Isi Dakwaan Riva Siahaan Cs di Kasus Korupsi BBM Rugikan Negara Rp285T

Kasus Korupsi BBM Rugikan Negara Rp285T: Riva Siahaan Didakwa Melawan Hukum

Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga periode Juni 2023-2025, Riva Siahaan, telah didakwa melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan negara dalam impor produk kilang/bahan bakar minyak dan penjualan solar non subsidi. Kasus ini telah dijadwalkan dibacakan pada sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Kamis (9/10).

Menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU), Feraldy Abraham Harahap, Riva Siahaan bersama-sama dengan sejumlah terdakwa lain telah melakukan perbuatan melawan hukum dalam kurun waktu 2018-2023. Dua perkara pokok yang didakwakan adalah kasus impor produk kilang/bahan bakar minyak dan penjualan solar non subsidi.

Dalam kasus impor produk kilang/bahan bakar minyak, Riva Siahaan menyetujui usulan dari Maya Kusuma tentang hasil pelelangan khusus gasoline RON90 dan RON92 Term H1 2023. Usulan tersebut memberi perlakuan istimewa kepada dua perusahaan yang kemudian mendapat bocoran informasi tentang pengadaan, serta tambahan waktu penawaran.

Sementara itu, dalam kasus penjualan solar non subsidi, Riva Siahaan disebut menyetujui usulan harga jual BBM solar/biosolar kepada konsumen industri yang tidak mempertimbangkan nilai jual terendah dan tingkat profitabilitas. Riva juga disebut menandatangani kontrak perjanjian jual beli solar/biosolar dengan harga jual di bawah harga jual terendah, sehingga memberikan kerugian PT PPN.

Kemudian, Jaksa mengungkapkan bahwa Riva Siahaan tidak menyusun dan menetapkan pedoman yang mengatur proses negosiasi harga, sebagaimana Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts-034/PNA000000/2022-S0 tanggal 10 Oktober 2022.

Perbuatan-perbuatan penyimpangan dalam pengadaan tersebut bertentangan dengan beberapa peraturan, termasuk Pasal 2 dan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (COC) No. 003/PPN000.010/A/2018 Revisi ke - 0 pada Tata Nilai ("6C").
 
gak percaya kayaknya kasus ini udah berakhir begitu... apa kembali lagi pernyataan korupsi di negara kita 🤔. kalau sekarang lagi kasus Riva Siahaan itu, toh nggak percaya kalau korupsi ini udah terjadi di sumber minyak yang paling berpengaruh... apa kembali lagi kita harus menanggung beban biaya yang dikeluarkan oleh negara? dan siapa yang bakal bertanggung jawab atas perubahan ini? 🤷‍♂️. saya masih ingat saat-saat gerakan mahasiswa di masa lalu, tapi sekarang kayaknya kita udah terlalu sibuk dengan kehidupan sehari-hari, dan tidak lagi peduli dengan isu-isu sosial... :(
 
ini kasusnya, seperti pertandingan bola, giliran lawan menyerang. Riva Siahaan dianggap sebagai pemain utama yang gagal melindungi tim (PT PGN) dari serangan korupsi. Dia salah menandatangani kontrak, mengkhawatirkan keuntungan tim berkurang dan membuat kerugian bagi negara.

satu hal pasti, ini bukti bahwa sistem perusahaan tidak efektif dalam mencegah korupsi. Jadi, kita harus memperhatikan bagaimana sistem pengadilan bekerja, apakah dia bisa menghukum Riva Siahaan dengan tangan-tangan yang benar.

kalau ingin menang, Riva Siahaan harus bersedia menerima hukuman yang seharusnya dihadapkan. Tapi, kita juga harus ingat bahwa sistem ini masih ada batas waktu dan proses yang kompleks.
 
Riva Siahaan ini kayaknya memang tidak bijak banget... kalau dia setuju dengan usulan Maya Kusuma yang memberi perlakuan istimewa kepada dua perusahaan itu, itu sama-sama korupsi deh... tapi apa kira-kira ada yang bisa diubah dari kasus ini? 🤔

Saya rasa pemerintah harus lebih serius dalam mengatasi kasus-kasus seperti ini. Riva Siahaan ini sudah tidak bisa dipercaya lagi, jadi kalau dia dihukum, itu wajar banget... tapi bagaimana kalau ada orang lain yang juga ikut melakukan perbuatan melawan hukum? 🚨
 
rasanya ini masalah yang serius banget, khususnya mengenai korupsi di negara kita 🤕. Riva Siahaan sebagai direktur utama PT Pertamina, bagaimana bisa dia bisa melakukan perbuatan melawan hukum seperti ini? apalagi dengan nilai korupsi yang begitu besar, Rp 285 Triliun 😲. ini memang kasus yang serius, tapi kita harus ingat juga bahwa ada proses hukum yang akan dijalani oleh Riva Siahaan dan terdakwa lainnya, jadi kita tidak boleh terburu-buru menilai hal ini tanpa bukti yang cukup 💡.

saya pikir ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengingatkan kembali pentingnya etika kerja dan integritas di berbagai aspek kehidupan, termasuk di industri dan negara kita 📚. mari kita harapkan agar hukuman yang diberikan pada Riva Siahaan dan terdakwa lainnya dapat menjadi contoh bagi mereka yang ingin menjalankan bisnis dengan jujur dan adil 💪.
 
Rakyatnya Indonesia pasti bingung kapan lagi korupsi dari kalangan pejabat tinggi ini terjadi, dan siapa tahu siapa yang terlibat nanti 🤯. Mungkin kalau dilihat dari kasus ini, kita bisa melihat betapa pentingnya peran masyarakat dalam pemerintahan, karena kalau tidak ada pengawasan dari masyarakat, rasanya korupsi bisa semakin mekar dan mengganggu negara. Nah, saya rasa kita harus lebih waspada terhadap kasus-kasus seperti ini dan pastikan untuk selalu memantau pergerakan pejabat-pejabat tinggi agar mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas lagi 🚨.
 
Riva Siahaan ini apa? Dirasa kaya banget, kan? Kalau tidak salah, perusahaan yang dijabatinya itu ternyata mengalami kerugian Rp285 triliun karena korupsi. Siapa bilang Riva bisa terbebas dari kejahatan ini? Belum lagi dia menandatangani kontrak dengan harga jual yang lebih rendah dari yang seharusnya, sehingga PT PPN akhirnya kehilangan uang. Belum lagi ada pedoman yang tidak disusun dan ditetapkan oleh Riva sendiri, apa lagi dibilang? Itu aja satu-satunya jawabannya? Riba harus bertanggung jawab atas perbuatannya ini!
 
Riva Siahaan ini kalau dilihat dari kasusnya yang terang-terangan benar-benar bikin negara kita rugikan. Kalau dia menyetujui usulan Maya Kusuma untuk memberi perlakuan istimewa kepada dua perusahaan tanpa ada proses penawaran yang adil, itu bukan cuma sekedar kebiasaan saja tapi juga memperlebar peluang bisnis mereka dari negara kita. Dan kalau dia menandatangani kontrak dengan harga jual di bawah harga jual terendah, itu berarti dia sendiri yang menguntunginya, padahal giliran konsumen industri yang harus menderita. 🤔
 
🤔 Riva Siahaan ini kaya apa? Dipaksa kasus korupsi yang serius ini, tapi siapa tahu dia hanya salah tujuan... tapi itu tidak banting-banting. Yang penting adalah ada yang tanggung jawab dan harus dihukum. Kasus ini juga membuat saya pikir tentang sistem pengadaan di Pertamina, apakah benar-benar adil? Bagaimana cara untuk memastikan bahwa semua prosesnya tidak korupsi? 🤷
 
Kalau siapa tahu kasus Riva Siahaan ini bisa menjadi pelajaran bagi semua orang di Indonesia 🤔. Mungkin kalau kita semua berhati-hati dan tidak terburu-buru, kasus-kasus korupsi seperti ini bisa terhindar. Tapi, kalau kita hanya menunggu giliran kita sendiri, maka kasus-kasus korupsi akan semakin sering terjadi 🚨.

Aku pikir salah satu masalahnya adalah sistem yang tidak adil, di mana ada beberapa orang yang dapat memanfaatkan posisinya untuk mendapatkan keuntungan 💸. Aku berharap agar system ini bisa berubah dan semua orang di Indonesia memiliki kesempatan yang sama 💖.
 
Bisak, Riva Siahaan ini apa kejahatanannya? Impor produk kilang/bahan bakar minyak dan penjualan solar non subsidi? Tapi gue pikir negara yang ada di Indonesia udah terlalu banyak memberikan subsidi dan bantuan untuk bisnis-bisnis ini. Maka dari itu, gue rasa ini bukan korupsi lagi, tapi lebih seperti... kesalahan kebijakan? Tapi saya tidak akan membiarkannya begitu saja. Gua akan menunggu sidang perdana untuk melihat bagaimana semua hal ini berjalan.
 
ini kasusnya riva sihaan kayak gini kan? dia menyetujui usulan yang memberi perlakuan istimewa kepada dua perusahaan yang kemudian mendapat bocoran informasi tentang pengadaan, dan dia juga menandatangani kontrak dengan harga jual di bawah harga jual terendah. itu bikin kerugian bagi negara dan pemerintah juga. kalau benar dia melanggar peraturan yang ada seperti pasal 2 dan pasal 12 undang-undang, itu bukan baik untuk system kebijakan pemerintah. jadi, harus diawasi bagaimana kasus ini dibawa ke pengadilan dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
 
Makanya gini, kasus Riva Siahaan ini pasti buat bangga kita semua dgn negara, tapi sih gini rasanya korupsi masih ada dan tidak ada yang dipaksa untuk bertanggung jawab. Dulu-kalinya aja korupsi bisa menghilangkan miskin jadi kaya dengan mudah, tapi sekarang kita sudah nggak bisa lagi. Mungkin ini kasusnya tahu dari mana, tapi apa keuntungan yang dialami oleh Riva Siahaan itu? Kenapa dia harus dihukum? 🤔

Saya pikir salah satu jawabannya adalah karena korupsi ini bukan hanya sekedar korupsi, tapi juga melanggar aturan dan peraturan yang sudah ditetapkan. Jika kita tidak mau membawa aturan ini ke lapangan, maka gak bisa kita harapkan adanya ketelatenan dan transparansi dalam bisnis. Semoga Riva Siahaan bisa belajar dari kesalahan-kesalahannya ini 🙏
 
kira-kira nih, kasus korupsi Riva Siahaan ini mirip banget dengan film "Wolf of Wall Street" 🐺😏. di mana Riva seperti Jordan Belfort, sukses mengontrol pasokan minyak dan membuat uang, tapi secara moral dia seperti penjahat yang jujur-salah. tapi, di sini ada perbedaan, kasus ini bukan tentang kejahatan finansial, tapi korupsi dalam pengadaan bahan bakar minyak dan solar.

dan yang keren banget, ada kemunculan karakter baru, seperti Maya Kusuma, yang seperti "konsultan" yang membantu Riva dalam mengatur impor produk kilang/bahan bakar minyak. tapi, siapa tahu apa rencana Riva? apakah dia hanya ingin membuat uang atau memiliki kepentingan lebih? 🤔
 
kembali
Top