Fatma Saifullah Yusuf Gerakkan Sinergi Batik Inklusif di Solo

"Sinergi Batik Inklusif di Solo: Mencari Kreativitas di Tengah Keterbatasan"

Dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, melakukan kunjungan kerja ke Kota Solo, Jawa Tengah. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk menunjukkan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas dapat berjalan beriringan dengan pelestarian warisan budaya bangsa.

Fatma dan rombongan DWP Kemensos mengunjungi dua sentra batik terkemuka di Solo, yaitu Batik Owens dan Batik Ciprat Jombor. Di kedua tempat ini, mereka menemukan kehangatan dan kreativitas yang dapat dinikmati oleh penyandang disabilitas.

Di Batik Owens, Penasihat II DWP Kemensos, Intan Agus Jabo Priyono, memperkenalkan diri dengan ramah dan memberikan kesempatan kepada Fatma untuk berinteraksi dengan pengrajin batik. Di sini, Owen Joe bercerita tentang dedikasinya melestarikan nilai batik di tengah perubahan zaman.

"Batik adalah cermin nilai dan ketekunan bangsa," kata Owen Joe. "Kami percaya, semangat membatik dapat menjadi ruang tumbuh bagi siapa pun, termasuk penyandang disabilitas."

Perjalanan kemudian berlanjut ke Batik Ciprat Jombor, yang terletak di Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Di sini, Fatma dapat merasakan kehangatan dan kreativitas yang dapat dinikmati oleh penyandang disabilitas.

"Setiap cipratan warna yang lahir dari tangan mereka adalah keberanian," kata Fatma. "Mereka tidak menyerah pada keterbatasan, tetapi menjadikannya sumber kekuatan."

Fatma juga membeli sejumlah hasil karya batik ciprat disabilitas Jombor sebagai bentuk dukungan langsung terhadap ekonomi kreatif penyandang disabilitas.

Dalam kesempatan ini, Owen menyampaikan komitmen untuk berkolaborasi dengan pengrajin Batik Ciprat Jombor, memberikan pelatihan dan pendampingan teknik baru seperti eco-discharge dan kombinasi teknik pewarnaan agar hasil karya disabilitas di Jombor semakin beragam dan kompetitif.

Fatma juga menggarisbawahi kebijakan Kementerian Sosial yang telah menggunakan batik ciprat karya disabilitas sebagai seragam resmi pegawai Kemensos, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap hasil karya disabilitas sekaligus simbol transformasi cara pandang terhadap inklusi sosial.

Sebagai wujud perhatian nyata, Fatma menyerahkan bantuan ATENSI kepada 13 penerima manfaat (PM) pembatik disabilitas. Bantuan ini terdiri dari kebutuhan dasar dan perlengkapan rumah tangga, antara lain beras, minyak goreng, kipas angin, sarung, dan perlengkapan mandi.

"Dalam perjalanan menuju kemandirian sosial, kita ingin memastikan tidak ada yang tertinggal," kata Fatma.
 
😊 Mereka sudah lama membuat batik ciprat jombor, tapi masih belum banyak yang tahu tentang karya mereka, kan? Saya harap pemerintah bisa membantu meningkatkan kesadaran tentang inovasi ini, dan tidak hanya sekedar membantu dengan bantuan uang 😊. Yang lebih penting lagi adalah membuat sistem pendukung yang cukup, seperti pelatihan terus menerus dan pasar yang stabil, agar mereka bisa hidup bahagia 😊.
 
ini penting banget sih 😊 perubahan kehidupan orang dengan disabilitas harus mendapatkan peluang yang sama seperti orang lain di masyarakat. pengrajin batik ciprat jombor itu benar-benar kreatif dan dedikasi mereka untuk melestarikan warisan budaya bangsa memang sangat menginspirasi 💖. sayangnya masih banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti aksesibilitas tempat kerja dan fasilitas umum, sehingga orang dengan disabilitas dapat berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat 🤝.
 
🤔 kalau gini bisa dilakukan di Solo, aku pikir harusnya bisa dilakukan di semua daerah nih. apa kebanyakan kota di Indonesia belum menemukan cara untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam kegiatan budaya seperti batik? 🎨 sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung mereka, mulai dari memberikan pelatihan hingga membeli produknya dengan harga lebih mahal 😊
 
aku pikir kalau pengrajin batik ciprat disabilitas di solo itu kayaknya bisa menjadi simbol bahwa bahkan dengan keterbatasan, kita masih bisa menunjukkan kekreatifannya dan membawa nilai-nilai budaya bangsa yang indah ke masyarakat 🎨👍
 
Keren banget nih, program yang diadakan oleh DWP untuk mendukung perebutan warisan budaya Indonesia 🎨 Batik adalah salah satu warisan budaya yang sangat berharga kita harus menjaganya. Saya senang melihat betapa kreativitas dan dedikasi pengrajin batik, terutama mereka yang memiliki disabilitas 💪 Mereka benar-benar inspiratif dengan cara mereka mengubah kehadiran mereka menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Saya harap program ini dapat berlanjut dan membantu banyak orang, tidak hanya dalam bentuk dukungan ekonomi, tapi juga memperluas kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap disabilitas 🤝
 
Kalau mau aku bilang, batik ciprat di Solo ini masih sangat keren 🤩! Mereka berhasil melestarikan nilai budaya bangsa sambil juga memberi kesempatan bagi orang dengan disabilitas untuk menunjukkan bakatnya. Aku senang melihat bagaimana Owen dan Fatma berinteraksi dengan pengrajin batik, mereka benar-benar ramah dan mendukung.

Saya pikir yang paling keren adalah cara mereka bekerja sama dengan pengrajin batik ciprat disabilitas untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknik baru. Semoga hasilnya bisa membuat karya-karya mereka lebih beragam dan kompetitif 💼. Dan aku juga senang melihat bahwa kebijakan Kementerian Sosial yang menggunakan batik ciprat sebagai seragam resmi pegawai Kemensos, itu adalah simbol transformasi cara pandang terhadap inklusi sosial yang benar-benar positif 🌟.
 
heya, suka banget dilihat pengrajin batik ciprat disabilitas Jombor nih 🤩. ternyata ada banyak kehangatan dan kreativitas di tengah-tengah perubahan zaman. sayangnya, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan karena status disabilitas mereka 😔.

mungkin bisa banget jika pemerintah berinvestasi lebih pada usaha-usaha mikro kecil seperti ini 🤑. maka banyak orang dengan disabilitas dapat memanfaatkan potensi mereka dan menjadi pendiri usaha sendiri 💼.

tapi, yang paling penting adalah kita harus mengakui dan mendukung keberagaman masyarakat 🎨. karena setiap orang memiliki potensi dan bakat yang unik 🌟.
 
kembali
Top