Gunung Ibu, salah satu gunung berapi terbesar di Indonesia, kembali beractivity setelah lebih dari dua tahun tidak aktif. Gunung ini melontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter dari puncaknya, membentangkan awan hitam yang menghantarkan bau asap ke arah timur laut.
Menurut Richard Chaniago, petugas Pos Pengamat Gunapi (PGA) Ibu, abu tersebut memiliki intensitas tebal dan berwarna kelabu. "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut," kata dia.
Eruption ini dilaporkan dilakukan pada sekitar pukul 01.00 WIB, dan diukur dengan amplitudo maksimum 28 mm dalam durasi Β± 1 menit 50 detik dari pos PGA Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Gunung api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut saat ini berstatus level II atau waspada. Hal ini meminta perhatian masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dan pengecetakan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah.
Selain itu, petugas juga menyarankan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker dan kacamata sebagai antisipasi terhadap debu dari muntahan abu. "Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata," kata Richard Chaniago.
Eruption ini bukan kali pertama Gunung Ibu beractivity setelah tidak aktif selama lebih dari dua tahun. Sehari sebelumnya, gunung ini juga melontarkan abu vulkanik setinggi 400 meter dari puncaknya.
Menurut Richard Chaniago, petugas Pos Pengamat Gunapi (PGA) Ibu, abu tersebut memiliki intensitas tebal dan berwarna kelabu. "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut," kata dia.
Eruption ini dilaporkan dilakukan pada sekitar pukul 01.00 WIB, dan diukur dengan amplitudo maksimum 28 mm dalam durasi Β± 1 menit 50 detik dari pos PGA Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu.
Gunung api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut saat ini berstatus level II atau waspada. Hal ini meminta perhatian masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dan pengecetakan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah.
Selain itu, petugas juga menyarankan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk menggunakan masker dan kacamata sebagai antisipasi terhadap debu dari muntahan abu. "Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata," kata Richard Chaniago.
Eruption ini bukan kali pertama Gunung Ibu beractivity setelah tidak aktif selama lebih dari dua tahun. Sehari sebelumnya, gunung ini juga melontarkan abu vulkanik setinggi 400 meter dari puncaknya.