Risiko Amerika Serikat (AS) dalam mencoba menghentikan kembali kegagalan Megawati Soekarnoputri menjadi presiden Indonesia dua kalinya. Kegagalan itu disebabkan karena tindakannya bertentangan dengan kepentingan "establishment global" AS.
Menurut Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saat itu Megawati menyuarakan pada Amerika Serikat agar menghentikan serangan invasi ke Irak karena tidak dilaksanakan atas persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Bu Mega tidak disenangi oleh Barat, sama seperti Bung Karno. Karena itu, jabatan presiden ya cukup sekali, kira-kira begitulah," ujar Hasto dalam pidato Hari Santri Nasional.
Selain menolak serangan invasi AS ke Irak, Megawati juga ikut menentang saat Abu Bakar Ba'asyir yang menjadi narapidana terorisme untuk dipindahkan ke AS. Menurutnya, Abu Bakar Ba'asyir harus dihukum dan menjalani pemidanaan di Indonesia.
"Di situ, termasuk ketika Ustaz Abu Bakar Ba'asyir mau dibawa, Bu Mega bilang, 'No. Dia adalah warga negara saya.' Sebagai presiden, beliau melindungi warga negara Indonesia," jelasnya.
Hasta juga menyampaikan pesan Megawati untuk bersatu selayaknya Indonesia menghadapi Perang Dunia Kedua sehingga kemudian bisa merdeka seutuhnya.
Menurut Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), saat itu Megawati menyuarakan pada Amerika Serikat agar menghentikan serangan invasi ke Irak karena tidak dilaksanakan atas persetujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Bu Mega tidak disenangi oleh Barat, sama seperti Bung Karno. Karena itu, jabatan presiden ya cukup sekali, kira-kira begitulah," ujar Hasto dalam pidato Hari Santri Nasional.
Selain menolak serangan invasi AS ke Irak, Megawati juga ikut menentang saat Abu Bakar Ba'asyir yang menjadi narapidana terorisme untuk dipindahkan ke AS. Menurutnya, Abu Bakar Ba'asyir harus dihukum dan menjalani pemidanaan di Indonesia.
"Di situ, termasuk ketika Ustaz Abu Bakar Ba'asyir mau dibawa, Bu Mega bilang, 'No. Dia adalah warga negara saya.' Sebagai presiden, beliau melindungi warga negara Indonesia," jelasnya.
Hasta juga menyampaikan pesan Megawati untuk bersatu selayaknya Indonesia menghadapi Perang Dunia Kedua sehingga kemudian bisa merdeka seutuhnya.