PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menandatangani Kesepakatan Pemisahan Bersyarat atau Conditional Spin-off Agreement (CSA) sebagai salah satu milestone dalam proses pemisahan sebagian Bisnis dan Aset Wholesale Fiber Connectivity dari Telkom kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Langkah strategis ini dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi, serta mengoptimalisasikan aset. Dengan pemisahan ini, TIF akan memiliki lebih dari 50% dari total aset infrastruktur jaringan fiber Telkom yang meliputi segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa pemisahan ini menjadi upaya strategis Telkom dalam merespons pesatnya transformasi digital dan tingginya kebutuhan konektivitas berkapasitas tinggi. Keberadaan TIF tidak hanya memperkuat posisi TelkomGroup sebagai penyedia infrastruktur digital utama di Indonesia, namun juga memungkinkan kami menghadirkan layanan generasi terbaru yang lebih kompetitif serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.
Telkom sejalan dengan praktik terbaik global dalam meningkatkan efisiensi, valuasi, serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah. Direktur Utama PT Telkom Infrastruktur Indonesia I Ketut Budi Utama menyatakan bahwa TIF siap berperan sebagai tulang punggung konektivitas digital Indonesia.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, TIF menggunakan jenama "InfraNexia" sebagai identitas perusahaan yang menegaskan komitmen untuk menjadi motor penggerak optimalisasi pemanfaatan infrastruktur jaringan fiber di Indonesia.
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan bahwa pemisahan ini menjadi upaya strategis Telkom dalam merespons pesatnya transformasi digital dan tingginya kebutuhan konektivitas berkapasitas tinggi. Keberadaan TIF tidak hanya memperkuat posisi TelkomGroup sebagai penyedia infrastruktur digital utama di Indonesia, namun juga memungkinkan kami menghadirkan layanan generasi terbaru yang lebih kompetitif serta memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pelanggan.
Telkom sejalan dengan praktik terbaik global dalam meningkatkan efisiensi, valuasi, serta potensi kemitraan strategis melalui pembentukan entitas pengelola bisnis infrastruktur jaringan secara terpisah. Direktur Utama PT Telkom Infrastruktur Indonesia I Ketut Budi Utama menyatakan bahwa TIF siap berperan sebagai tulang punggung konektivitas digital Indonesia.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, TIF menggunakan jenama "InfraNexia" sebagai identitas perusahaan yang menegaskan komitmen untuk menjadi motor penggerak optimalisasi pemanfaatan infrastruktur jaringan fiber di Indonesia.