Presiden Prabowo Subianto meningkatkan prioritas pendidikan di Indonesia, terutama bagi lulusan sekolah rakyat yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan diri. Sesuai dengan visinya, Presiden menetapkan program difasilitasi ke berbagai industri, termasuk PT (Perusahaan Terbuka) yang merupakan salah satu bentuk usaha milik negara.
Gus Ipul, seorang lulusan sekolah rakyat dari Sulawesi Barat, menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Ia dipilih oleh Presiden untuk mendapatkan peluang difasilitasi ke PT, sehingga ia bisa mengembangkan karir dan membawa kemanfaatan bagi dirinya sendiri serta masyarakat sekitarnya.
Dengan program ini, Presiden berharap dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang mendapat kesempatan. Ia percaya bahwa dengan pendidikan dan peluang kerja yang tepat, masyarakat Indonesia bisa bertransformasi menjadi lebih kompetitif di dunia global.
Namun, kritik terhadap program ini menyebutkan bahwa masih ada ketidakpastian mengenai proses seleksi dan pengasuhan yang diberikan kepada para lulusan sekolah rakyat. Banyak mereka yang merasa kurang memahami tentang apa yang sebenarnya diminta dari mereka sebagai pelaku di industri tersebut.
Meskipun demikian, program difasilitasi ini dapat dianggap sebagai langkah positif oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat Indonesia dalam pengembangan negara.
Gus Ipul, seorang lulusan sekolah rakyat dari Sulawesi Barat, menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Ia dipilih oleh Presiden untuk mendapatkan peluang difasilitasi ke PT, sehingga ia bisa mengembangkan karir dan membawa kemanfaatan bagi dirinya sendiri serta masyarakat sekitarnya.
Dengan program ini, Presiden berharap dapat meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia, terutama bagi mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang mendapat kesempatan. Ia percaya bahwa dengan pendidikan dan peluang kerja yang tepat, masyarakat Indonesia bisa bertransformasi menjadi lebih kompetitif di dunia global.
Namun, kritik terhadap program ini menyebutkan bahwa masih ada ketidakpastian mengenai proses seleksi dan pengasuhan yang diberikan kepada para lulusan sekolah rakyat. Banyak mereka yang merasa kurang memahami tentang apa yang sebenarnya diminta dari mereka sebagai pelaku di industri tersebut.
Meskipun demikian, program difasilitasi ini dapat dianggap sebagai langkah positif oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat Indonesia dalam pengembangan negara.