Rigen Rakelna, seorang komedian yang banyak menghibur orang lewat canda dan tawa, pernah ragu apakah profesi tersebut bisa bernilai ibadah di mata Allah. Ia bertanya kepada ulama kharismatik asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz, tentang bagaimana cara seorang komedian menjaga niat agar tetap bernilai baik.
Habib Umar menjawab bahwa profesi komedian bukanlah hal yang salah, selama dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang baik. Ia menekankan pentingnya memperbaiki niat dengan berfokus pada menyenangkan hati kaum mukminin, menggembirakan mereka, dan membuat mereka keluar dari kesedihan dan stres tanpa ada cacian, hinaan, atau hal yang menyinggung.
Selain itu, seorang komedian juga harus bisa menyisipkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap candaan yang disampaikan. Dengan demikian, tawa yang muncul tidak hanya menghibur, tapi juga memberi cahaya dan mendekatkan orang kepada Allah. Habib Umar bahkan mencontohkan bahwa di masa Rasulullah SAW pun ada sahabat yang memiliki sifat jenaka, seperti Sayyidina Nuaiman, yang sering membuat Rasulullah tertawa dengan cara yang sopan dan bernilai positif.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, seorang komedian dapat menjaga niat agar tetap bernilai baik dan tidak keluar dari nilai-nilai kebaikan di hadapan Allah.
Habib Umar menjawab bahwa profesi komedian bukanlah hal yang salah, selama dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang baik. Ia menekankan pentingnya memperbaiki niat dengan berfokus pada menyenangkan hati kaum mukminin, menggembirakan mereka, dan membuat mereka keluar dari kesedihan dan stres tanpa ada cacian, hinaan, atau hal yang menyinggung.
Selain itu, seorang komedian juga harus bisa menyisipkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap candaan yang disampaikan. Dengan demikian, tawa yang muncul tidak hanya menghibur, tapi juga memberi cahaya dan mendekatkan orang kepada Allah. Habib Umar bahkan mencontohkan bahwa di masa Rasulullah SAW pun ada sahabat yang memiliki sifat jenaka, seperti Sayyidina Nuaiman, yang sering membuat Rasulullah tertawa dengan cara yang sopan dan bernilai positif.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, seorang komedian dapat menjaga niat agar tetap bernilai baik dan tidak keluar dari nilai-nilai kebaikan di hadapan Allah.