Indonesia Siap Menghadapi Era Inflasi Baru, Prabowo Pastikan Stabilitas Ekonomi
Dalam kesempatan rapat sementara (rapasem) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan), terpapar bahwa inflasi di Indonesia masih merupakan sorotan utama bagi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di Indonesia yang berangsur-angsur naik sejak awal tahun ini telah mencapai 3,2 persen pada periode Januari-Maret 2025.
Presiden Prabowo Subianto mengemukakan bahwa untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 6% pada tahun ini, pemerintah harus fokus meningkatkan stabilitas inflasi. Menurut Presiden, kestabilan inflasi tidak hanya mempengaruhi keseimbangan anggaran negara, tetapi juga mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan investor.
"Sekali lagi, saya ingin mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabil memerlukan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan investasi yang aman," ujar Presiden Prabowo.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk mengatasi inflasi, termasuk menetapkan target penurunan indeks harga jual (IHJ) untuk produk pokok pokok. Menurut Kementerian Keuangan, pemerintah juga akan meningkatkan keseimbangan anggaran negara dan mengimplementasikan program pengelolaan inflasi yang lebih efektif.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mengambil beberapa langkah kebijakan untuk mencegah inflasi dari naik semakin tinggi. Salah satunya adalah menetapkan batasan harga tertentu (BAT) pada produk pokok pokok, seperti beras, gula, dan minyak goreng.
"Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan investasi yang aman," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Raya (PUPR) Budi Gunawan, yang juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi.
Dengan demikian, diperkirakan bahwa inflasi di Indonesia dapat dikendalikan dengan efektif dalam beberapa periode berikutnya. Namun, perlu diingat bahwa upaya ini memerlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Dalam kesempatan rapat sementara (rapasem) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan), terpapar bahwa inflasi di Indonesia masih merupakan sorotan utama bagi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi di Indonesia yang berangsur-angsur naik sejak awal tahun ini telah mencapai 3,2 persen pada periode Januari-Maret 2025.
Presiden Prabowo Subianto mengemukakan bahwa untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 6% pada tahun ini, pemerintah harus fokus meningkatkan stabilitas inflasi. Menurut Presiden, kestabilan inflasi tidak hanya mempengaruhi keseimbangan anggaran negara, tetapi juga mempengaruhi kepercayaan masyarakat dan investor.
"Sekali lagi, saya ingin mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang sehat dan stabil memerlukan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan investasi yang aman," ujar Presiden Prabowo.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk mengatasi inflasi, termasuk menetapkan target penurunan indeks harga jual (IHJ) untuk produk pokok pokok. Menurut Kementerian Keuangan, pemerintah juga akan meningkatkan keseimbangan anggaran negara dan mengimplementasikan program pengelolaan inflasi yang lebih efektif.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah telah mengambil beberapa langkah kebijakan untuk mencegah inflasi dari naik semakin tinggi. Salah satunya adalah menetapkan batasan harga tertentu (BAT) pada produk pokok pokok, seperti beras, gula, dan minyak goreng.
"Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan investasi yang aman," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Raya (PUPR) Budi Gunawan, yang juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan kebijakan fiskal untuk mengatasi inflasi.
Dengan demikian, diperkirakan bahwa inflasi di Indonesia dapat dikendalikan dengan efektif dalam beberapa periode berikutnya. Namun, perlu diingat bahwa upaya ini memerlukan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.