Berikut paraf rasional dari artikel tentang Grup vokal perempuan Katseye yang menghadapi ribuan ancaman kematian dan serangan rasis di media sosial.
Di dunia hiburan, beberapa nama mungkin terdengar dikenal, namun ada satu grup vokal perempuan internasional yang menghadapi tekanan berat sejak debut. Grup Katseye ini terdiri dari enam anggota dengan latar belakang yang bervariasi dan menawarkan pesan unik tentang kekuatan keragaman.
Dalam wawancara dengan BBC News, keenam anggota grup tersebut mengungkap mereka menerima ribuan ancaman kematian dan serangan rasis di internet sejak debut tahun lalu. Ribuan pesan yang mengancam hidup mereka menjadi pengalaman yang sangat berat bagi keluarga mereka juga.
"Kami mencoba meyakinkan diri itu tidak penting, tetapi ketika seribu orang mengirimkan ancaman kematian, itu sangat mengganggu," kata Lara Raj, salah satu vokalis Katseye. "Meskipun kemungkinan itu tidak benar-benar terjadi, tetap saja terasa berat."
Lara Raj juga menjadi sasaran komentar rasis dan pernah dilaporkan secara palsu ke otoritas imigrasi AS (ICE). Ia mengaku telah menghapus akun Twitter untuk menjaga kesehatan mentalnya. "Saya sadar, saya bukanlah audiens untuk opini orang lain," ujarnya.
Serangan yang diterima oleh Katseye juga bernuansa seksis. "Orang melihat kami sebagai perempuan untuk dinilai. Mereka memberi nilai berdasarkan penampilan, kemampuan menyanyi dan menari, lalu menjumlahkannya seperti skor. Itu terasa sangat tidak manusiawi," katanya.
Meski menghadapi tekanan besar di dunia maya, Katseye justru tengah menikmati tahun terbaik mereka. EP kedua mereka, Beautiful Chaos, menempati posisi kedua tangga album AS, dipopulerkan oleh lagu utama Gnarly dan lagu Gabriella ciptaan Charli XCX.
Iklan yang mereka bintangi untuk merek pakaian Gap viral pada Agustus lalu, dengan 400 juta penayangan dan 8 miliar impresi di media sosial. Bulan lalu, mereka juga memenangkan kategori Best Performance di MTV Awards, dan baru-baru ini menjadi girl group ketiga dalam sejarah yang dinominasikan untuk Best New Artist di Grammy Awards, setelah SWV dan Wilson Phillips.
Dibentuk melalui acara realitas The Debut: Dream Academy, kolaborasi antara HYBE, label di balik BTS dan Le Sserafim, dan Geffen Records, rumah bagi Olivia Rodrigo dan Guns Nβ Roses. Enam anggotanya berasal dari berbagai negara: Daniela Avanzini (Venezuela-Kuba-AS), Lara Raj (India-Sri Lanka-AS), Manon Bannerman (Ghana-Italia), Megan Skiendiel (Tionghoa-Singapura-AS), Sophia Laforteza (Filipina), dan Yoonchae Jeung (Korea Selatan).
"Keragaman kami adalah kebanggaan terbesar," ujar Bannerman. "Kami ingin semua perempuan di luar sana bangga dengan asal dan penampilan mereka."
Di dunia hiburan, beberapa nama mungkin terdengar dikenal, namun ada satu grup vokal perempuan internasional yang menghadapi tekanan berat sejak debut. Grup Katseye ini terdiri dari enam anggota dengan latar belakang yang bervariasi dan menawarkan pesan unik tentang kekuatan keragaman.
Dalam wawancara dengan BBC News, keenam anggota grup tersebut mengungkap mereka menerima ribuan ancaman kematian dan serangan rasis di internet sejak debut tahun lalu. Ribuan pesan yang mengancam hidup mereka menjadi pengalaman yang sangat berat bagi keluarga mereka juga.
"Kami mencoba meyakinkan diri itu tidak penting, tetapi ketika seribu orang mengirimkan ancaman kematian, itu sangat mengganggu," kata Lara Raj, salah satu vokalis Katseye. "Meskipun kemungkinan itu tidak benar-benar terjadi, tetap saja terasa berat."
Lara Raj juga menjadi sasaran komentar rasis dan pernah dilaporkan secara palsu ke otoritas imigrasi AS (ICE). Ia mengaku telah menghapus akun Twitter untuk menjaga kesehatan mentalnya. "Saya sadar, saya bukanlah audiens untuk opini orang lain," ujarnya.
Serangan yang diterima oleh Katseye juga bernuansa seksis. "Orang melihat kami sebagai perempuan untuk dinilai. Mereka memberi nilai berdasarkan penampilan, kemampuan menyanyi dan menari, lalu menjumlahkannya seperti skor. Itu terasa sangat tidak manusiawi," katanya.
Meski menghadapi tekanan besar di dunia maya, Katseye justru tengah menikmati tahun terbaik mereka. EP kedua mereka, Beautiful Chaos, menempati posisi kedua tangga album AS, dipopulerkan oleh lagu utama Gnarly dan lagu Gabriella ciptaan Charli XCX.
Iklan yang mereka bintangi untuk merek pakaian Gap viral pada Agustus lalu, dengan 400 juta penayangan dan 8 miliar impresi di media sosial. Bulan lalu, mereka juga memenangkan kategori Best Performance di MTV Awards, dan baru-baru ini menjadi girl group ketiga dalam sejarah yang dinominasikan untuk Best New Artist di Grammy Awards, setelah SWV dan Wilson Phillips.
Dibentuk melalui acara realitas The Debut: Dream Academy, kolaborasi antara HYBE, label di balik BTS dan Le Sserafim, dan Geffen Records, rumah bagi Olivia Rodrigo dan Guns Nβ Roses. Enam anggotanya berasal dari berbagai negara: Daniela Avanzini (Venezuela-Kuba-AS), Lara Raj (India-Sri Lanka-AS), Manon Bannerman (Ghana-Italia), Megan Skiendiel (Tionghoa-Singapura-AS), Sophia Laforteza (Filipina), dan Yoonchae Jeung (Korea Selatan).
"Keragaman kami adalah kebanggaan terbesar," ujar Bannerman. "Kami ingin semua perempuan di luar sana bangga dengan asal dan penampilan mereka."