Imigrasi Jaksel Sosialisasi Aplikasi WASPADA, Orang Asing Terpantau Real Time

Jakarta - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Selatan (Kemimen) menggelar sosialisasi aplikasi WASPADA (Pengawasan Orang Asing Berbasis Peta Digital) dengan tema 'Jaga Jakarta Menuju Kota Global'. Aplikasi ini merupakan platform digital yang digunakan untuk pengawasan orang asing, termasuk penumpang pesawat internasional.

Seluruh laporan dari masyarakat akan terhubung dengan petugas Imigrasi untuk ditindaklanjuti secara cepat dan terukur. Aplikasi WASPADA dilengkapi dengan peta digital yang dapat menampilkan keberadaan dan aktivitas orang asing secara real-time.

Menurut Kepala Kemimen, Bugie Kurniawan, pihaknya berkomitmen menjadi kantor imigrasi yang paling terdigitalisasi dan adaptif terhadap perkembangan zaman. "Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Kami ingin menghadirkan pengawasan yang cepat, akurat, dan terintegrasi-sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan," katanya.

Kemimen juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan orang asing. "Pelaporan dari masyarakat adalah ujung tombak dalam mendeteksi dini potensi pelanggaran keimigrasian seperti overstay dan penyalahgunaan izin tinggal," kata Achmad Husni, Ketua Tim Wilayah I Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian.

Aplikasi WASPADA merupakan pengembangan dari sistem pelaporan APOA (Aplikasi Pengamanan Orang Asing). Bedanya, aplikasi ini kini dilengkapi dengan peta digital yang dapat menampilkan keberadaan dan aktivitas orang asing secara real-time. "Melalui sistem ini, setiap laporan masyarakat langsung terhubung dengan petugas Imigrasi untuk ditindaklanjuti secara cepat dan terukur," ungkap Dea Suheryana, Analis Keimigrasian Ahli Muda Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Selatan.

Dengan demikian, Kemimen berharap dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengawasan orang asing. "Kami menjalankan setiap inovasi dengan semangat nilai PRIMA - Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel," katanya.

Sosialisasi aplikasi WASPADA diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif dalam pengawasan orang asing. "Inilah wajah baru Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Selatan: modern, digital, dan berdampak," ungkap Bugie.
 
Gue penasaran nih, aplikasi WASPADA ini bakal gantung di mana? Kalau gue cek, ada lagi sistem pelaporan yang sama dari APOA, bedanya cuma peta digital aja, apa ada lain yang baru sih?
 
Aplikasi WASPADA itu nggak ada kejaran sih, tapi kan penting buat memantau orang asing yang datang ke Jakarta 🤝. Masyarakat harus aktif melaporkan hal-hal aneh atau parah tentang orang asing, ini bukan cuma sekedar opini sih, ini bagus buat mencegah pelanggaran keimigrasian! Dan Kemimen benar-benar punya rencana untuk membuat pengawasan yang lebih cepat dan akurat, ya 📊.
 
Aplikasi WASPADA ini benar-benar inovatif! 🤩 Kemimen memang ingin menjadi kantor imigrasi yang paling terdigitalisasi di Indonesia. Aplikasi ini akan membantu petugas Imigrasi untuk menindaklanjuti laporan masyarakat dengan lebih cepat dan akurat. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam pengawasan orang asing. Dengan aplikasi ini, saya yakin bahwa Kemimen akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengawasan orang asing. 📈
 
🤔 Aplikasi WASPADA kayaknya penting banget untuk mengawasi orang asing di Jakarta. Gimana kalau gini, aplikasinya cukup ngatur kalo tidak ada laporan dari masyarakat, maka pengawasan itu tidak bisa terlaksana secara cepat 🕰️. Tapi, aku rasa ini penting buat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengawasan orang asing di Jakarta. Aku suka dengan konsep "PRIMA" dari Kemimen, profesionalisme dan integritas itu kayaknya sangat penting buat meningkatkan kualitas layanan di Kantor Imigrasi 😊.
 
Aplikasi WASPADA itu kayak gue suka banget! Mereka punya peta digital yang bisa menampilkan keberadaan orang asing secara real-time, makanya pelaporan dari masyarakat jadi lebih efektif 😊. Kemimen benar-benar berkomitmen untuk menjadi kantor imigrasi yang terdigitalisasi dan adaptif. Saya harap masyarakat Jakarta aktif dalam pengawasan orang asing, supaya Kota Global ini bisa semakin aman 🤝.
 
Aplikasi WASPADA itu nih, kayaknya ada kaitannya dengan ketidaknyamanan orang-orang saat ada orang asing yang tidak beratur, padahal banyak sekali yang tidak menyadari itu sendiri 😅. Tapi aku pikir perlu juga kita pertimbangkan bagaimana teknologi ini bisa digunakan untuk mengurangi stigmata terhadap orang-orang yang tidak berisiko, ya? Kita harus bisa membedakan antara orang yang benar-benar berbahaya dan orang yang hanya tidak tahu cara berinteraksi dengan masyarakat 🤔.
 
Aplikasi WASPADA ini sih benar-benar nih... 🤔 Mau dihitung dari sisi keamanan atau luasnya pengawasan orang asing juga, tapi sebenarnya ini penting banget ya... Semoga aplikasi ini bisa memperkuat peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, dan juga tidak kalah dengan teknologi. 📊
 
Aplikasi WASPADA memang bikin perbedaan besar dalam pengawasan orang asing di Indonesia 📊. Masyarakat bisa melaporkan aktivitas orang asing secara online, sehingga petugas Imigrasi bisa langsung bertindak dan tidak terburu-buru lagi. Itu membuat keamanan lingkungan menjadi lebih baik, ya? 💕

Tapi, aku pikir penting juga untuk masyarakat tidak hanya melaporkan aktivitas orang asing saja, tapi juga untuk memahami konteksnya, ya? Misalnya, kalau ada orang asing yang malas menunjukkan identitinya di bandara, itu bukan berarti ia melakukan sesuatu yang salah, tapi lebih kepada kesadaran masyarakat tentang perbedaan antara penumpang internasional dan non-internasional. 🤔
 
Aplikasi WASPADA ini kayak gue pikir benar-benar penting buat meningkatkan efisiensi pengawasan orang asing di Jakarta. Gue sengaja lihat aplikasi ini dan bedanya dengan APOA sebelumnya adalah adanya peta digital yang bisa menampilkan keberadaan orang asing secara real-time. Ini kayak gue bayangkan, nanti petugas Imigrasi bisa langsung tindak lanjuti laporan masyarakat dalam waktu cepat dan akurat. Kalau bisa memperkuat peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan pun akan lebih baik lagi 🤝
 
Aku pikir aplikasi WASPADA itu kayaknya bisa membantu jaga keamanan lingkungan di Jakarta, tapi aku juga curiga maukah pemerintah mengumpulkan data orang asing di Indonesia? Apa kalau ada yang salah dengan data itu? Aku harap pengawasan ini tidak hanya sekedar ngasurain ya... 🤔
 
Aplikasi WASPADA ini ternyata benar-benar memperbarui cara kerja Kemimen 🤖. Dengan aplikasi ini, masyarakat dapat melaporkan keberadaan orang asing secara online, sehingga lebih cepat dan akurat. Itu yang penting untuk menghadapi potensi pelanggaran keimigrasian seperti overstay dan penyalahgunaan izin tinggal 🕰️.

Namun, saya ingin menekankan pentingnya integrasi dengan masyarakat. Aplikasi ini harus membantu masyarakat, bukan hanya membuat mereka melaporkan orang asing secara otomatis. Kemimen harus menjaga agar aplikasi ini tidak menjadi alat untuk memicu stigmatisasi terhadap komunitas tertentu 🤝.

Saya harap Kemimen dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengawasan orang asing, serta menjaga agar aplikasi ini sejalan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat 📈.
 
kembali
Top