Indonesia Targetkan Pindah ke Energi Terbarukan, Penelitian Timah Rendah Karbon diantara Prioritas
Pemerintah Prabowo mengumumkan rencana untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam pembangunan ekonomi nasional, dengan fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi timah rendah karbon. Ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk berpindah ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Menurut sumber di Kementerian Energi dan Sumber Daya, pemerintah telah memprioritaskan pengembangan teknologi timah rendah karbon sebagai salah satu strategi utama dalam perubahan energi yang sehat. Penelitian ini akan dilakukan di berbagai instansi, termasuk Universitas Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Bandung.
Menteri Energi dan Sumber Daya menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan teknologi timah rendah karbon, terutama dengan cadangan timbal yang melimpah di negara ini. "Timbal adalah salah satu komponen penting dalam produksi baterai lithium-ion yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk mobil listrik dan elektronik," kata Menteri Energi dan Sumber Daya.
Pengembangan teknologi timah rendah karbon juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi barium. Menurut data BPS, import energi barium mencapai Rp 44,6 triliun pada 2022. Dengan demikian, pemerintah berharap bahwa penelitian dan pengembangan teknologi timah rendah karbon dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam jangka panjang, target Indonesia adalah untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 50% dari emisi sebesar 714,6 juta ton pada tahun 2020. "Kita berharap bahwa penelitian dan pengembangan teknologi timah rendah karbon dapat membantu Indonesia mencapai target tersebut," kata Menteri Energi dan Sumber Daya.
Dengan demikian, pemerintah Prabowo mengumumkan rencana untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam pembangunan ekonomi nasional. Pengembangan teknologi timah rendah karbon diharapkan dapat membantu Indonesia berpindah ke energi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemerintah Prabowo mengumumkan rencana untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam pembangunan ekonomi nasional, dengan fokus pada penelitian dan pengembangan teknologi timah rendah karbon. Ini merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk berpindah ke energi yang lebih ramah lingkungan.
Menurut sumber di Kementerian Energi dan Sumber Daya, pemerintah telah memprioritaskan pengembangan teknologi timah rendah karbon sebagai salah satu strategi utama dalam perubahan energi yang sehat. Penelitian ini akan dilakukan di berbagai instansi, termasuk Universitas Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Bandung.
Menteri Energi dan Sumber Daya menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan teknologi timah rendah karbon, terutama dengan cadangan timbal yang melimpah di negara ini. "Timbal adalah salah satu komponen penting dalam produksi baterai lithium-ion yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk mobil listrik dan elektronik," kata Menteri Energi dan Sumber Daya.
Pengembangan teknologi timah rendah karbon juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor energi barium. Menurut data BPS, import energi barium mencapai Rp 44,6 triliun pada 2022. Dengan demikian, pemerintah berharap bahwa penelitian dan pengembangan teknologi timah rendah karbon dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam jangka panjang, target Indonesia adalah untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 50% dari emisi sebesar 714,6 juta ton pada tahun 2020. "Kita berharap bahwa penelitian dan pengembangan teknologi timah rendah karbon dapat membantu Indonesia mencapai target tersebut," kata Menteri Energi dan Sumber Daya.
Dengan demikian, pemerintah Prabowo mengumumkan rencana untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam pembangunan ekonomi nasional. Pengembangan teknologi timah rendah karbon diharapkan dapat membantu Indonesia berpindah ke energi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.