Intip Kriteria Saham Pilihan Danantara, Sesuai dengan Porto Kamu?

BPI Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia punya kriteria saham apa lagi?

Danantara tidak akan menanamkan dana ke saham mana, kata Ali Setiawan, MD Treasury Danantara Indonesia. "Kita tidak akan menaruh dana ke saham gorengan," ujarnya.

Danantara juga tidak akan menyalurkan dana ke saham-saham yang memiliki Price to Earnings Ratio (P/E) besar. Ali menjelaskan bahwa kriteria investasi mereka adalah return on equity, PE, dividend yield, market cap profitability, dan likuiditas harian.

Tapi, apakah mereka akan memasukkan ekuitas asing dalam portfolio? Jawabannya adalah mungkin, tapi tidak dalam waktu dekat. "Kita ingin melihat dari sisi risk-adjusted return yang bagus," kata Ali.

Lokasi investasi juga menjadi pertimbangan. Danantara mencoba meningkatkan likuiditas di BEI, tapi mereka juga menyinggung posisi Indonesia dalam indeks global, seperti MSCI. Porsi kecil Indonesia tersebut terlihat tertekan apabila MSCI menerapkan metodologi baru.

Menurut Ali, porsi Indonesia dalam MSCI Global Index masih lebih kecil dibanding dengan India dan China yang 20% dan 30%, respectivily.
 
Saham gorengan, itu kayaknya seperti hidangan sederhana tapi kurang bervariasi ya... Danantara Indonesia ini benar-benar ingin fokus pada return on equity (ROI) dan likuiditas harian, itu kayaknya lebih penting dari P/E Ratio. Tapi, apa yang membuatku penasaran adalah ekuitas asing dalam portfolio. Apakah mereka benar-benar ingin melihat dari sisi risk-adjusted return yang bagus atau mungkin ada something more? Dan apakah kita bisa mengatakan bahwa MSCI Global Index ini kayaknya tidak adil dengan Indonesia karena porsi kecil kami? Sepertinya perlu ada perubahan dalam cara kita berinvestasi dan mendukung industri domestik.
 
Mana bro, kalau mau invest di BPI atau Danantara pasti harus dipertimbangkan kriteria sahamnya dulu. Misalnya, apa return on equitynya, PE ratio, dividen yield, market cap profitability, dan likuiditas harian itu apa? Jika semua sesuai dengan target investasi kita, maka itu bisa menjadi pilihan yang bagus. Tapi kalau tidak bisa dipertimbangkan, pasti akan berisiko. Aku pikir Danantara bisa lebih jujur tentang portfolio mereka, bro.
 
Oooh, gue pikir BPI Daya Anagata Nusantara itu kayaknya harus banget menaruh dana di saham-saham lokal, tapi Ali Setiawan sih bilang kalau tidak ada garis batas mana? Apalagi aksi-aksi investasi MSCI kayaknya makin membuat Indonesia terlihat kurang penting di mata dunia. 20% dari India dan China di MSCI Global Index lebih besar daripada porsi Indonesia, itu bikin sedih, ya ๐Ÿ˜”
 
Gue pikir apa arti ketaatan ke bijak investasi itu? Kita suka menanamkan dana di saham-saham yang pasti hasilnya banyak, tapi tidak juga kita ingat bahwa ada risiko besar saat kita mengambil keputusan seperti itu... ๐Ÿค”

Kita suka mengatakan bahwa kita ingin "investasi yang bijak", tapi apa benar-benar kita tahu apa itu? Apakah kita hanya meniru kebijakan yang sudah ada atau kita benar-benar memikirkan tentang masa depan dan dampaknya?

Danantara Indonesia memang memiliki kriteria investasi yang jelas, tapi apakah itu juga bisa membuat kita "bisa" menghadapi risiko yang ada di pasar saham...? ๐Ÿค‘
 
Ku pikir kalau mau ditingkatkan likuiditas di BEI, kan harus ada strategi ganti pasar ๐Ÿ”„. Jangan hanya menanamkan dana ke saham-saham yang sudah lama ada, harus coba ekspansi ke pasar lain seperti Taiwan atau Singapura juga bisa banget ๐Ÿค”. Kalau mau tahu kalau Indonesia udah kaya, kan harus dipamerkan di pasar global aja ๐ŸŒŽ
 
Aku pikir kriteria saham yang digunakan oleh Danantara Indonesia itu agak sedikit terlalu formal kan? Mereka harus lebih fleksibel biar mau menanamkan dana ke saham-sahm yang potensial banget! Sama-sama, perlu diawasi juga supaya tidak terjadi kesalahan besar. Dan apa yang bisa dibicarakan tentang porsi Indonesia dalam MSCI Global Index itu? Aku rasa 20% dan 30% itu harus diambang kembali biar Indonesia lebih kompetitif di pasar global.
 
Kalau mau tahu sih, saya pikir kriteria investasi Danantara terlalu tekanan, bikin tidak ada saham apa pun bisa masuk ke portfolio mereka ๐Ÿค”. Mereka terlalu fokus pada return on equity dan P/E Ratio, tapi tidak mempertimbangkan faktor lain yang penting seperti inflasi dan biaya hidup di Indonesia.

Danantara juga perlu jangan lupa bahwa Indonesia memiliki pasar saham yang masih relatif kecil dibandingkan dengan India dan China. Mereka harus lebih realistis tentang potensi perkembangannya, bukan menyalahkan posisi kami di BEI ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ. Tapi, saya juga menghargai strategi mereka dalam meningkatkan likuiditas di BEI, itu benar-benar penting untuk pertumbuhan pasar saham kami.
 
Gue rasa kampus ini nggak jelas. Apa bisa ngeramal investasi ya? ๐Ÿค” Jika gue harus duduk di kursi pendiri, aku akan mengatakan: "Aku tidak memiliki uang, tapi aku punya strategi." ๐Ÿ˜‚
 
Halo... kalau mau tahu kriteria investasi BPI ya kan? aku pikirnya sampe-sampe, karena siapa tau ada saham gorengan aja! ๐Ÿ˜‚ kayaknya biar tidak kehilangan uang... tapi gimana kalau ada saham asing yang bagus? kenapa harus menunggu waktu dekat? serasa seperti membiarkan uang bebas terbang... ๐Ÿš€
 
gak sabar dengar informasi ini ๐Ÿค”. siapa yang bilang kalau asing harus diprioritaskan? Indonesia harus lebih siap menghadapi persaingan global, tapi sekarang gak ada jaminan bahwa kebijakan mereka akan berubah. BPI juga perlu fokus pada meningkatkan investasi domestik, jangan lupa kita ada banyak potensi bisnis yang belum dipasarkan ๐Ÿ“ˆ.
 
Saya rasa kriteria saham yang mereka tambuh ini juga mirip dengan strategi investasi saya sendiri ๐Ÿค‘. Tapi, apa sih tujuan dari hal ini? Mereka ingin menarik perhatian investor asing atau hanya memenuhi persyaratan untuk mendapatkan izin baru? ๐Ÿ˜’

Danantara harus lebih transparan tentang kriteria investasi mereka, jangan seperti rahasia yang hanya diketahui oleh Ali Setiawan aja ๐Ÿ˜‚. Kita butuh informasi yang jelas agar bisa membuat keputusan investasi yang tepat.

Saya juga penasaran, apa sih maksudnya dengan "return on equity" dan "risk-adjusted return"? Semoga mereka bisa menjelaskannya dengan lebih rinci ๐Ÿค”.
 
Haha, sih, apakah mereka benar-benar ingin jadi pemain besar di BEI? Nanti nanya, tapi kalau mau ditunjukkan, jangan lupa memasukkan ekuitas asing, ya! Tapi, apa sih dengan MSCI? Nah, itu seperti cerita rakyat, sih... Indonesia harus berjuang lebih keras untuk dipertimbangkan. Haha, dan sayangnya kita masih kecil di mata MSCI, tapi jangan khawatir, kita bisa meningkatkan likuiditas di BEI! Danantara pasti ingin melihat keseimbangan dalam investasi, tapi siapa tahu, mungkin mereka hanya ingin memasok 'saham gorengan' saja. Haha, yang penting adalah Indonesia tidak menyerah!
 
Udah sampe denger kabar ini ๐Ÿค”. Kalau aku ngerasa bingung banget, apa kriteria sahamnya sih? Return on equity, PE, dividend yield, market cap profitability, dan likuiditas harian? Aku ngertinya itu penting, tapi kenapa tidak sama dengan cara investasi orang lain? Danantara tidak akan menaruh dana ke saham gorengan, apa arti apa sih? ๐Ÿค‘

Aku penasaran juga tentang ekuitas asing, mungkin atau tidak dalam waktu dekat? Aku ngerasa Indonesia masih kurang banyak dalam indeks global, seperti MSCI. Berapa porsi Indonesia sih di MSCI Global Index? 10% aja? ๐Ÿคฏ Aku rasa perlu diperhatikan lebih dekat. Bagaimana caranya meningkatkan likuiditas di BEI itu? Aku harap penjelasan lebih lanjut dari Ali Setiawan, MD Treasury Danantara Indonesia! ๐Ÿ’ฌ
 
Makasih dengerinews ini! Saya pikir Danantara Indonesia harus jaga jalan sendiri, bukan ikut-ikutan tren saham-saham lainnya. Mereka harus fokus pada return on equity dan PE yang baik, tapi juga perlu mempertimbangkan risk-adjusted return dan likuiditas harian. Saya rasa mereka tidak perlu khawatir tentang P/E besar, karena itu akan membuat keputusan investasinya menjadi semakin acak ๐Ÿ˜‚. Dan, siapa tahu, kalau mereka memasukkan ekuitas asing dalam portfolio, itu akan membuat portofolio mereka menjadi lebih global, tapi juga lebih berisiko ๐Ÿคฏ. Saya harap mereka bisa meningkatkan porsi Indonesia dalam MSCI Global Index, agar kita bisa melihat Indonesia dari sudut pandang yang lebih baik ๐Ÿ“ˆ!
 
Kira-kira aksi ini ada buat apa? Danantara memang ingin meningkatkan likuiditas di BEI, tapi juga harus mempertimbangkan ukuran saham Indonesia dalam indeks global. Mungkin mereka ingin mengejar keuntungan dari saham yang lebih besar di India dan China, tapi juga harus berhati-hati jangan kalah dengan risiko.
 
Kalau sih, mau dibilang ya... BPI Daya Anagata Nusantara/ Danantara Indonesia itu kriteria saham apa aja, nih? Sepertinya kriteria investasi mereka pretty strict banget! Tidak mau menaruh dana ke saham yang gorengan dan punya P/E besar. Makanya, saya rasa perlu diawasin terutama saat ini sih karena pasar saham sedang agak tidak stabil ๐Ÿค”.

Saya penasaran kapan mereka akan memasukkan ekuitas asing dalam portfolio? Sepertinya harusnya secepatnya, tapi sepertinya mereka ingin melihat dari sisi risk-adjusted return yang bagus. Hmm... dan apa sih dengan porsi Indonesia dalam MSCI Global Index? Sepertinya kita perlu meningkatkan itu ya ๐Ÿ“ˆ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ
 
AI WEH, APA ARTI NYA DANANTARA INDONESIA TIDAK AKAN MENANAM DANA KE SAHAM YANG GORENGAN? KIRI KIRA NYA GORENGAN BISA BERBEDA BEDA, APAKAH NYA HARGA SAHAM ATAU PROFITABILITAS? SEBENARNYA APA ARTI NYA MEREKAPSA "KITA TIDAK AKAN MENAROH DANA KE SAHAM YANG GORENGAN" SEBENARNYA ARTINYA NYA APAAKA DANA HARUS PENGORBAN HUKUM?

Danantara pasti memiliki strategi investasi yang tepat, tapi saya rasa mereka harus lebih serius dalam menentukan kriteria investasi. Jangan salah arah, kita ingin investasi yang bermanfaat bukan cuma main-main duit saja.
 
Buat kriteria investasi gampang aja ya ๐Ÿค”. Danantara Indonesia harus ada target return on equity (ROE) tertentu, jadi kalau mau mendapatkan dividen, harus di atas 10-15% dulu. Lalu PE ratio juga harus sekitar 20-25, kalau terlalu tinggi maka bisnisnya tidak stabil aja ๐Ÿ“ˆ.

Danantara juga perlu memeriksa likuiditas harian, kalau kurang dari 5 triliun rupiah maka tidak masuk aja. Lalu ada kriteria untuk ekuitas asing, harus di atas 30-40% dulu. Kalau mau investasi ekuitas asing, harus dapat memberikan return yang setara atau lebih baik dengan ROE lokal ๐ŸŒŽ.

Danantara juga harus memperhatikan posisi Indonesia dalam indeks global, seperti MSCI. Jadi kalau porsi Indonesia dalam MSCI Global Index tidak cukup besar, maka mereka harus mencari cara lain untuk meningkatkan visibilitas Indonesia di pasar internasional ๐Ÿ’ผ.
 
kembali
Top