Kesabaran merupakan akhlak yang paling utama, diingatkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an dengan lebih dari 70 tempat atau ayat. Banyak ulama dan ahli fikih mengutip jumlah ayat tersebut, bahkan ada yang menyebutkan sebanyak 100 tempat. Sayangnya, beberapa bilangan tersebut tidak saling bertentangan karena kata sabar dapat disebutkan lebih dari sekali di dua tempat. Misalnya, akhir-akhir surat an-Nahl.
Setiap orang butuh kesabaran dalam hidupnya. Di dunia ini seorang hamba selalu membutuhkan kesabaran dalam keadaannya. Bersabar merupakan kewajiban dan anjuran bagi hamba berdasarkan kitab Al-Qur'an, as-Sunnah, dan Ijma'. Mereka yang tidak bisa bersabar akan rugi karena dia kehilangan kesempatan memperoleh pahala yang tanpa batas.
Allah SWT berfirman dalam surat Ali 'ImrΓ’n (200): "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."
Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali menjelaskan bahwa sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah dengan menjaga ketaatan terus menerus, memperhatikannya dengan cara ikhlas, memperbaiki ketaatan dengan ilmu, dan mencegah jiwa dari perbuatan maksiat. Sedangkan Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah dan menahannya dari berbuat maksiat.
Jika seseorang tidak bisa bersabar, dia akan kehilangan kesempatan memperoleh pahala yang tanpa batas. Al-Qur'an SWT berfirman: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10)
Setiap orang butuh kesabaran dalam hidupnya. Di dunia ini seorang hamba selalu membutuhkan kesabaran dalam keadaannya. Bersabar merupakan kewajiban dan anjuran bagi hamba berdasarkan kitab Al-Qur'an, as-Sunnah, dan Ijma'. Mereka yang tidak bisa bersabar akan rugi karena dia kehilangan kesempatan memperoleh pahala yang tanpa batas.
Allah SWT berfirman dalam surat Ali 'ImrΓ’n (200): "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."
Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali menjelaskan bahwa sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah dengan menjaga ketaatan terus menerus, memperhatikannya dengan cara ikhlas, memperbaiki ketaatan dengan ilmu, dan mencegah jiwa dari perbuatan maksiat. Sedangkan Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah dan menahannya dari berbuat maksiat.
Jika seseorang tidak bisa bersabar, dia akan kehilangan kesempatan memperoleh pahala yang tanpa batas. Al-Qur'an SWT berfirman: "Katakanlah (Muhammad), 'Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan Bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar : 10)