Isi Dakwaan Riva Siahaan Cs di Kasus Korupsi BBM Rugikan Negara Rp285T

Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga periode Juni 2023-2025, didakwa melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan negara sebesar Rp285 triliun dalam impor produk kilang/bahan bakar minyak dan penjualan solar non subsidi.

Di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Jakarta Pusat, Jaksa Penuntut Umum Feraldy Abraham Harahap membacakan dakwaan kepada Riva Siahaan dan tiga terdakwa lain. Dakwaan ini melibatkan perbuatan-perbuatan penyimpangan dalam pengadaan produk kilang/bahan bakar minyak dan solar yang bertentangan dengan sejumlah peraturan.

Menurut dakwaan, Riva Siahaan menyetujui usulan Maya Kusuma tentang hasil pelelangan khusus gasoline RON90 dan RON92 Term H1 2023. Dalam proses ini, Edward Corne mendapat bocoran informasi tentang pengadaan yang kemudian mempengaruhi hasil pelelangan. Riva juga disebut menandatangani kontrak perjanjian jual beli solar/biosolar dengan harga jual di bawah harga jual terendah, sehingga menyebabkan kerugian bagi PT PPN.

Dakwaan ini melibatkan sejumlah terdakwa lain, termasuk Asisten Manager Crude Import Trading pada Fungsi Crude Trading ISC PT Pertamina Persero 2019-2020, Edward Corne; VP Trading & Other Business PT Pertamina Patra Niaga Periode 2021 s.d. 2023, Maya Kusuma; VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018, Toto Nugroho; SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020 Hasto Wibowo; Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021 Martin Haendra Nata; VP Supply dan Distribusi PT Pertamina tahun 2011-2015 Alfian Nasution.

Dakwaan ini bertentangan dengan sejumlah peraturan, termasuk Pasal 2 dan Pasal 12 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku / Code of Conduct (COC) No. 003/PPN000.010/A/2018 Revisi ke - 0 pada Tata Nilai ("6C").

Riva Siahaan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 9 Oktober. Jaksa Penuntut Umum Feraldy Abraham Harahap menyatakan bahwa Riva Siahaan dan tiga terdakwa lain melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan negara sebesar Rp285 triliun dalam impor produk kilang/bahan bakar minyak dan penjualan solar non subsidi.
 
Rencana untuk membawa Riva Siahaan ke pengadilan ini memang mengejutkan banyak orang, tapi aku pikir ini adalah langkah yang perlu diambil. Kenapa? Karena ini bukan hanya tentang Riva Siahaan atau dewan direktur Pertamina, tapi tentang bagaimana kinerja mereka mempengaruhi pengguna umum dan lingkungan sekitar ๐ŸŒŽ.

Aku penasaran apa yang akan terjadi di pengadilan ini. Aku harap jaksa dapat membawa bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa Riva Siahaan dan dewan direktur tersebut melakukan perbuatan melawan hukum yang serius ๐Ÿ’ผ. Dan aku harap para pengadil juga dapat memberikan hukuman yang tepat sesuai dengan ketidakadilan yang telah dilakukan ๐Ÿคž.

Tapi apa yang aku pikir paling penting adalah, di balik semua ini, bagaimana kebijakan dan regulasi yang ada seharusnya dapat lebih baik lagi untuk mencegah kasus-kasus seperti ini terjadi di masa depan ๐Ÿ’ก. Kita perlu berdiskusi tentang bagaimana Pertamina dapat menjadi contoh dari integritas dan transparansi dalam bisnisnya ๐Ÿค.
 
ini gue paham dgn kalau korupsi di indonesia lagi semakin berat, tapi apa yang bisa kita lakukan? masih banyak yang terlalu fokus dengan uang aja, tidak peduli dampaknya pada negara. kayaknya perlu ada perubahan mental, kita harus lebih peduli dengan masa depan kita sendiri dan generasi mendatang. korupsi ini bukan hanya tentang riva siahaan atau orang lain, tapi tentang kelemahan sistem yang kita bangun.
 
Pikirannya sih, kalau korupsi terjadi di Pertamina, itu bukan berarti semua orang di Pertamina korup. Pertamina sebagai perusahaan negara harus tetap fokus menjaga integritasnya dan tidak membiarkan kekerasan ekonomi seperti ini bisa terjadi. Seringkali korupsi ini karena sistem yang tidak tepat, tapi gampang untuk mengatakan siapa yang salah. Mereka harus mengambil langkah-langkah yang lebih matang untuk mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan. Jangan biarkan satu kasus korupsi mempengaruhi semuanya, ya! ๐Ÿ˜Š
 
Dulu kala ini, masih ingat banget soal skandal ESKA di Pertamina, lama sih tapi gampang dibuat kabut lagi ๐Ÿ˜’. Siapa sih yang salah? Kalau saya pikir Riva Siahaan, Maya Kusuma, Edward Corne, dan rekan-rekannya harus bertanggung jawab atas semua hal ini. Tapi apa yang penting adalah ada hukum untuk menguatkan kejujuran dan transparansi di negara kita ๐Ÿ•Š๏ธ. Harap bisa jelas sih siapa yang salah dan siapa yang tidak, kalau salah tentu harus terkena sanksi, tapi jika benar-benar tidak ada bukti, maka tidak perlu dihukum ๐Ÿ˜Š.
 
Gue penasaran siapa Edward Corne yang jadi terdakwa ini, gimana dia relasi dengan Riva Siahaan? Gue ga pernah dengerin nama Corne sebelumnya, tolong cari tahu agaknya siapa dia dan bagaimana dia ikut terlibat dalam kasus ini.
 
Kalau nonton sidang tipikor itu, aku rasa Riva Siahaan bisa dipercaya kalau dia benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di dalam perusahaan itu. Siapa tahu dia benar-benar tidak mengetahui tentang kontrak yang dilakukan oleh teman-temannya. Tapi, aku rasa ada satu hal yang bisa kita perhatikan, yaitu bagaimana perusahaan ini bisa begitu tidak bertransparansi dalam pengadaan produk kilang dan solar. Aku rasa itu memang bagian dari masalah korupsi yang sering terjadi di Indonesia. Kita harus lebih berhati-hati dalam mengelola kekayaan negara, agar tidak jadi kotor uang. ๐Ÿ•ต๏ธโ€โ™‚๏ธ
 
kaya banget rasanya kalau si Riva Siahaan ini bisa membuat rugi negara sebanyak itu! tapi apa yang paling penting, dia juga mempengaruhi hasil pelelangan dengan informasi yang tidak pantas. itu sangat tidak pantas dan kita harus ingat bahwa keputusan seperti itu berdampak pada negara kita juga. aku pikir ada yang harus diuji lagi, apalagi kalau dugaan ini benar-benar benar. tapi kalau gak benar, maka siapa yang harus bertanggung jawab?
 
Rasa kekecewa banget sih, kalau korupsi ini terjadi di bawah naungkanan PT Pertamina, salah satu perusahaan besar di Indonesia. Siapa yang tahu benar-benar berapa triliun kerugian ini? Mungkin boleh jadi ada kesalahan dalam pengadaan atau penjualan yang dilakukan oleh mereka. tapi kalau sudah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum, maka harus dihakimi. Saya harap pengadilan dapat mengeluarkan keputusan yang adil dan tidak memihak kepada siapa pun.
 
Pemilu korupsi seperti ini kayaknya sangat berantakan ๐Ÿคฏ, apa kira-kira yang ada di balik itu? Kemudian Riva Siahaan juga buat kontrak dengan harga yang lebih rendah dengan PT PPN, itu jelas tidak masuk akal ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ. Lalu siapa yang bisa memastikan bahwa semua itu terjadi dan tidak ada kesalahpahaman lain? Kita harus tahu lebih banyak tentang bagaimana proses pengadaan itu berjalan ๐Ÿ˜’.
 
Saya rasa ini kayaknya salah paham, kenapa sih kita selalu fokus pada kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi? Siapa sementara itu yang memang tahu apa yang terjadi di lapangan? Kita selalu ingin berbicara tentang korupsi, tapi apa yang ada di desa-desa ini? Kapan kita akan membicarakan masalah-masalah yang sebenarnya dihadapi oleh rakyat biasa? ๐Ÿค”๐ŸŒพ
 
Gue pikir korupsi ini bukan masalah baru lagi... siapa tahu korupsi ini juga dipicu oleh kenaikan harga BBM yang sangat mengenal-renalang kita sekarang. Gue rasa ini juga membuat kita lupa bahwa pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina harus bertanggung jawab atas amlat ini. Tapi sepertinya korupsi ini sudah terlalu jauh, hingga sebesar Rp285 triliun... gue rasa ini sangat menggelapkan potongan negara yang bisa digunakan untuk membangun infrastruktur dan layanan publik yang lebih baik bagi rakyat Indonesia.
 
Dipikir, siapa yang tidak marah kalau dugaan korupsi terjadi di perusahaan negara seperti PT Pertamina? ๐Ÿ˜ฑ Riva Siahaan yang baru saja ditunjuk sebagai Direktur Utama, tapi sudah ditangkap karena melakukan perbuatan melawan hukum yang sangat besar. Merugikan negara sebesar Rp285 triliun! Itu juga bisa jadi jika kita tidak punya pengawasan yang ketat terhadap perusahaan-perusahaan negara. ๐Ÿค” Nah, saya harap proses ini akan berjalan dengan adil dan transparan, biarpun prosesnya mungkin cukup panjang. ๐Ÿ’ผ
 
rasanya bingung banget siapa-siapa yang bilang korupsi di Pertamina ๐Ÿคฏ padahal birokrasi di Indonesia ini jadi teka-teki untuk orang umum sih, tapi aku rasa penting buat ngadai orang-orang yang terlibat dalem proses pengadaan produk kilang/bahan bakar minyak dan solar. kira-kira bagaimana cara kerjanya si? ๐Ÿค” apakah ada yang bisa di perbaiki dari sini agar tidak ada kebuntuan seperti ini lagi? ๐Ÿ’ก
 
๐Ÿค” Karena apa kita masih harus membahas kasus korupsi seperti ini di kalangan elite? ๐Ÿค‘ Riva Siahaan sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga pasti sudah lama tidak menjelajah ke dalam dunia konsumen, siapa yang tahu dia bahkan belum pernah 'mencicipi' minyak tanpa bantuan sistem? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ

Saya berpikir apa yang lebih mempriai kalangan masyarakat umum di Indonesia yaitu ketika kita masih bisa melihat orang-orang seperti Riva Siahaan dengan latar belakang seperti itu menghadapi penuntutan hukum, tapi siapa tahu ada juga pelajaran yang bisa dipelajari dari kasus ini ๐Ÿค“
 
Ragam korupsi di kalangan pemimpin bisnis, ya... Semua orang punya waktunya untuk dicobanya. Tapi apa yang bisa kita lakukan, kan? Masyarakat harus lebih bijak dalam memilih produk yang konsumsinya ๐Ÿ˜. Kita harus berhati-hati dalam memilih produk solar, agar tidak kembali seperti sebelumnya ๐ŸŒž. Dan tentu saja, pemerintah harus meningkatkan keteladanan masyarakat dan bisnis untuk mengurangi korupsi ๐Ÿ™.
 
Riva Siahaan ini kayaknya salah laku banget, tapi kira-kira apa punya alasan apa? Aku rasa ini bukan tentang korupsi, tapi tentang kesalahan manusia yang bisa saja terjadi pada siapa saja, bahkan orang-orang yang penting seperti Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga. Aku senang melihat pihak hukum yang kuat seperti Jaksa Penuntut Umum Feraldy Abraham Harahap yang punya tangan panjang untuk menangani kasus ini, tapi aku juga harap Riva Siahaan bisa belajar dari kesalahan-kesalahannya dan menjadi lebih bijak di masa depan ๐Ÿค
 
Ragam korupsi di Indonesia seperti film aksi, terus datang dan tidak pernah selesai. ๐Ÿคฏ Riva Siahaan, direktur utama PT Pertamina Patra Niaga, dituduh melakukan perbuatan melawan hukum yang serius, seperti perampokan negara sebesar Rp285 triliun. Dakwaannya membuatnya terlihat seperti konsultan penipu yang tidak peduli dengan konsekuensi dari tindakannya. ๐Ÿค‘

Saya pikir perlu kita perhatikan bagaimana korupsi ini dilakukan, siapa-siapa yang terlibat, dan bagaimana itu mempengaruhi masyarakat. Jika diterima dakwaan ini, itu akan seperti 'penembusan' kebenaran tentang korupsi di Indonesia yang selama ini masih banyak sekali beredar. ๐Ÿ“ฐ
 
Siapa bilang siapa pun di luar sana adalah korup dan penguasa suka buat kekayaan mereka. Tapi apa yang terjadi kalau kita lihat dari sudut pandang lain? Tidak ada yang mengatakan Riva Siahaan tidak melakukan perbuatan yang salah, tapi bagaimana jadi kalau semua pekerja di bawahnya adalah korup, dan dia hanya sekedar mengikuti tangan di tangan dengan 'tetangga' yang lebih baik? Apakah kita harus menilai hanya dari satu sudut pandang saja, ataukah kita harus lihat dari segala sudut pandang?
 
kembali
Top