Heboh Honorer ‘Siluman’ Lolos PPPK Paruh Waktu, SK Langsung Dibatalkan

Bupati Dompu, Bambang Firdaus, membentuk tim investigasi untuk menindaklanjuti temuan adanya 10 agen 'siluman' yang lolos sebagai penerima pendidikan Pekerjaan Umum Non-Struktural (PPPK paruh waktu) dan langsung mendapatkan Surat Keterangan Pemberian Pendidikan (SKPPPK). Tim ini terdiri dari Inspektorat, Dinas Desa dan Kependudian (Dikpora), Badan Kependuduan Dan Pembangunan (BKD), dan Pemuda Seluruh Daerah (PSDM) Kabupaten Dompu.

Bambang mengatakan, tujuan tim ini adalah untuk memastikan bahwa semua tenaga non-ASN yang lolos PPPK paruh waktu benar-benar aktif bekerja dan memiliki rekor jejak pengabdian di instansi masing-masing. Tim ini akan menyelidiki kembali berkas seluruh peserta PPPK paruh waktu untuk memastikan tidak ada lagi penerima yang hanya numpang nama atau tidak pernah bekerja sama.

Saat ini, sebanyak 5.541 tenaga non-ASN telah diterbitkan nomor identifikasi Pekerja Umum Non-Struktural (NIPPPK), tetapi masih 32 orang yang belum terdaftar. Bambang berharap semua penerima PPPK paruh waktu bersikap jujur dan memiliki kesadaran moral untuk proses kepegawaian.

Ia juga menekankan bahwa bagi siapa pun yang merasa tidak pernah bekerja, baik secara fisik maupun administratif, sebaiknya mengundurkan diri dari pendaftaran. Jika tim investigasi menemukan bukti adanya agen 'siluman', maka SK pengangkatan dan NIPPPK-nya akan di-batalkan.
 
Saya pikir ini penting banget kalau kita ambil hati-hati terhadap pendaftaran PPPK paruh waktu, ada banyak yang numpang nama atau tidak bekerja sama, apa lagi kalau ada agen 'siluman' yang berusaha memanipulasi sistem. Saya senang Bupati Dompu ngambil tindakan ini, tapi saya harap tim investigasi ini bisa bekerja dengan baik dan tidak sampai terjadi kasus kebohongan yang besar.
 
ini gue pikir kalau itu penting banget kita harus cek kualitas tenaga kerja yang masukin ke lingkungan pemerintahan ya, tidak usah numpang nama orang lain. itu seperti memberi kesempatan untuk orang yang ga punya kemampuan apa-apa. kalau mau kita ambil contoh dari kalangan kita sendiri, kan kita harus jujur dulu sebelum mengajak orang lain ke dalam lingkungan kita.
 
Saya rasa ini salah satu contoh bagaimana pentingnya evaluasi terhadap sistem pendidikan dan kepegawaian di Indonesia 🤔. Saya lihat banyak penerima PPPK paruh waktu yang tidak pernah bekerja sebenarnya, padahal mereka baru diberi identifikasi sebagai pekerja umum non-structral. Ini memang berisiko besar terhadap integritas sistem dan kepercayaan publik 😕. Saya harap tim investigasi ini berhasil menemukan semua "agen siluman" yang lolos sistem ini dan melakukan tindakan yang tepat terhadap mereka.
 
Siapa nyeong sih, ternyata masih ada 'siluman' yang lolos PPPK paruh waktu. Makanya gue bingung banget kalo penerimaannya diangkat. Gue rasa ini bukan cerita sihir aja, tapi nyata banget klo ada orang yang merasa ingin numpang nama atau tidak pernah bekerja sama. Gue harap Bupati Dompu itu bisa mengawasi hal ini dengan baik dan pastikan semua penerima PPPK paruh waktu bersikap jujur. Jangan lupa juga bagi siapa pun yang merasa tidak pernah bekerja, sebaiknya numpang nama gak usah terus-terusan ya 🙏
 
aku penasaran apa yang dibawa oleh tim ini, kira-kira kayaknya apa yang ingin dicari sih? aku ingat dulu ada kasus yang serupa disuluhkan dengan baik oleh kepolisian, tapi kalau ini adalah tentang pendidikan publik ya jadi kurang berkenaan. masih bingung siapa ngebut pendaftaran PPPK paruh waktu itu. dan apa sih 'agen siluman'? aku tahu sih bahwa kata itu sering digunakan di film aja, tapi di dunia nyata apa yang dimaksudkan?
 
Buat gampang, kalau di Dompu ada banyak orang yang lulus PPPK paruh waktu tapi belum ngerjai, itu membuatku kecewa. Kenapa sih harus begitu mudah untuk 'numpang nama' dan tidak bekerja sama? Semua ini harus dipastikan jujur dan tidak main-main.

Makanya Bapak Bambang Firdaus mau membuat tim investigasi buat memantau orang-orang itu. Saya harap tim ini bisa menemukan siapa-siapa yang 'siluman' dan di- batalkan nantinya.
 
ini gampang aja gan, cari aja orang yang ngerjain apa kepalanya nggak ada rekor jejak ya? kalau ngerjain tapi hanya numpang nama, itu kriminal aja! jangan buat pihak pemerintah kecewa lagi. mungkin kalau mau bekerja sama dengan tim investigasi, mereka bisa coba ambil contoh dari agen 'siluman' yang sudah terdaftar. toh jujur aja, siapa sih yang nggak suka ngerjain?
 
kembali
Top