Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa penutupan perlintasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan tetap berlanjut hingga pemberitahuan lebih lanjut. Menurutnya, pembukaan kembali perbatasan tersebut bergantung pada penyerahan jenazah para sandera Israel oleh Hamas. Kedua belah pihak terus saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata yang dimediasi AS.
Pernyataan Netanyahu menguatkan posisinya bahwa pembukaan kembali perlintasan Rafah harus diimbangi dengan penyerahan jenazah sandera Israel oleh Hamas. Sementara itu, Kedutaan Besar Palestina di Mesir mengumumkan bahwa perlintasan tersebut akan dibuka pada hari Senin untuk memasuki Gaza.
Pernyataan Netanyahu juga menekankan pentingnya penyerahan jenazah sandera Israel. Menurutnya, Hamas tidak dapat melawan keputusannya dan harus segera menyerahkan jenazah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata yang ditengahi AS masih belum terjamin.
Gencatan senjata yang dimediasi AS telah gagal mengakhiri konflik di Gaza. Hamas melancarkan serangan terhadap warga sipil Palestina, dan Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa serangan tersebut akan menjadi pelanggaran langsung terhadap perjanjian gencatan senjata.
Sementara itu, Israel tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan pasukan Israel melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas gagal memenuhi kesepakatan gencatan senjata. Namun, Hamas tidak segera menanggapi permintaan komentar tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS telah gagal mengakhiri konflik di Gaza. Hamas melancarkan serangan terhadap warga sipil Palestina, dan Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa serangan tersebut akan menjadi pelanggaran langsung terhadap perjanjian gencatan senjata.
Perlu diingat bahwa penutupan perlintasan Rafah telah membawa dampak yang signifikan pada warga Gaza. Ratusan ribu orang dipastikan terdampak kelaparan, dan skala kebutuhan makanan masih jauh di bawah target.
Pernyataan Netanyahu menguatkan posisinya bahwa pembukaan kembali perlintasan Rafah harus diimbangi dengan penyerahan jenazah sandera Israel oleh Hamas. Sementara itu, Kedutaan Besar Palestina di Mesir mengumumkan bahwa perlintasan tersebut akan dibuka pada hari Senin untuk memasuki Gaza.
Pernyataan Netanyahu juga menekankan pentingnya penyerahan jenazah sandera Israel. Menurutnya, Hamas tidak dapat melawan keputusannya dan harus segera menyerahkan jenazah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perjanjian gencatan senjata yang ditengahi AS masih belum terjamin.
Gencatan senjata yang dimediasi AS telah gagal mengakhiri konflik di Gaza. Hamas melancarkan serangan terhadap warga sipil Palestina, dan Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa serangan tersebut akan menjadi pelanggaran langsung terhadap perjanjian gencatan senjata.
Sementara itu, Israel tengah mempertimbangkan untuk mengizinkan pasukan Israel melanjutkan pertempuran di Gaza jika Hamas gagal memenuhi kesepakatan gencatan senjata. Namun, Hamas tidak segera menanggapi permintaan komentar tersebut.
Kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi AS telah gagal mengakhiri konflik di Gaza. Hamas melancarkan serangan terhadap warga sipil Palestina, dan Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa serangan tersebut akan menjadi pelanggaran langsung terhadap perjanjian gencatan senjata.
Perlu diingat bahwa penutupan perlintasan Rafah telah membawa dampak yang signifikan pada warga Gaza. Ratusan ribu orang dipastikan terdampak kelaparan, dan skala kebutuhan makanan masih jauh di bawah target.