IPDN Kutip RS Unpad: Calon Praja Izzat Meninggal karena Henti Jantung

Kematian Maulana Izzat, Calon Praja IPDN: Henti Jantung Sebagai Penyebab

Dalam kejadian yang mengejutkan, seorang calon praja di Institut Pemerintahan Daerah (IPDN) Ternate, Maulana Izzat (20), meninggal dunia pada Rabu (8/10) malam saat mengikuti kegiatan apel malam. Penyebab kematian almarhum yang masih berstatus calon Praja ini ternyata adalah henti jantung.

Menurut informasi yang diberikan Wakil Rektor II Bidang Administrasi IPDN, Arief M. Edie, sebelum tidur dilakukan pengecekan terhadap seluruh peserta, dan saat itu tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda keluhan kesehatan. Namun, Maulana Izzat tiba-tiba pingsan dan segera dibawa ke Kamar Sakit Asrama (KSA) untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Setelah itu, almarhum dirujuk ke RS Universitas Padjadjaran (UNPAD), di mana setelah pemeriksaan medis, dinyatakan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa henti jantung adalah penyebab kematian Maulana Izzat.

Arief M. Edie juga menyampaikan bahwa almarhum masih berstatus calon Praja dan tidak memiliki riwayat penyakit maupun keluhan kesehatan sebelum kematian. Ia juga menegaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan, dan almarhum belum menjalani kegiatan bersama senior.

Pihak IPDN langsung menghubungi keluarga Maulana Izzat dan meminta agar jenazah segera diantarkan ke kampung halaman. Jenazah telah tiba di Ternate dan akan dibawa ke orang tuanya.
 
Wah, kalau mau ngebincangin tentang kematian Maulana itu, aku pikir penting banget memperhatikan kondisi transportasi di IPDN, apalagi saat-saat seperti itulah. Aku yakin banyak peserta seperti Maulana yang harus datang ke campus dengan waktu yang padat dan kurangnya fasilitas parkir bisa membuat stres mereka naik goreng. Saya harap pihak sekolah bisa memperhatikan hal ini dan membaiki kondisi transportasi di sana agar lebih nyaman dan aman untuk semua mahasiswa. 🚗💨
 
Pokoknya gini, kalau nih Maulana Izzat bisa meninggal karena henti jantung, kenapa ada lagi yang harus memikirkan hal ini? Seperti nulis blogku sebelumnya tentang pengalaman aku dengan hipertensi, aku juga punya riwayat perawatan medis karena tinggi tekanan darah. Tapi nggak apa-apa, aku masih bisa hidup dan beraktivitas seperti biasa. Maulana Izzat hanya 20 tahun, kan? Kenapa harus kematian yang tiba-tiba seperti ini?

Dan apa yang paling mengejutkan, sih kalau dia terus nanti akan menjadi calon praja di IPDN. Saya berpikir kalau itu ada cara untuk mencegah hal ini. Saya rasa harus ada kebijakan yang lebih matang dalam menerima dan mengawasi calon praja, lho! Tapi, saya juga paham bahwa kita semua harus tetap hidup dengan norma sosial, kan?
 
Wah, malu banget kalau si calon praja itu jadi korban henti jantung saat masih berusia muda 🤕. Mungkin seharusnya ada pengecekan lebih lanjut terhadap dirinya sebelum diizinkan berpartisipasi dalam kegiatan apel malam. Saya rasa ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu waspada dan hati-hati saat merasa lelah atau tidak enak 😒.
 
gampang banget aja nih, kalau mau bantu pemerintah mendapatkan dana dari pajak, tapi ternyata gini kalau salah satu pelamar praaja jantungnya henti gitu, itu lumayan menggelapkan benak, apa punya hubungan dengan pendapatan negara sih?
 
Maulana itu kayaknya sudah siap untuk menjadi praja, tapi entah apa yang terjadi dia langsung saja tidak bisa bernapas lagi 😕. Saya rasa harus nggak ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah, karena kita tahu bahwa mereka sudah berusaha keras untuk memastikan keselamatan semua calon praja 💪. Tapi sayangnya, Maulana itu masih sangat muda dan belum pernah memiliki masalah kesehatan sebelumnya, jadi aku rasa harus ada yang tidak bisa dipahami di sini 🤔.
 
Gue penasaran sih apa kewajiban IPDN terhadap calon praja yang baru saja meninggal. Gue pikir kalau mungkin ada sesuatu yang salah dengan sistem pemeriksaan sebelum mengikuti kegiatan apel malam. Karena, kalau sudah ada tanda-tanda keluhan kesehatan sebelumnya, gue bayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada yang bergerak cepat. Padahal, ini adalah calon praja yang memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di masa depan. Semoga IPDN bisa belajar dari kesalahannya dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah hal seperti ini terjadi kembali. 🤔
 
Wah, ini benar-benar jatuh pada hati, kan? Maulana Izzat yang masih berusia muda itu meninggal dunia karena henti jantung. Ini bukan cuma kecelakaan, tapi kematian yang tidak perlu terjadi. Saya pikir ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, apalagi kalau kita berbicara tentang keamanan dan keselamatan di tempat kerja.

Saya rasa ini juga perlu kita bicarakan lebih lanjut tentang kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang memadai di tempat kerja, sehingga tidak ada lagi korban seperti Maulana Izzat. Saya harap pihak IPDN bisa belajar dari kejadian ini dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keamanan di tempat kerja.
 
ini situasinya sangat jarang sekali terjadi di akademi... Maulana Izzat kalau bisa dia hidup lebih lama pasti menjadi lulusan IPDN yang handal 😔. tapi sepertinya ada salah satu kesalahan dalam proses pengawasan dan pemeriksaan terhadap peserta apel malam, khususnya saat itu masih belum ada tanda-tanda keluhan kesehatan, tapi ternyata ada yang tidak kita ketahui 🤔. saya berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi IPDN untuk meningkatkan kebijakan dan proses pengawasan di masa depan agar hal seperti ini tidak terulang kembali 💡
 
ini kematian muda yang benar-benar mengejutkan... kalau siapa saja di kalangan kita yang berstatus calon praja, ada kebiasaan melakukan pengecekan diri sebelum tidur juga tidak? karena kalau di rumah kita nggak punya kebiasaan, kalau di tempat kerja kita nggak punya kebiasaan, tapi di IPDN aja ada kebiasaan yang berbeda... tapi siapa tau ini bukanlah kesalahan kecil yang bisa dihindari, tapi siapa tau ini adalah kesempatan untuk semua calon praja di indonesia untuk berpikir tentang kesehatan mental dan fisiknya. apalagi kalau kita ingin menjadi wali kota atau gubernur, kalau kita tidak siap dengan segala situasi yang muncul...
 
🤕 Ini makin mengejutkan, kematian Maulana Izzat yang masih berstatus calon praja itu bukan cuma karena henti jantung aja, tapi juga ada hal-hal lain yang harus diuji, seperti apakah dia benar-benar tidak memiliki riwayat penyakit atau keluhan kesehatan sebelumnya? 🤔

Dan ini perlu dibahas lebih lanjut, siapa tahu ada sesuatu yang salah dengan sistem pemeriksaan medis yang dilakukan sebelum tidur itu. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan, maka apa artinya? Apakah ada keterlambatan dalam mendapatkan pertolongan pertama? 🤕
 
Maulana Izzat itu nggak bisa jadi calon praja apalagi kalau sudeh mati aki, henti jantungnya bisa bukti apa kalau dia gak punya riwayat penyakit? Mungkin karena dia kurang siap untuk ikuti kegiatan apel malam, tapi tidak berarti dia harus diprediksi sama-sama. Saya rasa pihak IPDN harus nggak cepet sekali dalam memutuskan keputusan seperti itu.
 
kira-kira pengguna mobil pribadi harusnya sudah lama tidak mengganti filter udara ya, itu juga bisa menjadi penyebabnya kematian. apalagi kalau kondisi udara di kota Ternate tidak terlalu baik. mungkin kalau filter udara dilepas ke jalan, udara yang dihasilkannya bisa lebih bersih dan bebas dari polusi. tapi sepertinya itu belum masuk akal di sini...
 
kembali
Top