Korban Penembakan Tank Israel di Lebanon, Apa Saja Kekhawatiran Hati?
Hari ini, pasukan perdamaian dari Organisasi Perdamaian Bangsa-Bangsa (PBB) atau dalam singkatan UNIFIL yang sedang berpatroli di kawasan Al-Hamames, Lebanon ternyata ditembaki menggunakan tank Merkava dari wilayah yang dikuasai Israel. Sumber Pasukan Perdamaian UNIFIL menjelaskan bahwa peluru meluncur sekitar 5 meter dari personel mereka dan tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Namun, pasukan perdamaian baru bisa memastikan keselamatan mereka 30 menit setelah tank mundur ke wilayah pertahanan militer Israel. Penembakan yang dilakukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang disahkan pada 11 Agustus 2006.
Menurut sumber, penembakan tersebut dilakukan karena salah mengidentifikasi target lantaran kondisi cuaca buruk. IDF mulanya mengidentifikasi dua tersangka (Pasukan Hizbullah) di kawasan Al-Hamames. Namun, setelah meninjau ulang insiden, kedua orang tersebut ternyata adalah pasukan perdamaian PBB yang sedang berpatroli.
Tentara IDF menekankan bahwa tidak ada tembakan sengaja yang ditujukan kepada tentara UNIFIL dan masalah ini ditangani melalui saluran koordinasi resmi. Namun, penilaiannya sangat lain dari pihak PBB.
Lebanon akan bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang sedang berlangsung ini. Menurut mereka, Israel terus melanggar kedaulatan Lebanon, mengganggu stabilitas, dan menghalangi penempatan penuh tentara di selatan.
Perang yang melanda Lebanon memang sudah lama berlangsung sejak bentrokan lintas batas meletus setelah penyerangan. Meskipun sudah ada perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, IDF terus melakukan serangan secara berkala di Lebanon.
Hari ini, pasukan perdamaian dari Organisasi Perdamaian Bangsa-Bangsa (PBB) atau dalam singkatan UNIFIL yang sedang berpatroli di kawasan Al-Hamames, Lebanon ternyata ditembaki menggunakan tank Merkava dari wilayah yang dikuasai Israel. Sumber Pasukan Perdamaian UNIFIL menjelaskan bahwa peluru meluncur sekitar 5 meter dari personel mereka dan tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Namun, pasukan perdamaian baru bisa memastikan keselamatan mereka 30 menit setelah tank mundur ke wilayah pertahanan militer Israel. Penembakan yang dilakukan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang disahkan pada 11 Agustus 2006.
Menurut sumber, penembakan tersebut dilakukan karena salah mengidentifikasi target lantaran kondisi cuaca buruk. IDF mulanya mengidentifikasi dua tersangka (Pasukan Hizbullah) di kawasan Al-Hamames. Namun, setelah meninjau ulang insiden, kedua orang tersebut ternyata adalah pasukan perdamaian PBB yang sedang berpatroli.
Tentara IDF menekankan bahwa tidak ada tembakan sengaja yang ditujukan kepada tentara UNIFIL dan masalah ini ditangani melalui saluran koordinasi resmi. Namun, penilaiannya sangat lain dari pihak PBB.
Lebanon akan bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk menghentikan pelanggaran-pelanggaran yang sedang berlangsung ini. Menurut mereka, Israel terus melanggar kedaulatan Lebanon, mengganggu stabilitas, dan menghalangi penempatan penuh tentara di selatan.
Perang yang melanda Lebanon memang sudah lama berlangsung sejak bentrokan lintas batas meletus setelah penyerangan. Meskipun sudah ada perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, IDF terus melakukan serangan secara berkala di Lebanon.