Tugu Insurance Optimis Meningkatkan Pertumbuhan pada Tahun 2025
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menunjukkan kepercayaan tinggi dalam meningkatkan pertumbuhannya hingga akhir tahun 2025. Hal ini didukung oleh kondisi fundamental perusahaan yang stabil di tengah-tengah tantangan pada pasar asuransi.
Pada trimester ketiga tahun lalu, Tugu Insurance berhasil meningkatkan Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 6.861 miliar menjadi Rp 7.248 miliar atau naik 6% dari periode yang sama di tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh beberapa lini asuransi, seperti lini fire dengan pertumbuhannya mencapai 42%, Miscellaneous sebesar 13%, Onshore 7%, Offshore 8%, aviasi 7%, engineering 6%, motor vehicle 3%, dan lain-lain.
Namun, menurut Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance, Ery Widiatmoko, perusahaan ini masih memiliki appetit yang terbatas dalam meningkatkan lini kredit dan kesehatan. Oleh karena itu, pertumbuhan di lini tersebut mungkin akan lebih kecil.
Tugu Insurance juga berupaya menjaga profesionalisme perusahaan untuk mempertahankan lini fire yang tidak bisa dijangkau oleh sembarang perusahaan asuransi. Selain itu, perusahaan ini juga terus menjaga fundamental yang solid, sehingga berhasil mendapatkan rating ke-2 dari lembaga internasional seperti AM BEST pada tahun ini.
Hasil ini dapat meningkatkan kepercayaan klien terhadap Tugu Insurance. Menurut Presiden Direktur Adi Pramana, perusahaan ini memiliki kemampuan untuk mengganti klien jika terjadi kesempatan besar dan juga mampu memenuhi tanggung jawabnya dalam 30 hari setelah klien disetujui.
Pada trimester ketiga tahun lalu, Tugu Insurance berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 594,82 miliar. Selain itu, pendapatan jasa asuransi Tugu Insurance tercatat Rp 5,98 triliun dengan hasil jasa asuransi sebesar Rp 682,63 miliar.
Hasil investasi Tugu Insurance juga tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp 509,05 miliar hingga kuartal ketiga tahun lalu. Angka tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola portofolio keuangan secara prudent di tengah volatilitas pasar.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menunjukkan kepercayaan tinggi dalam meningkatkan pertumbuhannya hingga akhir tahun 2025. Hal ini didukung oleh kondisi fundamental perusahaan yang stabil di tengah-tengah tantangan pada pasar asuransi.
Pada trimester ketiga tahun lalu, Tugu Insurance berhasil meningkatkan Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 6.861 miliar menjadi Rp 7.248 miliar atau naik 6% dari periode yang sama di tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh beberapa lini asuransi, seperti lini fire dengan pertumbuhannya mencapai 42%, Miscellaneous sebesar 13%, Onshore 7%, Offshore 8%, aviasi 7%, engineering 6%, motor vehicle 3%, dan lain-lain.
Namun, menurut Direktur Pemasaran Asuransi Tugu Insurance, Ery Widiatmoko, perusahaan ini masih memiliki appetit yang terbatas dalam meningkatkan lini kredit dan kesehatan. Oleh karena itu, pertumbuhan di lini tersebut mungkin akan lebih kecil.
Tugu Insurance juga berupaya menjaga profesionalisme perusahaan untuk mempertahankan lini fire yang tidak bisa dijangkau oleh sembarang perusahaan asuransi. Selain itu, perusahaan ini juga terus menjaga fundamental yang solid, sehingga berhasil mendapatkan rating ke-2 dari lembaga internasional seperti AM BEST pada tahun ini.
Hasil ini dapat meningkatkan kepercayaan klien terhadap Tugu Insurance. Menurut Presiden Direktur Adi Pramana, perusahaan ini memiliki kemampuan untuk mengganti klien jika terjadi kesempatan besar dan juga mampu memenuhi tanggung jawabnya dalam 30 hari setelah klien disetujui.
Pada trimester ketiga tahun lalu, Tugu Insurance berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 594,82 miliar. Selain itu, pendapatan jasa asuransi Tugu Insurance tercatat Rp 5,98 triliun dengan hasil jasa asuransi sebesar Rp 682,63 miliar.
Hasil investasi Tugu Insurance juga tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp 509,05 miliar hingga kuartal ketiga tahun lalu. Angka tersebut mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola portofolio keuangan secara prudent di tengah volatilitas pasar.