Presiden Prabowo Subianto menjabat lebih dari setengah masa pemerintahan, namun seringkali dihantam oleh isu-isu negatif yang melanda dirinya sejak awal masa kepresidenannya. Gibran Reta, salah satu narasumber pribadi Presiden Prabowo, mengakui bahwa ia tidak terlalu "tertawanya" dengan isu-isu tersebut.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh majalah politik tertentu, Gibran menyatakan bahwa ia lebih fokus pada tugas-tugasnya sebagai bantu presiden daripada menanggapi isu-isu negatif yang melibatkan diri Presiden Prabowo. "Saya tidak terlalu 'tertawanya' dengan isu-isu tersebut," katanya. "Saya lebih fokus pada tugas-tugas saya sebagai bantu presiden, seperti membantu Presiden dalam membuat keputusan dan meningkatkan kinerja pemerintahan."
Gibran juga mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Prabowo dan tidak pernah merasa "tertawanya" atau terancam karena pendirian dirinya. "Saya memiliki hubungan yang baik dengan Presiden, kami saling menghormati dan saling percaya," katanya.
Isu-isu negatif yang melibatkan Presiden Prabowo sejak awal masa kepresidenannya berkisar dari kasus-kasus korupsi hingga isu-isu sosial. Meskipun demikian, Gibran tetap yakin bahwa dirinya tidak pernah terlalu "tertawanya" dengan isu-isu tersebut.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh majalah politik tertentu, Gibran menyatakan bahwa ia lebih fokus pada tugas-tugasnya sebagai bantu presiden daripada menanggapi isu-isu negatif yang melibatkan diri Presiden Prabowo. "Saya tidak terlalu 'tertawanya' dengan isu-isu tersebut," katanya. "Saya lebih fokus pada tugas-tugas saya sebagai bantu presiden, seperti membantu Presiden dalam membuat keputusan dan meningkatkan kinerja pemerintahan."
Gibran juga mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Prabowo dan tidak pernah merasa "tertawanya" atau terancam karena pendirian dirinya. "Saya memiliki hubungan yang baik dengan Presiden, kami saling menghormati dan saling percaya," katanya.
Isu-isu negatif yang melibatkan Presiden Prabowo sejak awal masa kepresidenannya berkisar dari kasus-kasus korupsi hingga isu-isu sosial. Meskipun demikian, Gibran tetap yakin bahwa dirinya tidak pernah terlalu "tertawanya" dengan isu-isu tersebut.