Impor AMDK Indonesia Naik Drastis, Tetapi Berapa Besar Tabungan?
Dalam periode Januari-Agustus 2025, impor air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia mencapai Rp69,08 miliar atau sekitar 4,14 juta dolar Amerika Serikat (AS). Namun, neraca perdagangan industri AMDK nasional menunjukkan surplus sebesar 19,46 juta dolar AS atau Rp324,23 miliar di sepanjang 2024.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Pj. Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan bahwa impor AMDK tidak banyak, tetapi ekspor cukup signifikan. "Neraca perdagangan industri AMDK cukup bagus juga, kita surplus 19,46 juta dolar AS. Impor kita tidak banyak, tapi ekspor cukup signifikan," katanya.
Sementara itu, ada 707 pabrik AMDK yang berdiri di seluruh Indonesia, dengan 54 persen di antaranya berada di Pulau Jawa. Utilisasi industri AMDK mencapai 71,62 persen, dengan kapasitas mencapai 47 miliar liter per tahun di sepanjang 2024.
Pemerintah telah rutin melakukan pembinaan untuk pengendalian kualitas dan keamanan pangan, melalui bimbingan teknis dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah juga berupaya mendorong produktivitas industri AMDK melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan digitalisasi.
Industri yang skalanya tidak besar ini di dorong untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya melalui kredit industri padat karya yang ada diskon interest rate-nya 4 persen dan juga aspek keberlanjutan.
Dalam periode Januari-Agustus 2025, impor air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia mencapai Rp69,08 miliar atau sekitar 4,14 juta dolar Amerika Serikat (AS). Namun, neraca perdagangan industri AMDK nasional menunjukkan surplus sebesar 19,46 juta dolar AS atau Rp324,23 miliar di sepanjang 2024.
Dalam rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Pj. Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan bahwa impor AMDK tidak banyak, tetapi ekspor cukup signifikan. "Neraca perdagangan industri AMDK cukup bagus juga, kita surplus 19,46 juta dolar AS. Impor kita tidak banyak, tapi ekspor cukup signifikan," katanya.
Sementara itu, ada 707 pabrik AMDK yang berdiri di seluruh Indonesia, dengan 54 persen di antaranya berada di Pulau Jawa. Utilisasi industri AMDK mencapai 71,62 persen, dengan kapasitas mencapai 47 miliar liter per tahun di sepanjang 2024.
Pemerintah telah rutin melakukan pembinaan untuk pengendalian kualitas dan keamanan pangan, melalui bimbingan teknis dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah juga berupaya mendorong produktivitas industri AMDK melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan digitalisasi.
Industri yang skalanya tidak besar ini di dorong untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya melalui kredit industri padat karya yang ada diskon interest rate-nya 4 persen dan juga aspek keberlanjutan.