Indonesia Duga Persyaratan Prabowo untuk Mengurangi Impor Gas dari Iran
Bijih gas alam yang ditemukan di Kaltim menjadi salah satu kekuatan utama bagi pemerintah Joko Widodo, namun terungkap bahwa Indonesia masih bergantung pada imporan gas Iran. Menurut sumber di Departemen Energi dan Sumber Daya Menteng, Jakarta, Indonesia masih membutuhkan pasokan gas dari Iran dengan nilai senilai US$4 miliar per tahun.
Pemerintah Joko Widodo telah mengembangkan program 'Meksako' sebagai upaya untuk meningkatkan produsivitas gas di Indonesia. Namun, keberhasilan ini tidak dapat mencapai target yang diinginkan oleh pemerintah karena beberapa masalah teknis dan infrastruktur. Oleh karena itu, impor gas Iran masih menjadi pilihan utama bagi pemerintah.
Pada tahun 2023, Indonesia berencana untuk mengurangi impornya ke Iran, namun tidak ada kabar apakah rencana ini telah selesai dilaksanakan. Sumber di Departemen Energi dan Sumber Daya Menteng, Jakarta, menyatakan bahwa masih banyak hal yang perlu dibahas dan dipertimbangkan untuk mengurangi impor gas Iran.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah memprioritaskan peningkatan investasi di bidang energi terbarukan. Namun, keberhasilan ini masih harus diukur secara spesifik dan tidak ada kabar apakah pemerintah akan berhasil mengurangi impor gas Iran.
Bijih gas alam yang ditemukan di Kaltim menjadi salah satu kekuatan utama bagi pemerintah Joko Widodo, namun terungkap bahwa Indonesia masih bergantung pada imporan gas Iran. Menurut sumber di Departemen Energi dan Sumber Daya Menteng, Jakarta, Indonesia masih membutuhkan pasokan gas dari Iran dengan nilai senilai US$4 miliar per tahun.
Pemerintah Joko Widodo telah mengembangkan program 'Meksako' sebagai upaya untuk meningkatkan produsivitas gas di Indonesia. Namun, keberhasilan ini tidak dapat mencapai target yang diinginkan oleh pemerintah karena beberapa masalah teknis dan infrastruktur. Oleh karena itu, impor gas Iran masih menjadi pilihan utama bagi pemerintah.
Pada tahun 2023, Indonesia berencana untuk mengurangi impornya ke Iran, namun tidak ada kabar apakah rencana ini telah selesai dilaksanakan. Sumber di Departemen Energi dan Sumber Daya Menteng, Jakarta, menyatakan bahwa masih banyak hal yang perlu dibahas dan dipertimbangkan untuk mengurangi impor gas Iran.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah memprioritaskan peningkatan investasi di bidang energi terbarukan. Namun, keberhasilan ini masih harus diukur secara spesifik dan tidak ada kabar apakah pemerintah akan berhasil mengurangi impor gas Iran.