Guru Besar Kecerdasan Buatan Ingatkan Tetap Optimalkan Skiil Memanfaatkan AI

Bisnis dan teknologi kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) semakin menjelajah berbagai bidang dan membawa dampak yang signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Namun, tidak ada satupun kebaikan tanpa kelemahan.

Prof. Hammam Riza, seorang guru besar di bidang kecerdasan buatan Universitas Syiah Kuala, mengingatkan kita untuk selalu optimalkan kemampuan kita dalam menggunakan AI dengan tepat. Menurutnya, AI memang memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan produktivitas dan efisiensi pekerjaan, serta memudahkan proses kerja secara otomatis.

Tetapi, Prof. Hammam juga menekankan bahwa kita tidak boleh hanya bergantung pada kecerdasan buatan tanpa menggunakan keahlian kita sendiri. "Kita harus mengenali dan me-manfaatkan AI dengan baik dalam memanfaatkan secara positif AI menjadi solusi. Namun, kita juga harus tetap menggunakan keahlian atau skill kita," kata dia.

Menurut Prof. Hammam, transformasi digital yang menggunakan AI dapat membantu mengatasi kesenjangan digital dan kesenjangan sumber daya manusia (SDM) dalam literasi digital. "Dengan demikian, AI dapat membantu meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi dan bekerja sama lebih efektif," ujarnya.

Selain itu, KORIKA juga telah memetakan strategi nasional kecerdasan anak Indonesia. Menurut Prof. Hammam, di masa depan, AI dapat membantu membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur HP Indonesia, Juliana Cen, mengatakan bahwa pemanfaatan AI bukanlah hal baru lagi. Menurutnya, sebanyak 90 persen karyawan telah memanfaatkan internet untuk berbagai keperluan, termasuk menggunakan AI.

"Sebanyak 90 persen masyarakat telah menggunakan AI, walaupun hanya untuk bertanya-tanya," kata Juliana Cen. Namun, dia juga menekankan bahwa perkembangan AI semakin cepat dan perlu kita siapkan diri untuk menghadapi dampaknya.

Selain itu, Juliana Cen juga mengatakan bahwa 11 persen perusahaan telah menyiapkan proteksi security data untuk melindungi informasi mereka dari serangan siber.
 
gak ada yang salah dengan kecerdasan buatan ya? tapi kita harus jujur aja, AI ini bisa banget membantu kita dalam berbagai hal... seperti kerja atau sekolah πŸ€–πŸ’». tapi, sepertinya kita masih banyak yang tidak familiar dengan cara penggunaannya yang tepat. misalnya siapa tahu gak salah lagi kita akan menggunakan AI untuk melakukan kegiatan ilegal atau apa? jadi kita harus lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakannya ya 😊
 
ai aku pikir AI ini benar-benar jadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, lalu kita harus bisa menggunakannya dengan bijak 😊. Prof Hammam bilang kan kalau kita harus menggunakan keahlian kita sendiri juga, jadi gini kita nggak cuma bergantung pada AI aja, tapi juga bikin sendiri skill kita πŸ€“. aku pikir itu yang penting banget nih, karena kalau kita cuma bergantung pada AI, kayaknya kita akan kehilangan kemampuan kita sendiri πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
AI ini benar-benar membuat kita merasa tergoda sama-sama bisa menggunakan teknologi ini secara optimal nih πŸ€–πŸ’». Tapi, apa yang kamu lakukan setelah sudah menggunakannya? Apa yang kamu hasilkan dari penggunaan AI ini? Kita harus tidak salah keberatan dengan mengandalkan AI saja tanpa menggunakan keahlian kita sendiri πŸ˜….

Saya pikir itu penting banget. Kita bisa jadi terjebak dalam kebutuhan akan teknologi ini dan ketinggalan dari pengembangan diri kita sendiri πŸ€¦β€β™‚οΈ. Maka dari itu, kita harus selalu berusaha untuk memahami AI dengan baik dan tidak hanya bergantung pada kecerdasan buatan tanpa menggunakan keahlian kita sendiri πŸ’‘.

Selain itu, saya juga pikir yang penting banget adalah kita harus siap menghadapi dampak negatif dari penggunaan AI ini 🚨. Kita harus memastikan bahwa kita memiliki proteksi security data yang cukup untuk melindungi informasi kita dari serangan siber πŸ’».

Saya harap kita bisa memahami pentingnya menggunakan AI dengan tepat dan tidak hanya bergantung pada teknologi ini saja 😊.
 
aiyaahhhh πŸ’–πŸ€– sih Prof Hammam Riza kayaknya benar banget tentang pentingnya menggunakan AI dengan bijak... tapi gampang nih kalo kita terlalu bergantung pada teknologi, kayaknya kita harus tetap fokus pada skill kita sendiri dan jangan lupa untuk berbagi ilmu dengan orang lain πŸ€πŸ“š
 
AI ini bikin produktivitas naik banget, tapi kudu diatur ya! Jangan sampai kita jadi terlalu bergantung pada AI, kaya buka pandang dan belajar sendiri juga penting 😊. Prof Hammam benar, AI memang bisa membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tapi kita juga harus menggunakan keahlian kita sendiri untuk tidak sampai terjebak di dalamnya πŸ€–.
 
aku pikir AI itu sangat membantu kita dalam berbagai bidang, tapi aku juga khawatir kalau kita terlalu bergantung pada AI dan lupa menggunakan keahlian kita sendiri πŸ€”. aku sudah punya pengalaman di kantor kalau aku harus membuat laporan dengan bantuan AI, tapi aku pikir hasilnya tidak sebaik jika aku buatan sendiri πŸ˜…. aku juga penasaran kenapa ada perusahaan yang belum menyiapkan proteksi security data untuk melindungi informasi mereka dari serangan siber πŸ€–. aku harap bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana kita bisa menggunakan AI dengan benar dan tidak terlalu bergantung pada teknologi πŸ’».
 
AI ini banget bikin semuanya mudah dan cepat πŸ€–. Tapi kita harus ingat, tidak ada yang perfek, bukannya? Prof Hammam benar, kita harus menggunakan AI dengan bijak, jangan terlalu bergantung pada teknologi. Kita masih butuh keahlian dan kemampuan kita sendiri untuk membuat sesuatu menjadi sebenarnya berarti πŸ€“. Saya senang melihat Presiden Direktur HP Indonesia Juliana Cen mengingatkan tentang pentingnya siapkan diri kita untuk menghadapi dampak AI yang semakin cepat berkembang πŸ’».
 
aiya aku rasa kalau kita terlalu fokus pada manfaat AI aja, lupa lagi tentang risikonya ya. kayaknya kita harus lebih berhati-hati ketika menggunakan AI, jangan sampai kita menjadi robot tanpa hati sendiri πŸ€–πŸ’». dan siapa tau proteksi security data itu hanya sekedar cover up ya, kalau sebenarnya ada yang terlibat dalam serangan siber tapi hanya tidak bocor ke umum πŸ€‘πŸ”’. aku rasa kita harus lebih realistis tentang dampak AI di masa depan, tidak boleh terlalu optimis atau pahitnya πŸ˜πŸ’”.
 
AI ini benar-benar makin semangat πŸš€! Pertama-tama, saya pikir AI ini bisa membantu mengurangi kerja lelah di kantor. Nah, sekarang saya lihat bahwa banyak perusahaan sudah menggunakan AI untuk otomatisasi proses kerja. Tapi, Prof Hammam benar-benar harus diakui, kita harus tetap menggunakan skill kita sendiri karena kecerdasan buatan ini belum bisa membuat kita menjadi manusia yang berbeda πŸ€–. Saya lihat juga bahwa banyak perusahaan sudah siapkan proteksi security data untuk melindungi informasi mereka dari serangan siber. Itu benar-benar baik sekali! πŸ™Œ
 
AI di masa depan pasti akan membuat kita lebih tergantung pada teknologi, tapi gimana kalau AI tidak bisa bekerja dengan baik karena banyak bug? πŸ€–πŸ’» Kita harus ingat bahwa teknologi bukanlah semuanya yang benar, dan kita harus selalu waspada terhadap risiko yang mungkin timbul. Selain itu, saya juga ragu-ragu tentang keberlangsungan industri AI, kalau di masa depan AI akan menggantikan banyak pekerja manusia, bagaimana dengan kehidupan sosial? πŸ€”
 
gampang banget dipahami kalau kita jadikan AI sebagai asisten di rumah πŸ€–, tapi apa jadi kalau kita harus bekerja sama dengan AI? aku pikir itu juga penting banget untuk mengoptimalkan kemampuan kita sendiri sebelum terlalu bergantung pada teknologi 😐. tapi, kalau kita sudah bisa menggunakan AI dengan baik, tentu saja itu akan membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja πŸ’». tapi, aku masih ragu-ragu kalau kita tidak perlu khawatir tentang keamanan data ya? itu juga penting banget untuk diawasi πŸ€”.
 
kembali
Top