Golkar Rayakan HUT ke-61 Sederhana, Ziarah hingga Doa Bersama

Pembangunan Partai Golkar yang sudah berusia 61 tahun, mendekati rakyat Indonesia dengan kegiatan-kegiatan sederhana. Untuk merayakan hari ulang tahun parpol ini, dijadwalkan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Ini menunjukkan keinginan Partai Golkar untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

Ziarah pertama berlangsung siang hari 20 Oktober 2025, diikuti dengan doa bersama di kantor DPP mereka malam harinya. Ziarah dan doa bersama ini diselenggarakan secara sederhana, menunjukkan keinginan Partai Golkar untuk tidak membuat perayaan yang melebar. Muhidin M Said sebagai ketua penyelenggara HUT ke-61 ini menyatakan bahwa kegiatan parpol dalam rangka hari ulang tahun ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada masyarakat.

Muhidin juga menyatakan bahwa semuanya mengarah pada bagaimana Partai Golkar bisa secara langsung menemui atau mendekat, melakukan rasa solidaritas terhadap apa yang terjadi dengan masyarakat saat-saat ini. Selain itu, ada kegiatan lain seperti memberikan sembako se-Tanah Air untuk 500.000 penerima, dan menggelar Maulid dengan penceramah Gus Iqdam di Velodrome, Jakarta Timur, pada 25 Oktober 2025.

Puncak perayaan HUT ke-61 Golkar akan dilakukan di sejumlah daerah dengan doa berdasarkan agama yang berbeda-beda. Perayaan ini akan melibatkan seluruh unsur dan seluruh agama, sehingga dapat menjadi kesempatan untuk masyarakat Indonesia membagikan kebahagiaan dan kebersamaan.
 
Maksudnya golkar mau ngajak rakyat Indonesia aja ke kematian, apa yang diinginkan sih? Saja doa doa berdoa, biar rakyatnya tidak lagi sibuk kerja.

Golkar kayaknya mau jadi perwali rakyat Indonesia, tapi gimana caranya kalau mereka sendiri juga butuh pekerjaan? Kenapa golkar harus terus ngajak kita ke kematian kalau sudah waktunya kita kerjakan?

Saya tahu golkar di tahun 2025 ini udah berubah banyak, tapi masih sama dengan awalnya, mau jadi perwali rakyat Indonesia aja.

Puncak perayaan HUT ke-61 Golkar kayaknya aku tidak ingin ngikutin lagi, paham?
 
Aku pikir hal ini lumayan menarik ya? Mereka mau sekedar berinteraksi dengan rakyat secara sederhana aja, tidak membuat hal yang melebar seperti perayaan besar-besaran. Aku senang melihat Partai Golkar mengedukasi diri mereka tentang apa yang sedang terjadi di kalangan masyarakat. Memberikan sembako untuk 500.000 penerima juga gampang-gamping aja, tapi aku suka juga kegiatan Maulid yang ada di Velodrome, Jakarta Timur. Mungkin bisa jadi kita bisa belajar dari cara mereka menangani hal ini dengan sederhana dan saling mendukung.
 
Kapikirin sih, perayaan ulang tahun Golkar itu kayaknya tidak main-main, tapi juga gak terlalu banyak nuansa yang bikin rasa formal banget. Mereka lebih fokus ke arah mendekatkan diri ke masyarakat dan memberikan bantuan-bantuan sederhana, seperti sembako untuk 500 ribu orang. Itu kayaknya wajar ya, karena siapa tau ada yang membutuhkannya.

Kepemimpinan Muhidin M Said kayaknya bukan main-main dalam merencanakan perayaan ini, dia punya rencana yang jelas dan tidak ada yang ambigu. Sederhana tapi tidak sederhana, itu dia. Kalau mereka gak bisa menawarkan banyak sesuatu, tapi bisa memberikan sesuatu yang sebenarnya dibutuhkan oleh orang banyak, mungkin mereka bisa membuat keputusan yang tepat di hati banyak orang.
 
Maksudnya kalau orang-orang sering menganggap Golkar hanya berpolitik, tapi ternyata juga mau berbagi kemakmuran dan kebahagiaan. Mereka memilih untuk tidak membuat perayaan yang melebar tapi lebih sederhana, jadi siapa tahu kalau orang-orang bisa belajar dari contoh ini.
 
Golongan Golkar lagi-lagi bikin hal yang keren banget! 🤔 Pertama-tama aku pikir ziarah ke TMP Kalabata ini kayak ngedakkan partai, tapi jadinya bukan sih, mereka sederhana aja. Mungkin itu bagus, gampang dipercaya masyarakat. Tapi kemudian aku lihat ada Maulid yang bikin aku berpikir, "Eh, apa lagi ada yang salah? 😅" Tapi nanti aku pikir, "Tunggu, kalau ini gampang juga, tapi bagaimana dengan kegiatan lainnya? Memberikan sembako 500.000 orang itu kayak program pemerintah aja! 🤑 Apalagi doa berbeda-beda di daerah-darahanya? Bolehkah itu bisa jadi hal yang solidaritas? 🤔 Aku punya pendapatnya, tapi mungkin aku sendiri yang salah... 😅
 
Golkar udah masuk musim doang 😊. Anaknya mau jujur dulu, mau mendekati rakyat tanpa ngeremstri dengan slogan-slogan yang paling banyak dibicarakan di media. Pagi ini ziarah ke TMP Kalibata, malam ini doa bersama, siapa tahu kira-kira di hari ulang tahunnya bisa membawa perubahan 🤞. Muhidin itu nggak salah, semua udah ada tujuan, yaitu mendekati masyarakat dan memberikan solidaritas ke dalam masalah yang sedang terjadi 💕. Yang penting puncak perayaannya di seluruh Indonesia, bisa rasakan keseruan 🎉, tidak ada ketinggian antar agama 😊.
 
ini parpol Golkar kayaknya kayak banget deh, mereka ingin jadi ramah sama rakyat, tapi gak bisa jadi sembarangan aja, harus ada cara yang tepat buat menunjukkannya... kayaknya aku sih suka dengar cerita dari teman-teman di daerah yang mereka bikin kegiatan-kegiatan sederhana untuk merayakan hari ulang tahun ini, kayaknya itu kayaknya lebih baik dari doa khusus yang banyak orang rasanya tidak mau hadir...
 
Golkar sendiri kok dekat dengan rakyat aja, mau ngobrol langsung deh di kalangan mereka. Sederhana ya, jangan bikin perayaan yang melebar. Mereka mau jadi bagian dari masyarakat, bukan hanya para pengguna istilah-istilah 'polisi' di internet.
 
Golkar memang benar-benar ingin mendekati rakyat, tapi siapa tahu apa yang sebenarnya ada di balik perayaannya. Mungkin bukan hanya tentang mengenal rakyat Indonesia aja, tapi juga untuk mempengaruhi opini masyarakat, ya? Kita harus jujur, perayaan ini cukup besar dan saya berpikir apakah itu benar-benar sesuai dengan mimpinya yang ingin mendekati rakyat. 🤔
 
Haha, kalau nonton ziarah Partai Golkar di TMP Kalabati yesterday, aku rasa ada yang lucu banget sih 🤣. Mereka nggak butuh perayaan yang mahal, cuman doa bersama dan sembako aja. Padahal kalau nonton ziarah mereka bareng puncak perayaannya, bakalan pameran kebersamaan dan solidaritas, ya? 🤝 Mereka mau memilih jalan sederhana, tapi aku rasa ini juga bisa menjadi kesempatan untuk masyarakat Indonesia jujur, terbuka diri, dan berbagi kebahagiaan sama-sama.
 
Aku pikir parpol itu paham kan kalau hari ulang tahun harus sederhana, tidak harus ngumpulin banyak uang dan peralatan yang berlebihan.

Kegiatan sederhana di TMP Kalabata itu bisa jadi cara yang tepat untuk mendekati rakyat, tapi perlu diingat juga jangan terlalu ngegas. Cuma harus memberikan sesuatu yang bermanfaat dan menyenangkan bagi masyarakat.
 
Udah kapan kabar Golkar bikin perayaan ini? Mereka kayaknya ingin nggak membuat halusinasi di kalangan orang banyak, tapi aku masih kecewa dengan cara mereka mengadakan perayaan. Kalau mereka benar-benar mau mendekati masyarakat, maka buat apa perayaan yang mahal dan sibuk? Aku lebih suka kalau mereka fokus pada hal-hal yang sebenarnya penting bagi rakyat Indonesia, bukan hanya nggak mau kekayaan. Dan juga, mengapa harus ada banyak penceramah dari berbagai agama? Itu kayaknya membuat perayaan menjadi tidak jelas dan tidak sesuai dengan kebijakan mereka.
 
kembali
Top