Gus Ipul Ajak Warga Berpartisipasi dalam Pemutakhiran DTSEN

Gus Ipul ajak warga untuk berpartisipasi dalam pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia menekankan pentingnya pemutakhiran DTSEN karena data sosial ekonomi bersifat dinamis dan dapat berubah setiap hari. Kejadian warga meninggal, lahir, menikah, atau pindah tempat tinggal dapat terjadi secara cepat sehingga memerlukan pemperbaruan data.

Gus Ipul menyatakan bahwa pemutakhiran DTSEN akan diadakan secara berjenjang dari tingkat RT/RW, kelurahan, desa, kecamatan, hingga dinas sosial kabupaten atau kota. Bupati atau wali kota kemudian menyerahkan hasil pemutakhiran data kepada Kemensos.

Selain mekanisme formal, pemutakhiran DTSEN juga dapat melibatkan masyarakat umum. Gus Ipul mengundang warga untuk ikut memutakhirkan data dan menyertakan bukti seperti foto aset. Masyarakat dapat menggunakan saluran yang disiapkan oleh Kemensos, seperti SIKS-NG atau aplikasi Cek Bansos.

Gus Ipul juga menegaskan pentingnya keperluan pemutakhiran DTSEN untuk memastikan data sosial ekonomi akurat dan terkini. Ia mengatakan bahwa data akan diuji dan diverifikasi oleh petugas di lapangan sebelum diserahkan kepada BPS.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menambahkan bahwa BPS menargetkan pemutakhiran DTSEN berlangsung secara teratur setiap 3 bulan sekali. Ia juga menyatakan bahwa instrumen penting dalam pemutakhiran untuk memastikan keperluan masyarakat dapat dipenuhi.

Dengan demikian, Gus Ipul dan Ateng Hartono mengharapkan warga memperoleh kemudahaan untuk berpartisipasi dalam pemutakhiran DTSEN dan memastikan data sosial ekonomi akurat dan terkini.
 
Aku pikir gus ipul ide bagus banget, tapi aku khawatir aja kalau warga tidak ikut actively ke dalam pemutakhiran ini 😊. Aku rasa harus ada cara yang lebih sederhana untuk masyarakat umum dapat ikut memutakhirkan data ini, seperti aplikasi di smartphone atau apa lagi. Aku juga harap pemerintah bisa memberikan insentif kepada warga yang ikut berpartisipasi, misalnya seperti bonus atau sesuatu yang nyaman.
 
Kita lagi aki masalah dengan data sosial ekonomi, kaya banget 🀯. Data DTSEN itu gak terjamin sama sekali, makan kalau ada warga meninggal atau lahir, maka informasi itu harus diupdate kecepatan kabel πŸ’». Gus Ipul ajak kita berpartisipasi memutakhirkan data, tapi aku rasa itu masih gak cukup, karena siapa yang akan memastikan data itu benar? πŸ€”. Kemudian, siapa yang ngerespons jika ada kesalahan dalam data itu? πŸ™…β€β™‚οΈ. Masyarakat harus lebih teliti lagi dalam berpartisipasi ini, jangan cuma ikut-ikutan aja πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Mereka kira bisa nggak perlu update data tunggal sosial ekonomi nasional, sih? Aku pikir itu gampang banget jadi tidak ada yang mau dipasang foto aset, tapi memang kalau kita punya kebutuhan dan aksesibilitas yang baik, aku percaya warga bisa berpartisipasi dengan gampang. Mereka juga bilang biar data akurat dan terkini, tapi siapa yang bilang bisa diingat semua informasi itu? Kalau mau benar-benar akurat, kayaknya perlu proses yang lebih sistematis lagi...
 
Data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) pasti penting banget, kalau kita tidak punya informasi yang benar dan terkini, maka cara kerja sosial ekonomi di Indonesia akan menjadi kacau πŸ˜‚. Gus Ipul benar-benar bijak dengan mengajak warga untuk berpartisipasi dalam pemutakhiran DTSEN, begitu juga dengan menyiapkan saluran yang jelas bagi masyarakat umum bisa ikut memutakhirkan data. Saya harap bisa ikut berpartisipasi dan memberikan informasi yang akurat 😊.
 
Maksudnya kalau gus ipul bilang data sosial ekonomi nggak pernah konstan, kayak gajiban bisa berubah setiap hari 🀯. Maka dari itu, harus sering-sering ganti data biar akurat aja. Aku pikir mekanisme ini bikin warga lebih aktif dalam memutakhirkan data, kan? Kalo warga ikut terlibat, tentu hasilnya akan lebih baik aja. Dan siapa tau ada yang lupa nggak berubah-ubah, gus ipul punya cara untuk memastikan data akurat dengan memeriksa data di lapangan πŸ“Š
 
aku senang banget sama gus ipul aja, dia keren banget! aku rasa dia benar-benar peduli dengan kebutuhan masyarakat, dia tidak hanya sekedar mengutamakan kepentingan pemerintah, tapi juga ingin memastikan bahwa data sosial ekonomi akurat dan terkini. aku yakin datang dari perubahan ini akan membawa dampak yang positif bagi warga, kita bisa mendapatkan bantuan yang lebih baik dan pastinya lebih tepat. aku harap semoga pemutakhiran DTSEN berjalan lancar dan tidak ada masalah, aku rasa ini kesempatan besar untuk memperbaiki data sosial ekonomi di Indonesia! πŸ€žπŸ“Š
 
Aku pikir aku harus ikut berpartisipasi dulu, karena aku tahu kalau data itu bisa berubah-ubah kayak perubahan cuaca πŸŒͺ️. Kalau tidak kita update dulu, nanti hasilnya akan salah πŸ˜’. Aku senang bisa melihat mekanisme ini bisa dilakukan oleh warga sendiri, karena aku rasa cara ini lebih efektif πŸ’‘.
 
Gak kaget kan kalau data sosial ekonomi yang terus ganti-ganti sih πŸ˜‚. Jika gus ipul mau warga ikut memutakhirin, itu pasti lebih cepat aja di update sih. Kalau punya aplikasi atau saluran yang bisa akses dengan mudah, makin bagus lagi 🀩. Tapi, gimana kalau di daerah-daerah sulit akses internet? Ateng Hartono kira sih bahwa ini bisa dilakukan secara teratur 3 bulan sekali? Gimana nanti kalau ada kesalahan data? Perlu pengecekan lagi sih πŸ€”.
 
Gak percaya kalau di Indonesia kita masih kebanyakan ngelaporin data kita sendiri sih... kapan lagi giliran sih? 🀯
Data tunggal sosial ekonomi nasional itu penting banget, tapi cara di update kan serasa lama-langa. Mau tidak mau harus ikut memutakhirkan aja deh...
Apa keperluan masyarakat di sini sih? Tunggu-tunggu lagi apa kira-kira hasilnya sih?
 
Gak cuma itu aja, kalau nggak ada pemutakhiran DTSEN, data bosan jadi lama dan tidak akurat. Saya bayangkan seperti diagram flow 😊

Diagram ini:
```
+-----------------+
| Data Tunggal |
| Sosial Ekonomi|
+-----------------+
|
|
v
+-----------------+
| Warga Meninggal,|
| Lahir, Nikah, |
| Pindah Tempat |
+-----------------+
|
|
v
+-----------------+
| Data Tidak |
| Akurat dan |
| Terkini |
+-----------------+
```
Saya pikir kalau kita ada mekanisme yang tepat, seperti ini 🀝

* Warga ikut memutakhirkan data
* Masyarakat umum bisa melibatkan diri
* Pemutakhiran DTSEN berlangsung secara teratur setiap 3 bulan sekali

Semoga demikian, agar data sosial ekonomi akurat dan terkini 😊
 
Kesempatan untuk memperbarui DTSEN itu cuma ada 1 kali aja, tapi sekarang ada aksi yang bisa dilakukan juga, kayaknya warga harus ikut terlibat ya? Misalnya, banyak orang tua yang meninggal dunia, tapi data masih nggak diupdate, itu kan jadi kesalahan yang besar! Dan kalau seseorang baru lahir, maka data sosial ekonomi yang ada sebelumnya pasti tidak akurat lagi. Itu bukan cuma masalah kecil, tapi bisa berdampak pada bantuan sosial yang di berikan oleh pemerintah.
 
πŸ€” Gue pikir ini penting banget, karna data sosial ekonomi dinamis, gue rasa harus diupdate setiap hari, terutama kalau ada perubahan status warga seperti kematian, lahir, menikah, atau pindah tempat tinggal. Gue senang sekali Gus Ipul ajak warga untuk berpartisipasi dalam pemutakhiran DTSEN, itu bagus banget! πŸ™Œ Selain mekanisme formal, gue rasa juga harus diinventasikan cara lain yang lebih mudah bagi warga bisa memperoleh kemudahaan untuk berpartisipasi. Mungkin bisa ada aplikasi atau saluran online yang lebih nyaman dan aksesibel bagi warga. πŸ“±πŸ‘
 
Kalau nggak ada pemutakhiran DTSEN, data itu akan kerenesan banget! Setiap hari warga Indonesia meninggal atau lahir, menikah, atau pindah tempat tinggal, jadi data yang ada sekarang pasti tidak akurat lagi. Gus Ipul benar-benar perlu diperhatikan, dia sih tahu apa yang penting. Dan kalau warga mau ikut memutakhirkan data, itu juga bisa jadi keperluan untuk memastikan data sosial ekonomi akurat dan terkini. Kita harus terus berpartisipasi dalam pemutakhiran DTSEN, ya! 🀝
 
kembali
Top