawa dengan luka-luka, tetapi ia tidak bisa menahan air mata sewaktu itu. Mungkin, ini adalah momen yang paling sulit bagi sang pejabat publik yang dipimpin oleh sang istri. Dengan kata-kata yang sedih itu, Wali Kota Malang mengingatkan tentang istrinya yang telah meninggal dunia, Hanik Andriani.
Mengapa dia begitu menyayangkan? Berikut beberapa alasan mengapa beliau sangat berduka.
Selama hidupnya sebagai pejabat publik, sang istri selalu menjadi sumber kekuatan bagi suaminya, Wali Kota Malang. Hanik lahir pada 23 Oktober ini adalah sosok perempuan yang inspiratif bagi masyarakat Malang. Bukan hanya karena perannya sebagai istri, namun juga kiprahnya yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial melalui Tim Penggerak PKK Kota Malang.
Di luar masalah-masalahnya, Hanik adalah orang yang paling dekat dengan suaminya setelah ibunya. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat, bahkan sampai-sampai di masa kecil mereka mengikuti tes PNS bersama-sama, namun hanya suaminya yang lolos.
Pernyataan Hanik dalam Suara Jatim Post pada bulan Maret lalu memberikan gambaran tentang visi besar sang istri. Dia ingin meningkatkan ketahanan pangan di Kota Malang dengan mengoptimalkan konsep urban farming dan budidaya lele dan tombro.
Hanik juga aktif melakukan kunjungan lapangan, termasuk meninjau Puspaga Mbois di Dinsos P3AP2KB pada bulan Oktober lalu. Dia juga berperan sebagai Penasihat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Malang.
Semua ini terungkap ketika Hanik menceritakan mengenai momen-momen masa lalunya yang penuh pengabdian. Mungkin, dia ingin memberikan inspirasi bagi para pejabat publik dan masyarakat setempat untuk lebih berdedikasi dalam menyajikan jasa kepada rakyatnya.
Kematiannya menyeburkan perut Wali Kota Malang terguncang. Ia mengucapkan belasungkawa dengan luka-luka, tetapi ia tidak bisa menahan air mata sewaktu itu. Mungkin, ini adalah momen yang paling sulit bagi sang pejabat publik yang dipimpin oleh sang istri. Dengan kata-kata yang sedih itu, Wali Kota Malang mengingatkan tentang istrinya yang telah meninggal dunia, Hanik Andriani.
Mengapa dia begitu menyayangkan? Berikut beberapa alasan mengapa beliau sangat berduka.
Selama hidupnya sebagai pejabat publik, sang istri selalu menjadi sumber kekuatan bagi suaminya, Wali Kota Malang. Hanik lahir pada 23 Oktober ini adalah sosok perempuan yang inspiratif bagi masyarakat Malang. Bukan hanya karena perannya sebagai istri, namun juga kiprahnya yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial melalui Tim Penggerak PKK Kota Malang.
Di luar masalah-masalahnya, Hanik adalah orang yang paling dekat dengan suaminya setelah ibunya. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat, bahkan sampai-sampai di masa kecil mereka mengikuti tes PNS bersama-sama, namun hanya suaminya yang lolos.
Pernyataan Hanik dalam Suara Jatim Post pada bulan Maret lalu memberikan gambaran tentang visi besar sang istri. Dia ingin meningkatkan ketahanan pangan di Kota Malang dengan mengoptimalkan konsep urban farming dan budidaya lele dan tombro.
Hanik juga aktif melakukan kunjungan lapangan, termasuk meninjau Puspaga Mbois di Dinsos P3AP2KB pada bulan Oktober lalu. Dia juga berperan sebagai Penasihat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Malang.
Semua ini terungkap ketika Hanik menceritakan mengenai momen-momen masa lalunya yang penuh pengabdian. Mungkin, dia ingin memberikan inspirasi bagi para pejabat publik dan masyarakat setempat untuk lebih berdedikasi dalam menyajikan jasa kepada rakyatnya.