Korupsi dalam Negosiasi Iklim, Indonesia "Tertinggal"
Aksi iklim di Jakarta baru-baru ini menjadi semacam gerombolan. Gerombolan itu punya niatnya untuk menghentikan bahan bakar fosil. Menurut Torry Kuswardono, koordinator Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (Aruki), Indonesia sebenarnya tidak memiliki komitmen iklim yang signifikan seperti negara-negara kepulauan kecil dalam Alliance of Small Island States (AOSIS).
"Indonesia hanya punya proposal untuk menguntungkan bisnis karbon di dalam negeri. Ini mengecewakan," kata Torry dalam keterangan tertulis. Menurutnya, negara-negara kepulauan kecil seperti Kolombia sudah memiliki komitmen yang kuat dalam mendorong perubahan energi menuju sistem energi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Rayhan Dudayev, Ketua Tim Politik untuk Solusi Hutan Global Greenpeace, mengatakan Indonesia memiliki kemampuan untuk berperan dalam negosiasi iklim seperti perannya dalam negosiasi pasal terkait dengan skema tukar guling karbon. Namun, peran itu tidak muncul dalam negosiasi untuk mendorong solusi nyata aksi iklim seperti penghentian bahan bakar fosil dan rencana menghentikan deforestasi.
"Indonesia bisa mengajak masyarakat sipil untuk bersama-sama mendorong aksi iklim yang nyata. Pemerintah Indonesia harus berkomitmen untuk menghentikan deforestasi," kata Rayhan.
Aksi iklim di Jakarta baru-baru ini menjadi semacam gerombolan. Gerombolan itu punya niatnya untuk menghentikan bahan bakar fosil. Menurut Torry Kuswardono, koordinator Aliansi Rakyat untuk Keadilan Iklim (Aruki), Indonesia sebenarnya tidak memiliki komitmen iklim yang signifikan seperti negara-negara kepulauan kecil dalam Alliance of Small Island States (AOSIS).
"Indonesia hanya punya proposal untuk menguntungkan bisnis karbon di dalam negeri. Ini mengecewakan," kata Torry dalam keterangan tertulis. Menurutnya, negara-negara kepulauan kecil seperti Kolombia sudah memiliki komitmen yang kuat dalam mendorong perubahan energi menuju sistem energi yang berkelanjutan.
Sementara itu, Rayhan Dudayev, Ketua Tim Politik untuk Solusi Hutan Global Greenpeace, mengatakan Indonesia memiliki kemampuan untuk berperan dalam negosiasi iklim seperti perannya dalam negosiasi pasal terkait dengan skema tukar guling karbon. Namun, peran itu tidak muncul dalam negosiasi untuk mendorong solusi nyata aksi iklim seperti penghentian bahan bakar fosil dan rencana menghentikan deforestasi.
"Indonesia bisa mengajak masyarakat sipil untuk bersama-sama mendorong aksi iklim yang nyata. Pemerintah Indonesia harus berkomitmen untuk menghentikan deforestasi," kata Rayhan.