Polisi Rote Ndao Tangkap 7 Pengembara Tiongkok yang Menggunakan Rute Lebih Panjang Agar Tidak Ditemukan
Dalam operasi serupa, polisi Rote Ndao berhasil menangkap 7 pengembara asal China dan 3 petugas kapal Indonesia yang mencoba menyeberangi laut untuk masuk ke Australia. Operasi ini terjadi di perairan selatan pulau Rote, provinsi Kepulauan Nusa Tenggara barat, pada hari Minggu (26/10) pukul 17:00 Wita.
Laporan diterima dari beberapa nelayan menunjukkan bahwa sebuah kapal asing berada di dekat pulau Ndnda. Polisi setempat kemudian menerima laporan tersebut dan mengarahkan timnya untuk mengejar ke arah pelabuhan Oebou. Setelah tiba, mereka menemukan sebuah kapal putih tanpa nama yang sedang mempersiapkan diri untuk berlayar. Dalam kapal itu, 7 pengembara China dan 3 petugas kapal Indonesia terdetik.
Tim polisi berhasil menangkap kapal tersebut dan menyebutkan semua penumpang untuk diserahkan ke polisi setempat untuk diperiksa lebih lanjut. Menurut laporan awal, tujuan awal kelompok ini adalah mencapai Australia. Mereka berlayar dari pelabuhan Baubau, Sulawesi Selatan, pada tanggal 16 Oktober tahun ini. Sebelum menemukan kapal mereka di Australian waters, kelompok itu memiliki rute yang lebih panjang dan membahas menggunakan sebuah kapal kecil untuk dilayari dengan kapal lain bernama RIVAL.
Namun, ketika mereka berlayar melintasi perairan Australia, kelompok tersebut ditembak oleh polisi federal Australia dan kapal mereka dibakar. Setelah 5 hari, kelompok itu dipindahkan kembali ke kapal putih yang sama dan dikirimkan menuju perairan Indonesia hingga mereka akhirnya ditangkap oleh polisi Rote Ndao.
Tiga petugas kapal Indonesia dari desa Pasipadanga, Maginti, Kecamatan West Muna, Sulawesi Selatan tersebut adalah Aco (kapten), Jusman, dan Indra. Sementara itu, 7 pengembara Tiongkok mereka dikenal sebagai Lin Wen Song, Chen Xiao Bin, Lin Sheng Jin, Zheng Juandi, Hongchang Xing, Zheng Zu Yun, dan Song Yu.
Dalam operasi serupa, polisi Rote Ndao berhasil menangkap 7 pengembara asal China dan 3 petugas kapal Indonesia yang mencoba menyeberangi laut untuk masuk ke Australia. Operasi ini terjadi di perairan selatan pulau Rote, provinsi Kepulauan Nusa Tenggara barat, pada hari Minggu (26/10) pukul 17:00 Wita.
Laporan diterima dari beberapa nelayan menunjukkan bahwa sebuah kapal asing berada di dekat pulau Ndnda. Polisi setempat kemudian menerima laporan tersebut dan mengarahkan timnya untuk mengejar ke arah pelabuhan Oebou. Setelah tiba, mereka menemukan sebuah kapal putih tanpa nama yang sedang mempersiapkan diri untuk berlayar. Dalam kapal itu, 7 pengembara China dan 3 petugas kapal Indonesia terdetik.
Tim polisi berhasil menangkap kapal tersebut dan menyebutkan semua penumpang untuk diserahkan ke polisi setempat untuk diperiksa lebih lanjut. Menurut laporan awal, tujuan awal kelompok ini adalah mencapai Australia. Mereka berlayar dari pelabuhan Baubau, Sulawesi Selatan, pada tanggal 16 Oktober tahun ini. Sebelum menemukan kapal mereka di Australian waters, kelompok itu memiliki rute yang lebih panjang dan membahas menggunakan sebuah kapal kecil untuk dilayari dengan kapal lain bernama RIVAL.
Namun, ketika mereka berlayar melintasi perairan Australia, kelompok tersebut ditembak oleh polisi federal Australia dan kapal mereka dibakar. Setelah 5 hari, kelompok itu dipindahkan kembali ke kapal putih yang sama dan dikirimkan menuju perairan Indonesia hingga mereka akhirnya ditangkap oleh polisi Rote Ndao.
Tiga petugas kapal Indonesia dari desa Pasipadanga, Maginti, Kecamatan West Muna, Sulawesi Selatan tersebut adalah Aco (kapten), Jusman, dan Indra. Sementara itu, 7 pengembara Tiongkok mereka dikenal sebagai Lin Wen Song, Chen Xiao Bin, Lin Sheng Jin, Zheng Juandi, Hongchang Xing, Zheng Zu Yun, dan Song Yu.