Istana Tak Permasalahkan WNA Pimpin BUMN: Why Not?

Ternyata Indonesia tidak perlu khawatir tentang warga negara asing (WNA) yang bisa memimpin badan usaha milik negara (BUMN), kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Dalam pernyataannya, Prabowo Subianto sudah mengubah regulasi yang menyebut pemimpin BUMN harus seorang warga negara Indonesia (WNI).

"Bumi kita tidak boleh menutup diri terhadap adanya WNA yang berkompeten," kata Prasetyo. Ia menjelaskan bahwa aturan bagi WNA di BUMN bukan berarti mengabaikan potensi sumber daya manusia dalam negeri.

Prasetyo menggunakan contoh seperti pelatih sepak bola untuk menjelaskan kebutuhan tenaga ahli asing itu. "Sama nih seperti dengan pelatih sepak bola, kan mirip-mirip nih kan. Kalau ada pelatih lokal yang bagus ya kita pakai pelatih lokal, tapi kalau kita membutuhkan pelatih asing, ya enggak ada masalah juga," katanya.

Ia juga menyebut bahwa pemerintah tidak menutup kemungkinan keterlibatan tenaga kerja asing (TKA) di perusahaan lainnya selama berdasar pada kebutuhan.
 
Gue senang banget kalau gus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi bilang kayakannya, kita tidak perlu khawatir tentang WNA yang bisa memimpin BUMN. Kita harus terbuka untuk sumber daya manusia asing yang berkompeten, apalagi kalau itu bisa membantu kita meningkatkan kinerja perusahaan. Bayangin aja kalau kayaknya pelatih sepak bola asing yang baik bisa menggantikan pelatih lokal kita, tapi gue rasa bukan berarti kita harus menutup mata akan potensi TKA di perusahaan lain. Itu kayaknya kebijakan yang bijak, karena gus Prasetyo bilang kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan, bukan menolak kesempatan yang bisa membuat kita lebih baik 🤝🏼
 
Gini kayaknya, kalau kita lihat dari sudut pandang itu, memang wajar banget. Kita harus terbuka untuk kehebohannya karena jadi negara besar deh 🤯. Tapi yang penting adalah WNA itu punya kemampuan dan kompetensi yang seragam dengan WNI. Jadi jangan salah pahaman, memang ada aturan tapi bukan berarti kita harus menutup diri terhadap adanya sumber daya manusia yang baik dari luar 🤝.
 
Maksudnya sih jangan kita pikir WNA yang bisa memimpin BUMN itu harus dikecualikan karena bukan warga negara Indonesia. Nah tapi, ini bukan berarti kita tutup mata atas kemampuan mereka. Kalau suatu hari kita butuh orang yang pintar dan ahli untuk mengatasi masalah di perusahaan, maka tidak ada salahnya meminta bantuan dari luar negeri. Seperti contoh pelatih sepak bola, kita bisa meminta dia untuk membantu kita buat lebih baik. Tapi, jangan lupa kita harus juga percaya diri dalam mengembangkan bakat-bakat lokal kami sendiri. Kita tidak boleh hanya tergantung pada orang asing untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. 🤔
 
Aku senang sekali kalau gus Menteri itu bilang kalau kita bukan harus khawatir sama WNA yang bisa jadi memimpin BUMN! Semua itu kan tergantung kalau ada kompetensi ya! Kita jangan salah asumsi kalau WNA itu tidak kompeten atau apa-apa! Aku yakin kalau kita memberikan kesempatan, mereka pasti bisa membantu kita di Indonesia dengan baik juga! 🤩💪
 
kembali
Top