Pihak Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memprediksi bahwa demonstrasi massa buruh di Jakarta pada 22 November nanti akan berlangsung di dua titik, yaitu Istana Negara dan Kompleks Gedung Parlemen. Menurut Ketua Umum Partai Buruh, Said Iqbal, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi apakah aksi buruh ini akan diadakan di Istana atau Gedung DPR RI.
Para demonstran buruh akan menuntut agar kenaikan UMP 2026 sebesar 6,5 hingga 10,5 persen. Namun, menurut Iqbal, besaran yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) hanya sebesar 3,75 persen. Dengan demikian, pihak Partai Buruh menganggap tuntutan ini tidak sesuai dengan kondisi ekonomi hari ini.
Pihak Partai Buruh juga menolak penetapan besaran UMP 2026 yang ditetapkan Kemnaker sebesar 3,75 persen. Mereka berharap agar pemerintah dapat menetapkan besaran UMP 2026 sesuai dengan keinginan buruh, yaitu sebesar 6,5 hingga 10,5 persen.
Iqbal juga menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan tiga opsi pilihan bagi pemerintah dalam menetapkan UMP 2026. Yaitu: besaran 6,5 persen; 7,7 persen; atau 8,5-10,5 persen.
Para demonstran buruh akan menuntut agar kenaikan UMP 2026 sebesar 6,5 hingga 10,5 persen. Namun, menurut Iqbal, besaran yang ditetapkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) hanya sebesar 3,75 persen. Dengan demikian, pihak Partai Buruh menganggap tuntutan ini tidak sesuai dengan kondisi ekonomi hari ini.
Pihak Partai Buruh juga menolak penetapan besaran UMP 2026 yang ditetapkan Kemnaker sebesar 3,75 persen. Mereka berharap agar pemerintah dapat menetapkan besaran UMP 2026 sesuai dengan keinginan buruh, yaitu sebesar 6,5 hingga 10,5 persen.
Iqbal juga menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan tiga opsi pilihan bagi pemerintah dalam menetapkan UMP 2026. Yaitu: besaran 6,5 persen; 7,7 persen; atau 8,5-10,5 persen.