Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menghadapi tekanan dari partai-partai politik yang mendukung Ruu Pemilu 2024, atau Undang-Undang Perubahan Dasar dan Undang-Undang Pemilihan Umum.
Menurut sumber di Partai Buruh, calon menteri partai tersebut, Fauzi Bowo, meminta Kabinet untuk memprioritaskan pembahasan Ruu Pemilu 2024 dalam sidang parlemen. "Kita tidak mau kalah dengan injury time", kata Fauzi.
Namun, dalam Sidang Kabinet yang diadakan hari ini (sebagaicatatan: tanggal belum diketahui), Presiden Prabowo menekankan perlu prioritas dalam pembangunan infrastruktur dan pertahanan. "Kita harus fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi negara, bukan hanya tentang partai-partai politik", ujar Presiden.
Partai Buruh juga telah mengajukan niat untuk membahas Ruu Pemilu 2024 dalam sidang parlemen, namun masih belum ada kepastian. "Kita akan melanjutkan diskusi ini di sidang parlemen. Kita tidak ingin ketinggalan kesempatan untuk memberikan kontribusi pada pembentukan undang-undang yang tepat", kata Fauzi.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional juga telah mengajukan proposal untuk mempercepat proses pembuatan Ruu Pemilu 2024. "Kita ingin segera membahas dan menerima Ruu Pemilu 2024 agar dapat memberikan kesempatan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia", kata Wakil Ketua partai tersebut.
Namun, pihak Kabinet tetap menjaga sikap profesional dalam menghadapi isu ini. "Kita akan selalu berusaha untuk melakukan keputusan yang tepat dan tidak dipengaruhi oleh tekanan dari pihak-partai", ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM, Yunus Widyantoro.
Dalam sidang Kabinet, Presiden Prabowo juga meminta para menteri untuk fokus pada pengembangan infrastruktur dan pertahanan. "Kita harus bekerja sama dan tidak membiarkan partai-partai politik menjadi hambatan bagi kemajuan negara", ujar Presiden.
Dalam keseluruhan, pemerintah Presiden Prabowo masih tetap menjaga kekuatan dalam pembuatan undang-undang. Namun, pihak Kabinet juga harus bersedia untuk mendengar kritik dan proposal dari partai-partai politik yang mendukung Ruu Pemilu 2024.
Menurut sumber di Partai Buruh, calon menteri partai tersebut, Fauzi Bowo, meminta Kabinet untuk memprioritaskan pembahasan Ruu Pemilu 2024 dalam sidang parlemen. "Kita tidak mau kalah dengan injury time", kata Fauzi.
Namun, dalam Sidang Kabinet yang diadakan hari ini (sebagaicatatan: tanggal belum diketahui), Presiden Prabowo menekankan perlu prioritas dalam pembangunan infrastruktur dan pertahanan. "Kita harus fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi negara, bukan hanya tentang partai-partai politik", ujar Presiden.
Partai Buruh juga telah mengajukan niat untuk membahas Ruu Pemilu 2024 dalam sidang parlemen, namun masih belum ada kepastian. "Kita akan melanjutkan diskusi ini di sidang parlemen. Kita tidak ingin ketinggalan kesempatan untuk memberikan kontribusi pada pembentukan undang-undang yang tepat", kata Fauzi.
Sementara itu, Partai Amanat Nasional juga telah mengajukan proposal untuk mempercepat proses pembuatan Ruu Pemilu 2024. "Kita ingin segera membahas dan menerima Ruu Pemilu 2024 agar dapat memberikan kesempatan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia", kata Wakil Ketua partai tersebut.
Namun, pihak Kabinet tetap menjaga sikap profesional dalam menghadapi isu ini. "Kita akan selalu berusaha untuk melakukan keputusan yang tepat dan tidak dipengaruhi oleh tekanan dari pihak-partai", ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM, Yunus Widyantoro.
Dalam sidang Kabinet, Presiden Prabowo juga meminta para menteri untuk fokus pada pengembangan infrastruktur dan pertahanan. "Kita harus bekerja sama dan tidak membiarkan partai-partai politik menjadi hambatan bagi kemajuan negara", ujar Presiden.
Dalam keseluruhan, pemerintah Presiden Prabowo masih tetap menjaga kekuatan dalam pembuatan undang-undang. Namun, pihak Kabinet juga harus bersedia untuk mendengar kritik dan proposal dari partai-partai politik yang mendukung Ruu Pemilu 2024.