Kasus Dosen Untag yang Meninggal di Kostel Semarang, Apa Benarnya?
Pada Senin (17/11) pukul 05.40 WIB, seorang dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang berinisial DLL (35) ditemukan tewas di sebuah indekos hotel kawasan Gajahmungkur, Semarang. Dengan status lajang dan berstatus dosen hukum pidana, korban ini masih belum menikah.
Menurut laporan pelapor kasus, DLL sempat mendapat perawatan di rumah sakit pada tanggal 15-16 November 2025 dengan keluhan darah tinggi hingga tensi mencapai 190 serta gula darah mencapai 600. Namun, setelah pulang dari rumah sakit, korban kembali ke kostel dan sempat meminta dibaluri minyak kayu putih sebelum ditemukan meninggal dunia keesokan harinya.
Kejanggalan kematian korban ini adalah posisi beliau ditemukan tergeletak tanpa busana, yang menurut perwakilan mahasiswa Untag Semarang, Antonius Fransiskus Polu, merupakan salah satu dari beberapa kejanggalan. Menurutnya, DLL memiliki riwayat darah tinggi dan aktivitas berlebih saat kembali ke kos yang menyebabkan jantungnya pecah.
Namun, masih banyak pertanyaan yang tidak terjawab dalam kasus ini. Misalnya, siapa yang menjadi saksi kunci? Bukannya kostel yang ditemukinya? Dan apa lagi dengan jeda waktu yang cukup lama sejak korban terakhir terlihat hingga ditemukan tewas?
Pihak keluarga, mahasiswa, dan alumni Untag Semarang masih belum mengetahui apa benarnya tentang kematian korban. Mereka berharap agar polisi dapat mempertimbangkan segala kemungkinan dan memberikan jawaban yang jujur kepada umat.
Pada Senin (17/11) pukul 05.40 WIB, seorang dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang berinisial DLL (35) ditemukan tewas di sebuah indekos hotel kawasan Gajahmungkur, Semarang. Dengan status lajang dan berstatus dosen hukum pidana, korban ini masih belum menikah.
Menurut laporan pelapor kasus, DLL sempat mendapat perawatan di rumah sakit pada tanggal 15-16 November 2025 dengan keluhan darah tinggi hingga tensi mencapai 190 serta gula darah mencapai 600. Namun, setelah pulang dari rumah sakit, korban kembali ke kostel dan sempat meminta dibaluri minyak kayu putih sebelum ditemukan meninggal dunia keesokan harinya.
Kejanggalan kematian korban ini adalah posisi beliau ditemukan tergeletak tanpa busana, yang menurut perwakilan mahasiswa Untag Semarang, Antonius Fransiskus Polu, merupakan salah satu dari beberapa kejanggalan. Menurutnya, DLL memiliki riwayat darah tinggi dan aktivitas berlebih saat kembali ke kos yang menyebabkan jantungnya pecah.
Namun, masih banyak pertanyaan yang tidak terjawab dalam kasus ini. Misalnya, siapa yang menjadi saksi kunci? Bukannya kostel yang ditemukinya? Dan apa lagi dengan jeda waktu yang cukup lama sejak korban terakhir terlihat hingga ditemukan tewas?
Pihak keluarga, mahasiswa, dan alumni Untag Semarang masih belum mengetahui apa benarnya tentang kematian korban. Mereka berharap agar polisi dapat mempertimbangkan segala kemungkinan dan memberikan jawaban yang jujur kepada umat.