Kemenangan Sekolah Rakyat dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Miskin
Gus Ipul, Menteri Sosial, memaparkan paradigma baru program Sekolah Rakyat dalam Pameran Proyek Perubahan dan Seminar Nasional Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan LXIV 2025. Acara digelar di Graha Makarti Bhakti Nagari, Kampus ASN Corporate University LAN, Jakarta Pusat.
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat merupakan kebijakan afirmatif yang lahir dari perhatian Presiden terhadap keluarga miskin yang berada di desil 1-2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Presiden menetapkan Sekolah Rakyat berbasis boarding school agar anak-anak dari keluarga desil 1 hingga maksimal desil 2 dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan terstruktur. Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi pendidikan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Gus Ipul menegaskan bahwa tujuan akhir dari program ini bukan hanya memastikan anak lulus, tetapi juga mendorong keluarga naik kelas sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. "Intinya anaknya lulus keluarganya naik kelas, sudah tidak boleh terima bansos lagi," jelasnya.
Gus Ipul mengajak seluruh peserta untuk mampu memimpin perubahan dengan memahami paradigma baru pembangunan sosial. Ia menekankan bahwa Kementerian Sosial kini berupaya membentuk cara pandang baru. "Kita sedang bekerja bagaimana kita merupakan mindset publik, bahwa bansos sementara, berdaya selamanya," tegas Gus Ipul.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan dan memperoleh banyak kemajuan dalam 2026. Gus Ipul menargetkan setiap kabupaten kota memiliki satu Sekolah Rakyat dengan kapasitas seribu siswa SD, SMP, SMA.
Gus Ipul, Menteri Sosial, memaparkan paradigma baru program Sekolah Rakyat dalam Pameran Proyek Perubahan dan Seminar Nasional Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I Angkatan LXIV 2025. Acara digelar di Graha Makarti Bhakti Nagari, Kampus ASN Corporate University LAN, Jakarta Pusat.
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat merupakan kebijakan afirmatif yang lahir dari perhatian Presiden terhadap keluarga miskin yang berada di desil 1-2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Presiden menetapkan Sekolah Rakyat berbasis boarding school agar anak-anak dari keluarga desil 1 hingga maksimal desil 2 dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan terstruktur. Pendekatan ini tidak hanya memfasilitasi pendidikan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Gus Ipul menegaskan bahwa tujuan akhir dari program ini bukan hanya memastikan anak lulus, tetapi juga mendorong keluarga naik kelas sehingga tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. "Intinya anaknya lulus keluarganya naik kelas, sudah tidak boleh terima bansos lagi," jelasnya.
Gus Ipul mengajak seluruh peserta untuk mampu memimpin perubahan dengan memahami paradigma baru pembangunan sosial. Ia menekankan bahwa Kementerian Sosial kini berupaya membentuk cara pandang baru. "Kita sedang bekerja bagaimana kita merupakan mindset publik, bahwa bansos sementara, berdaya selamanya," tegas Gus Ipul.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi model yang berkelanjutan dan memperoleh banyak kemajuan dalam 2026. Gus Ipul menargetkan setiap kabupaten kota memiliki satu Sekolah Rakyat dengan kapasitas seribu siswa SD, SMP, SMA.