Banyaknya kasus korupsi di Indonesia yang semakin bertambahnya membuat masyarakat perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya integritas dan anti-korupsi. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Universitas Paramadina memiliki inisiatif yang cukup menarik, yaitu program Pendidikan Anti Korupsi yang dimulai pada tahun 2008.
Program ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki mindset dan perilaku antikorupsi. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami teori tentang korupsi dan dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana pencegahan korupsi dapat dilakukan. Namun, tidak hanya sekadar memahami teori, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan anti-korupsi.
Dalam proses pembelajaran ini, mahasiswa tidak hanya mengikuti kuliah di kelas, tetapi juga terlibat dalam stadium general bersama pakar antikorupsi, penyusunan investigative report, menghadiri sidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), serta menulis laporan analisis kasus nyata. Dengan demikian, mahasiswa dapat memahami secara komprehensif bagaimana korupsi terjadi, dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana pencegahannya dapat dilakukan.
Menurut Ibnu Basuki Widodo, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), korupsi sering kali tumbuh karena kurangnya keterbukaan dan akuntabilitas. Transparansi menjadi kunci, karena jika proses tertutup, kepercayaan publik akan hilang. Ibnu juga menjelaskan bahwa konsep trisula pemberantasan korupsi yang terdiri dari pendidikan, pencegahan, dan penindakan adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah ini.
Anies Baswedan, salah satu tokoh penting di balik lahirnya mata kuliah Anti Korupsi di Universitas Paramadina, juga memberikan pandangan reflektif tentang pentingnya membangun kesadaran moral terhadap bahaya korupsi. Ia mengatakan bahwa acara ini bukan sekadar diskusi, melainkan bagian dari perjalanan membangun budaya integritas.
Program Pendidikan Anti Korupsi Universitas Paramadina telah mencapai banyak kesuksesan dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya anti-korupsi. Melalui program ini, mahasiswa dapat memahami secara komprehensif bagaimana korupsi terjadi dan dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana pencegahannya dapat dilakukan. Dengan demikian, diharapkan bahwa program ini dapat menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya anti-korupsi.
Program ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki mindset dan perilaku antikorupsi. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami teori tentang korupsi dan dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana pencegahan korupsi dapat dilakukan. Namun, tidak hanya sekadar memahami teori, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan anti-korupsi.
Dalam proses pembelajaran ini, mahasiswa tidak hanya mengikuti kuliah di kelas, tetapi juga terlibat dalam stadium general bersama pakar antikorupsi, penyusunan investigative report, menghadiri sidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), serta menulis laporan analisis kasus nyata. Dengan demikian, mahasiswa dapat memahami secara komprehensif bagaimana korupsi terjadi, dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana pencegahannya dapat dilakukan.
Menurut Ibnu Basuki Widodo, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), korupsi sering kali tumbuh karena kurangnya keterbukaan dan akuntabilitas. Transparansi menjadi kunci, karena jika proses tertutup, kepercayaan publik akan hilang. Ibnu juga menjelaskan bahwa konsep trisula pemberantasan korupsi yang terdiri dari pendidikan, pencegahan, dan penindakan adalah salah satu cara untuk mengatasi masalah ini.
Anies Baswedan, salah satu tokoh penting di balik lahirnya mata kuliah Anti Korupsi di Universitas Paramadina, juga memberikan pandangan reflektif tentang pentingnya membangun kesadaran moral terhadap bahaya korupsi. Ia mengatakan bahwa acara ini bukan sekadar diskusi, melainkan bagian dari perjalanan membangun budaya integritas.
Program Pendidikan Anti Korupsi Universitas Paramadina telah mencapai banyak kesuksesan dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya anti-korupsi. Melalui program ini, mahasiswa dapat memahami secara komprehensif bagaimana korupsi terjadi dan dampaknya bagi masyarakat, serta bagaimana pencegahannya dapat dilakukan. Dengan demikian, diharapkan bahwa program ini dapat menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya anti-korupsi.