Gugus Tugas Polri, yang bertanggung jawab dalam menjaga ketahanan nasional, telah mencatat berbagai capaian penting sepanjang 2025. Capaian ini menunjukkan kontribusi Polri dalam mendukung agenda pembangunan pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di bidang ketahanan pangan, Polri telah melaksanakan program penanaman jagung di berbagai wilayah dengan luas lahan mencapai 566.572 hektare dan produksi sebesar 2,83 juta ton per Oktober 2025. Program ini ditargetkan mencapai 1 juta hektare atau produksi 4 juta ton jagung pada akhir tahun.
Selain itu, Gugus Tugas Polri juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan 85.556 kegiatan yang menyalurkan lebih dari 111 ribu ton beras SPHP ke berbagai daerah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang sehat dan murah.
Di bidang perumahan, Polri telah bekerja sama dengan ASABRI dan 104 pengembang lokal untuk membangun program perumahan bagi anggota Polri (PNPP). Hingga triwulan IV 2025, tercatat 27.914 unit rumah telah dibangun dan dimanfaatkan oleh anggota Polri beserta keluarga.
Di bidang pendidikan, pembangunan SMA Kemala Taruna Bhayangkara (SMA KTB) terus menunjukkan kemajuan. Pembangunan di Gunung Sindur ditargetkan rampung pada pertengahan 2026, dengan angkatan pertama saat ini telah menjalani proses belajar di Global Darussalam Academy.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan bahwa seluruh capaian ini merupakan hasil kerja sama lintas fungsi di lingkungan Polri dan dukungan dari berbagai kementerian serta lembaga terkait. "Polri terus berupaya mendukung kebijakan strategis pemerintah melalui berbagai gugus tugas yang dibentuk," katanya.
Irjen Sandi menegaskan bahwa Gugus Tugas Polri tidak hanya berorientasi pada target angka, tetapi juga pada manfaat langsung yang dirasakan masyarakat. "Kami berkomitmen memastikan setiap program berjalan transparan, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat," katanya.
Dengan beragam capaian itu, Gugus Tugas Polri menunjukkan konsistensinya dalam mendukung agenda pembangunan nasional 2025-2026, terutama pada bidang ketahanan pangan, energi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Di bidang ketahanan pangan, Polri telah melaksanakan program penanaman jagung di berbagai wilayah dengan luas lahan mencapai 566.572 hektare dan produksi sebesar 2,83 juta ton per Oktober 2025. Program ini ditargetkan mencapai 1 juta hektare atau produksi 4 juta ton jagung pada akhir tahun.
Selain itu, Gugus Tugas Polri juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan 85.556 kegiatan yang menyalurkan lebih dari 111 ribu ton beras SPHP ke berbagai daerah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang sehat dan murah.
Di bidang perumahan, Polri telah bekerja sama dengan ASABRI dan 104 pengembang lokal untuk membangun program perumahan bagi anggota Polri (PNPP). Hingga triwulan IV 2025, tercatat 27.914 unit rumah telah dibangun dan dimanfaatkan oleh anggota Polri beserta keluarga.
Di bidang pendidikan, pembangunan SMA Kemala Taruna Bhayangkara (SMA KTB) terus menunjukkan kemajuan. Pembangunan di Gunung Sindur ditargetkan rampung pada pertengahan 2026, dengan angkatan pertama saat ini telah menjalani proses belajar di Global Darussalam Academy.
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyampaikan bahwa seluruh capaian ini merupakan hasil kerja sama lintas fungsi di lingkungan Polri dan dukungan dari berbagai kementerian serta lembaga terkait. "Polri terus berupaya mendukung kebijakan strategis pemerintah melalui berbagai gugus tugas yang dibentuk," katanya.
Irjen Sandi menegaskan bahwa Gugus Tugas Polri tidak hanya berorientasi pada target angka, tetapi juga pada manfaat langsung yang dirasakan masyarakat. "Kami berkomitmen memastikan setiap program berjalan transparan, terukur, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat," katanya.
Dengan beragam capaian itu, Gugus Tugas Polri menunjukkan konsistensinya dalam mendukung agenda pembangunan nasional 2025-2026, terutama pada bidang ketahanan pangan, energi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.