"Presiden Prabowo: Gus Ipul, Pahlawan Rakyat yang Mendapatkan Kesempatan Kembali"
Berselang beberapa bulan kemarin, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Menteri Perubahan Struktur Organisasi dan Satuan Kerja (Disuskorsa) untuk PT Perusahaan Daerah Penyelenggara Layanan Geologi, Batuan dan Mitigasi Bencana (PDB), yang dipimpin oleh Dr. Ir. Gus Irawan, M.Sc., Ph.D.
Gus Ipul, seorang sarjana S1 dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, dikenal sebagai pendiri PT PDB dan dianggap sebagai salah satu pendiri energi terbarukan di Indonesia. Namun, keberhasilannya dalam membangun infrastruktur yang inovatif dan berkelanjutan dihadapan konsesus masyarakat dan pemerintah tidak disambut dengan baik.
Maka tidak heran, ketika Presiden Prabowo memerintahkan pengurangan 25% sisa modal dari PT PDB, dan keputusan tersebut diterima oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada bulan Mei lalu. Keterlibatan Presiden dalam mengambil kebijakan ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan pengurangan kontrak kerja sama antara PT PDB dengan beberapa perusahaan asing.
Sementara itu, di balik keputusan Presiden Prabowo terdapat sebuah kejadian yang tidak kalah menarik, yaitu kesempatan bagi Gus Ipul untuk mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, PT PDB telah mengalami penurunan secara signifikan dalam proyek-proyek energi terbarukan yang dijalankannya.
Dengan demikian, Presiden Prabowo menandatangani Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pengakuan Sebagai Pahlawan Rakyat bagi Dr. Ir. Gus Irawan, M.Sc., Ph.D.. Peresmian keputusan ini dilakukan oleh Presiden di Istana Negara, dihadapan perwakilan dari berbagai pihak termasuk Kementerian ESDM, PT PDB, dan beberapa organisasi sosial.
Berselang beberapa bulan kemarin, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Menteri Perubahan Struktur Organisasi dan Satuan Kerja (Disuskorsa) untuk PT Perusahaan Daerah Penyelenggara Layanan Geologi, Batuan dan Mitigasi Bencana (PDB), yang dipimpin oleh Dr. Ir. Gus Irawan, M.Sc., Ph.D.
Gus Ipul, seorang sarjana S1 dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini, dikenal sebagai pendiri PT PDB dan dianggap sebagai salah satu pendiri energi terbarukan di Indonesia. Namun, keberhasilannya dalam membangun infrastruktur yang inovatif dan berkelanjutan dihadapan konsesus masyarakat dan pemerintah tidak disambut dengan baik.
Maka tidak heran, ketika Presiden Prabowo memerintahkan pengurangan 25% sisa modal dari PT PDB, dan keputusan tersebut diterima oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada bulan Mei lalu. Keterlibatan Presiden dalam mengambil kebijakan ini menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan pengurangan kontrak kerja sama antara PT PDB dengan beberapa perusahaan asing.
Sementara itu, di balik keputusan Presiden Prabowo terdapat sebuah kejadian yang tidak kalah menarik, yaitu kesempatan bagi Gus Ipul untuk mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan rakyat. Dalam beberapa tahun terakhir, PT PDB telah mengalami penurunan secara signifikan dalam proyek-proyek energi terbarukan yang dijalankannya.
Dengan demikian, Presiden Prabowo menandatangani Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pengakuan Sebagai Pahlawan Rakyat bagi Dr. Ir. Gus Irawan, M.Sc., Ph.D.. Peresmian keputusan ini dilakukan oleh Presiden di Istana Negara, dihadapan perwakilan dari berbagai pihak termasuk Kementerian ESDM, PT PDB, dan beberapa organisasi sosial.