Indonesia Diterjunkan Kembali ke Bumi Pertiwi: Berikut Ini Laporan Gempa yang Menggetarkan Wilayah
Kemarin, pada hari Kamis (9/10/2025), Indonesia kembali mengalami dua kali getaran gempa bumi yang cukup kuat. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kedua gempa tersebut terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi.
Gempa pertama terjadi pada pukul 06:58:06 WIB di wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pusat gempa berada di laut sekitar 32 kilometer barat laut Kota Jayapura dan memiliki kekuatan magnitudo 3,4 dengan kedalaman 9 kilometer. Gempa tersebut dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Jayapura dan Sentani.
Kemudian, pada pukul 17:11:54 WIB, gempa bumi terjadi lagi di wilayah Sinabang, Provinsi Aceh. Pusat gempa berada sekitar 473 kilometer barat daya Sinabang, Aceh dan memiliki kekuatan magnitudo 5,5 dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang kedua tersebut juga dirasakan MMI II-III di Sinabang. Menurut BMKG, gempa tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia telah menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pemerintah. Bencana alam ini dapat menyebabkan kerugian nyawa dan material yang signifikan.
Menurut WHO, secara global, gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.
Kemarin, pada hari Kamis (9/10/2025), Indonesia kembali mengalami dua kali getaran gempa bumi yang cukup kuat. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kedua gempa tersebut terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi.
Gempa pertama terjadi pada pukul 06:58:06 WIB di wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pusat gempa berada di laut sekitar 32 kilometer barat laut Kota Jayapura dan memiliki kekuatan magnitudo 3,4 dengan kedalaman 9 kilometer. Gempa tersebut dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) II-III di Jayapura dan Sentani.
Kemudian, pada pukul 17:11:54 WIB, gempa bumi terjadi lagi di wilayah Sinabang, Provinsi Aceh. Pusat gempa berada sekitar 473 kilometer barat daya Sinabang, Aceh dan memiliki kekuatan magnitudo 5,5 dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa yang kedua tersebut juga dirasakan MMI II-III di Sinabang. Menurut BMKG, gempa tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Peningkatan aktivitas gempa bumi di Indonesia telah menjadi perhatian utama bagi masyarakat dan pemerintah. Bencana alam ini dapat menyebabkan kerugian nyawa dan material yang signifikan.
Menurut WHO, secara global, gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.