Hoaks Adanya Kenaikan Biaya Transaksi Bank Bengkulu

Saat ini sedang beredar klaim mengenai perubahan tarif biaya transaksi Bank Bengkulu, yaitu dari Rp6.500 menjadi Rp150 ribu per bulan. Klaim tersebut beredar di media sosial dan menuturkan bahwa nasabah diminta konfirmasi persetujuannya melalui link yang tertera dalam unggahan tersebut. Namun klaim tersebut ternyata merupakan hoaks yang tidak memiliki bukti.

Dalam beberapa hari, surat dengan tampilan yang serupa mulai beredar di media sosial dan akun-akun resmi Bank Bengkulu juga ikut menyerahkannya. Mereka bahkan mengajak nasabah yang tidak setuju untuk melakukan pengisian formulir lewat tautan yang disediakan. Namun, saat kita mencoba menelusuri informasi lebih lanjut, ternyata tautan tersebut sudah tidak dapat diakses dan tidak juga mengarah ke situs resmi Bank Bengkulu.

Lalu bagaimana jawabannya? Kepada klaim itu? Meskipun di akun resminya Bank Bengkulu berbicara tentang penipuan yang serupa, tetapi mereka secara eksplisit menegaskan bahwa tidak pernah meminta biaya tambahan di luar ketentuan resmi. Mereka juga menekankan bahwa semua informasi resmi hanya disampaikan melalui kanal yang telah terverifikasi dengan centang biru.

Pernahkah Bank Bengkulu mengajak nasabah untuk melakukan pengisian formulir lewat tautan yang disediakan? Tidak, karena mereka sudah secara eksplisit menegaskan tidak pernah. Jadi bagaimana klaim tersebut bisa beredar di media sosial dan bahkan akun-akun resmi Bank Bengkulu?
 
Hmm, ternyata gini lagi... kayaknya media sosial jadi sarang untuk spams yang gede banget! Minta klarifikasi dari bank Bengkulu sih, kenapa mereka tidak bisa mengawasi yang aja sendiri? Tapi mungkin aku malah salah paham, karena kalau benar-benar tidak ada biaya tambahan, maka apa sih tujuan klaim hoax itu? Aku jadi curiga, bakal ada yang berpotensi keuntungan dari ini...
 
Aku rasa ini kalau kalian lihat dari sisi lain, siapa yang lebih baik itu bank atau korban hoaks yang beredar di media sosial. Tapi aku pikir yang penting itu bagaimana kita bisa menghindari hal seperti ini di masa depan. Aku punya ide, kita bisa menjadi lebih bijak dalam memeriksa informasi sebelum berbagi ke orang lain. Dan bank juga harus lebih serius dalam memberikan informasi resmi dan tidak membiarkan klaim hoaks beredar di media sosial. Kita semua harus lebih waspada dan sadar akan hal ini 🤔
 
Haha, kayaknya kloningan yang terus-menerus, kan? Klaim-klaim seperti ini pasti dari orang yang suka ngerot-ngeroti 😂. Saya pikir mereka tidak punya waktu untuk bekerja dan jadi gilotong info palsu aja 🤣. Tapi, kayaknya kita harus sabar dan cek informasi yang resmi ya 🙏. Kalau mau tahu benar-benar apa yang terjadi, kita bisa langsung hubungi bank langsung atau cek situs resmi mereka 📱. Saya rasa ini bukan tentang Bank Bengkulu, tapi tentang siapa-siapa yang ngerot-ngeroti info palsu 😜!
 
Eh, kalau klaim itu jadi hoaks aja, kenapa orang-orang masih punya kepercayaan yang tinggi pada informasi yang dibagikan di media sosial 🤔. Nanti gini, semua orang terjebak di sini dan tidak tahu apa yang benar-benar terjadi, aja nih... Saya suka banget kayaknya nonton film thriller di bioskop baru-baru ini, kaskusnya itu memang membuat saya berpikir bahwa siapa pun bisa menjadi korban kejahatan itu 🍿.
 
Maksudnya kalau ada klaim yang ngedar di internet tentang biaya transaksi Bank Bengkulu yang naik ribet banget. Aku rasa ini bukan news biasa aja, tapi kisah hoax yang nyerang netizen di Indonesia. Mereka bilang perubahan tarif itu dari Rp6.500 jadi Rp150 ribu, tapi ternyata tidak ada bukti apa pun. Aku rasa bank sendiri juga mengakui bahwa ini adalah hoaks, tapi masih ada yang bilang ada tautan untuk pengisian formulir yang ngedeaktifkan. Kalau itu benar, maka maksudnya bank harus lebih berhati-hati dengan informasi yang disampaikan. Aku rasa netizen di Indonesia harus lebih waspada dan tidak tergiur dengan berita yang sering kali hoaks. 🙄
 
kembali
Top