Istana Jelaskan Alasan Ditjen Pesantren Dibentuk, Singgung Kasus Al Khoziny

Pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) sebenarnya bermula dari kasus ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny yang menewaskan 67 orang. Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, presiden ini memberikan perhatian terhadap masalah izin Ditjen Pondok Pesantren dan meminta pemerintah untuk melakukan asesmen terhadap bangunan-bangunan pondok pesantren dari sisi keamanan secara teknis. Hal ini diperlukan agar memenuhi standar-standar minimal, termasuk pembangunan lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama dan rumah ibadah.

Presiden Prabowo juga ingin para santri dibekali ilmu selain agama, seperti ilmu berbasis teknologi dan ekonomi. Supaya harapannya para santri di dalam menghadapi masa depan memiliki bekal yang cukup lengkap, tidak hanya dari sisi akhlak dan keagamaan, tetapi juga kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, termasuk ilmu-ilmu ekonomi.

Bentuk Direktorat Jenderal Pesantren ini diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih besar kepada pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia. Menurut Wamenag, tujuan utama dari pembentukan direktorat baru ini adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat santri dan pesantren.

Selain itu, presiden juga ingin meningkatkan keterlibatan santri dalam proses pembangunan gedung. Hal ini termasuk dalam proses pendidikan untuk adanya pembekalan ilmu konstruksi sipil. Kementerian PU sedang menjalankan program latihan para santri untuk dilakukan pembekalan keilmuan minimal di bidang bangunan, konstruksi maupun sipil yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi masa depan.

Saat ini, Wamenag menyampaikan kabar bahwa Presiden Prabowo telah menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren. Lahirnya Ditjen Pesantren diharapkan sebagai kado terindah bagi masyarakat santri pada Hari Santri Nasional.
 
Mau nanya aja siapa ni yang bikin keseluruhan ini? Kalau gak salah Ditjen pesantren ini adalah hasil dari ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny, dan Presiden Prabowo nggak mau biarkan masalah izin DitjenPesantren terus berlanjut. Makanya dia meminta pemerintah lakukan asesmen bangunan-bangunan pesantren dari sisi keamanan teknis, dan juga ingin santri kita di bekali ilmu yang cukup lengkap, gak hanya akhlak dan keagamaan, tapi juga kemampuan beradaptasi dengan teknologi. Kalau saya pikir ini adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan keterlibatan santri dalam proses pembangunan gedung dan pemerintah bisa melihat masalah-masalah yang ada di pondok-pondok pesantren secara lebih rinci 😊
 
Aku pikir ini gampang-ganjan dari pihak Kemenag, tapi aku juga khawatir apa kira-kira kemudian. Apakah ini cuma sekedar protokol yang akan luntur setelah Presiden jadi penganggota lain? Aku bayangkan kalau ada yang terjadi pada pondok pesantren, siapa yang ngerjain aja, siapa yang bawa masalah ke sini 🤔👀
 
SIAPA YANG BAWAH TANDA PERTANYAAN INI NYATanya BELUM TAKSONOMI BANGLA PENULISNYA! APA KIRIMANYA TIDAK Fokus BAHWA PENTJEN PESANTREN BISA DITABIKAN SEBAGAI SOLUSI Untuk SEBUAH PROBLEMA YANG SAMPAI-SAMPANYA PAKSAH DI SELURUH INDONESIA! KIRIMANYA JAUH TIDAK Fokus BAHWA PENTJEN PESANTREN BISA Meningkatkan KEMAMPUAN SANTRI dalam BERADAPTASI terhadap PERKEMBANGAN TEKNOLOGI, bukannya membawa solusi untuk PROBLEMA-PROBLEMA yang SUDAH ADIKA DI SELURUH INDONESIA!
 
Dengan lahirnya Ditjen Pesantren, aku berharap bisa melihat peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan yang diberikan oleh pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia 🤞. Semoga para santri bisa dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi masa depan yang semakin cepat berubah, terutama dalam aspek teknologi dan ekonomi 📊. Aku juga harap Ditjen Pesantren bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di dunia santri, seperti keterbatasan akses ke pendidikan dan pelayanan yang lebih baik 🤝.
 
Jangan terkejut banget, kalau Presiden Prabowo akhirnya membuat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren, sebenarnya sudah lama ada rencana ini. Tapi kayaknya akhirnya terlaksana, apalagi setelah kasus ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny yang menewaskan 67 orang. Saya harap ini bisa menjadi perhatian bagi semua pihak untuk memastikan keamanan dan kualitas pendidikan di bidang pesantren 🤞.

Sama-sama, saya setuju kalau para santri harus dibekali ilmu yang lebih luas, bukan hanya agama. Ilmu teknologi dan ekonomi juga penting banget, agar mereka bisa bersaing di dunia modern ini 😊. Dan saya yakin, ini bisa menjadi kesempatan besar bagi para santri untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Kalau benar, Ditjen Pesantren ini akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di berbagai aspek kehidupan masyarakat santri dan pesantren. Saya harap ini bisa menjadi langkah positif bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia 🌟.

Hmm, saya agak curiang kalau program latihan para santri untuk dilakukan pembekalan keilmuan minimal di bidang bangunan dan konstruksi. Saya harap ini bisa menjadi kesempatan besar bagi mereka untuk memperbaiki keterampilan mereka 🛠️.

Sampah kabar baik, Wamenag! 😊 Presiden Prabowo akhirnya menyetujui pembentukan Ditjen Pesantren, dan saya rasa ini akan menjadi kado terindah bagi masyarakat santri pada Hari Santri Nasional.
 
ini gini, kalau gak salah ditjukan dari kasus pondok pesantren yang ambruk itu, sekarang ada pembentukan Ditjen Pesantren untuk memastikan pondok-pondok pesantren jangan ambruk lagi seperti Pondok Al Khoziny. tapi kalau lihat langsung direkturnya kayak apa? siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan atau kelalaian? kira-kira aja diarahi oleh Pribowo dan langsung mau berinvestasi dulu. sih, mungkin karena kira-kira bosenin dengan permasalahan yang ada di santri dan pesantren...
 
Dirasa seru banget kalau presiden mau memberikan perhatian terhadap masalah izin Ditjen Pondok Pesantren. Saya pikir ini penting banget agar kita bisa mendapatkan bangunan yang aman dan sesuai standar minimal, nih 🙌. Dan yang lebih seru lagi, saya senang sekali kalau presiden mau memberikan ilmu teknologi dan ekonomi kepada para santri. Bayangkan kalau mereka bisa memiliki kemampuan yang lengkap di masa depan, sih 🤓. Saya harap Ditjen Pesantren ini bisa memberikan perhatian yang lebih besar kepada pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia dan membantu meningkatkan keterlibatan santri dalam proses pembangunan gedung. Semoga saja ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang positif bagi kita semua 🤞.
 
Aku pikir wawancara itu buat penipuan ya, siapa bilang kalau Presiden Prabowo mau 'bekal' para santri dengan ilmu teknologi? Kalau aslinya dia mau bikin mereka kaya gila teknologi kayak kaya-kaya di luar sana. Dan ayo cek-lihat lagi tentang pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren, mungkin itu cuma cerita-cerita yang menggemaskan untuk ngobrol di rumah tumpeng aja... 😒
 
aku rasa ini gampang banget kok, dibuat direktur jenderal pesantren itu aja kalau saja ada kasus ambruknya musala ya? sekarang malah dibentuk direktur jenderal pesantren di kemenag, sih. aku rasa penting kan buat memastikan bahwa santri tidak lagi mengalami tragedi seperti pondok pesantren al khoziny. tapi sayangnya, aku masih ragu apa bukti-bukti nyata dari pemerintah yang benar-benar dijalankan.
 
aku penasaran gini, kalau prabowo ini benar-benar ingin meningkatkan ilmu konstruksi sipil buat para santri, itu bakanya? aku rasa aku juga ingin belajar, tapi aku lebih suka coba nyaman di laptop aja, walaupun aku tahu kalau itu tidak sama dengan belajar secara langsung. aku harap Ditjen Pesantren bisa membantu masyarakat santri lebih banyak, terutama di daerah-daerah yang kurang terjangkau seperti Lampung 🌴
 
Gue pikir ini bukan tentang keamanan bangunan, tapi tentang bagaimana pemerintah mau menguasai masalah yang ada di dalam dunia pendidikan, ya? Siapa yang bilang presiden Prabowo mau memperbaiki masalah izin pondok pesantren, tapi ternyata ini cuma tentang bagaimana bisa pemerintah mengelola dan mengontrol kegiatan-kegiatan santri. Gue masih curiga, gimana caranya sih direktur jenderal ini akan bisa membuat perubahan yang sebenarnya? 🤔
 
Pokoknya, ini bikin aku merasa tidak nyaman, tapi aku ingin tahu apa arti dari segala hal ni? Apa maksud dari Direktorat Jenderal Pesantren ini? Aku pikir kalau pemerintah harus fokus pada hal-hal penting seperti pendidikan dan ekonomi, bukan tentang peraturan-peraturan yang terlalu banyak. Lalu, mengapa kita harus membuat direktorat baru untuk pesantren? Aku rasa sudah cukup dengan asesmen teknis bangunan-bangunan pondok pesantren, bukan? Dan, apa arti dari "bekal lengkap" yang mau dipaksakan pada santri? Apakah itu berarti kita harus membuat mereka memiliki pengetahuan tentang teknologi dan ekonomi? Aku pikir itu terlalu banyak tekanan. Mungkin, kita bisa fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti pendidikan agama dan nilai-nilai dasar.
 
Gampang-gamping aja, kalau ada masalah dengan bangunan, coba buat sendiri dulu 🛠️. Kebanyakan masalah yang dialami oleh pondok pesantren itu, sebenarnya bisa diatasi dengan cara sederhana. Misalnya, jika ada masalah keamanan, coba tambahkan tembok atau jalan akses yang aman. Jangan terlalu bergantung pada pemerintah, coba buat sendiri dulu 🤔. Kalau mau benar-benar memperbaiki masalah itu, ganti semua bahan bangunan dengan bahan yang lebih berkualitas. Contohnya, ganti kayu menjadi beton, atau menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Dengan cara ini, tidak hanya keamanan yang diperbaiki, tapi juga lingkungan sekitar 🌿.
 
Kalau sini kalau nanti semua pondok pesantren punya standar yang sama aja nggak bakal adanya masalah2an yang banyak deh, seperti bangunan yang rusak atau bahkan ambruk like Pondok Pesantren Al Khoziny sebelumnya. Jadi dari sisi ini kalau aku yakin bisa jadi perubahan positif yang besar, terutama kalau kita lihat pada asesmen keamanan teknis dan pembangunan ilmu konstruksi sipil untuk para santri. Aku senang banget kalau semua santri di Indonesia punya kesempatan yang sama untuk belajar berbagai ilmu, bukan hanya fokus pada agama aja 😊
 
kembali
Top