Timothy Anugerah, seorang siswa SMP yang meninggal dunia beberapa minggu lalu karena dibully oleh teman-temannya. Orang tua beliau, Sharon dan ibundanya yang juga menjadi orang tua Timothy, mengatakan bahwa mereka tidak pernah bisa memprediksi perilaku anak-anak sekolah ini.
Sharon, ibunda Timothy, mengatakan bahwa saat itu ketiga sosok diduga pembully putranya datang ke rumah duka, Sharon merasa sedih dan marah. Diceritakan dia memberikan reaksi yang tidak terduga kepada mereka. Sharon mengatakan bahwa saat Leo, salah satu dari tiga sosok tersebut, datang ke rumah duka, dia merasa ketakutan dan stres yang luar biasa.
"Saya sampaikan kepada Leo bahwa ya, kamu sudah tau salahmu dimana membawa ini jadi pelajaran tapi jangan takut, hadapi konsekuensinya setelah itu perbaiki dirimu jadi hidup lebih baik," kata Sharon. Ibu tersebut berharap agar Leo bisa berubah menjadi lebih baik dan tidak terus melakukan hal yang sama.
Selain Leo, Sharon juga bertemu dengan Vito pada hari Minggu di gereja tempatnya ibadah. Saat itu Sharon memberikan wajib lapor kepada Vito untuk mengupdate tentang kehidupan putranya. Ibu tersebut berharap agar Vito bisa melihat perubahan yang lebih baik dalam diri putranya.
Namun, Sharon juga mengatakan bahwa dia merasa sakit saat membaca chat antara calon dokter yang viral di media sosial dengan temannya, yang tidak mengenal atau tau sosok yang mereka bicarakan adalah Timothy Anugerah. Ibu tersebut berharap agar orang-orang bisa lebih empati dan paham tentang perasaan orang lain.
Sharon juga mengatakan bahwa saat itu dia masih ingat detik-detik kepergian putranya, dan dia merasa sakit karena hilangnya anaknya. Ia berharap agar putranya bisa menjadi contoh bagi mereka yang telah melewatinya dan tidak terus melakukan hal yang sama.
Sharon, ibunda Timothy, mengatakan bahwa saat itu ketiga sosok diduga pembully putranya datang ke rumah duka, Sharon merasa sedih dan marah. Diceritakan dia memberikan reaksi yang tidak terduga kepada mereka. Sharon mengatakan bahwa saat Leo, salah satu dari tiga sosok tersebut, datang ke rumah duka, dia merasa ketakutan dan stres yang luar biasa.
"Saya sampaikan kepada Leo bahwa ya, kamu sudah tau salahmu dimana membawa ini jadi pelajaran tapi jangan takut, hadapi konsekuensinya setelah itu perbaiki dirimu jadi hidup lebih baik," kata Sharon. Ibu tersebut berharap agar Leo bisa berubah menjadi lebih baik dan tidak terus melakukan hal yang sama.
Selain Leo, Sharon juga bertemu dengan Vito pada hari Minggu di gereja tempatnya ibadah. Saat itu Sharon memberikan wajib lapor kepada Vito untuk mengupdate tentang kehidupan putranya. Ibu tersebut berharap agar Vito bisa melihat perubahan yang lebih baik dalam diri putranya.
Namun, Sharon juga mengatakan bahwa dia merasa sakit saat membaca chat antara calon dokter yang viral di media sosial dengan temannya, yang tidak mengenal atau tau sosok yang mereka bicarakan adalah Timothy Anugerah. Ibu tersebut berharap agar orang-orang bisa lebih empati dan paham tentang perasaan orang lain.
Sharon juga mengatakan bahwa saat itu dia masih ingat detik-detik kepergian putranya, dan dia merasa sakit karena hilangnya anaknya. Ia berharap agar putranya bisa menjadi contoh bagi mereka yang telah melewatinya dan tidak terus melakukan hal yang sama.