Pertemuan antara Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud), Fadli Zon, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, membahas penguatan kerja sama dalam menangani keamanan siber dan pelindungan data kebudayaan di ruang digital. Pertemuan ini diadakan untuk memperkuat pelindungan ekosistem kebudayaan nasional dari ancaman cyber attack.
Fadli Zon menjelaskan bahwa kondisi terkini tata kelola data kebudayaan nasional sangat penting untuk diawasi dan dilindungi. Menurutnya, Pusdatin sedang dikembangkan secara terpisah dengan server sendiri yang menyimpan data-data penting terkait Data Pokok Kebudayaan (Dapobud), yang menghimpun informasi mengenai warisan budaya takbenda Indonesia.
Fadli Zon juga menegaskan bahwa hingga saat ini, ada 2.213 warisan budaya takbenda yang telah ditetapkan, dengan potensi mencapai 50.000 elemen kebudayaan di seluruh Indonesia. Namun, semua data tersebut harus dikelola dengan sistem keamanan digital yang kokoh agar tidak mudah diretas atau dimanipulasi.
Menurut Fadli Zon, perlu perhatian terhadap aspek keamanan data dan hak kekayaan intelektual (Intellectual Property) dalam pengelolaan kebudayaan digital. Ia juga berharap BSSN dapat memberikan pendampingan, saran teknis, serta peningkatan kapasitas SDM Kementerian Kebudayaan di bidang ini.
Pertemuan ini juga membahas tentang penguatan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di lingkungan Kementerian Kebudayaan untuk memperkuat ketahanan siber nasional. Menurut Nugroho, BSSN siap membantu Kementerian Kebudayaan dalam memastikan keamanan sistem elektronik dan informasi, termasuk audit keamanan dan pelatihan teknis.
Pertemuan ini menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga warisan budaya bangsa di tengah tantangan digital. Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini melalui kerja sama teknis, terutama dalam hal peningkatan keamanan siber, literasi digital kebudayaan, serta perlindungan warisan budaya di ruang maya.
Fadli Zon menjelaskan bahwa kondisi terkini tata kelola data kebudayaan nasional sangat penting untuk diawasi dan dilindungi. Menurutnya, Pusdatin sedang dikembangkan secara terpisah dengan server sendiri yang menyimpan data-data penting terkait Data Pokok Kebudayaan (Dapobud), yang menghimpun informasi mengenai warisan budaya takbenda Indonesia.
Fadli Zon juga menegaskan bahwa hingga saat ini, ada 2.213 warisan budaya takbenda yang telah ditetapkan, dengan potensi mencapai 50.000 elemen kebudayaan di seluruh Indonesia. Namun, semua data tersebut harus dikelola dengan sistem keamanan digital yang kokoh agar tidak mudah diretas atau dimanipulasi.
Menurut Fadli Zon, perlu perhatian terhadap aspek keamanan data dan hak kekayaan intelektual (Intellectual Property) dalam pengelolaan kebudayaan digital. Ia juga berharap BSSN dapat memberikan pendampingan, saran teknis, serta peningkatan kapasitas SDM Kementerian Kebudayaan di bidang ini.
Pertemuan ini juga membahas tentang penguatan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di lingkungan Kementerian Kebudayaan untuk memperkuat ketahanan siber nasional. Menurut Nugroho, BSSN siap membantu Kementerian Kebudayaan dalam memastikan keamanan sistem elektronik dan informasi, termasuk audit keamanan dan pelatihan teknis.
Pertemuan ini menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga warisan budaya bangsa di tengah tantangan digital. Kedua pihak sepakat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan ini melalui kerja sama teknis, terutama dalam hal peningkatan keamanan siber, literasi digital kebudayaan, serta perlindungan warisan budaya di ruang maya.