Fabio Quartararo, pembalap tim Monster Energy Yamaha MotoGP, kembali menarik perhatian usai hasil yang mengecewakannya di seri 2025 Australian MotoGP. Setelah meraih pole position yang mengesankan, Quartararo justru terpuruk dan finis di posisi ke-11, sebuah penurunan yang dia sendiri sebut sebagai "aneh" dan sulit dipahami.
Sabtu sebelum balapan utama, Quartararo menunjukkan performa terbaiknya dengan meraih posisi terdepan (pole) melalui putaran kualifikasi yang impresif. Namun, saat balapan dimulai, ia ternyata tercecer jauh dari barisan depan. Meski memulai dari pole, Quartararo tidak mampu mempertahankan ritme dan secara bertahap terjatuh ke posisi ke-11 hasil yang mengecewakan bagi seorang pembalap yang memulai dari posisi terbaik.
"Rasanya aneh sekali. Saya tidak menyangka balapan seperti ini, karena saya tahu kecepatan saya bagus," kata Quartararo dikutip VIVA Senin, 20 Oktober 2025.
Quartararo mengakui bahwa salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan kesulitan adalah pemilihan ban depan yang berbeda dari yang direkomendasikan timnya. Pilihan ban medium di bagian depan menjadi faktor yang dia akui sebagai "kesalahan" dan berdampak pada performanya di race.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga terasa ada perbedaan yang begitu besar antara balapan dan sesi-sesi sebelumnya. Saya tidak bisa menghentikan motor, saya tidak bisa memacu kecepatan dengan baik," tambahnya.
Hasil ini menjadi sorotan karena menunjukkan betapa cepat keadaan bisa berubah dalam balapan Grand Prix motor: dari pole position yang menjadi simbol keunggulan, berubah menjadi posisi yang jauh di belakang. Ini juga menjadi bahan diskusi di paddock tentang bagaimana faktor teknik, ban, kondisi sirkuit, dan strategi tim dapat secara dramatis mempengaruhi hasil akhir.
Walaupun hasil di Australia jauh dari harapan, Quartararo sudah mengalihkan pandangannya ke seri berikutnya di 2025 Malaysian MotoGP di Sirkuit Sepang. Ia menegaskan bahwa tim akan bekerja bersama untuk mengevaluasi semua aspek mulai dari pemilihan ban, setelan motor, hingga strateginya.
Sabtu sebelum balapan utama, Quartararo menunjukkan performa terbaiknya dengan meraih posisi terdepan (pole) melalui putaran kualifikasi yang impresif. Namun, saat balapan dimulai, ia ternyata tercecer jauh dari barisan depan. Meski memulai dari pole, Quartararo tidak mampu mempertahankan ritme dan secara bertahap terjatuh ke posisi ke-11 hasil yang mengecewakan bagi seorang pembalap yang memulai dari posisi terbaik.
"Rasanya aneh sekali. Saya tidak menyangka balapan seperti ini, karena saya tahu kecepatan saya bagus," kata Quartararo dikutip VIVA Senin, 20 Oktober 2025.
Quartararo mengakui bahwa salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan kesulitan adalah pemilihan ban depan yang berbeda dari yang direkomendasikan timnya. Pilihan ban medium di bagian depan menjadi faktor yang dia akui sebagai "kesalahan" dan berdampak pada performanya di race.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga terasa ada perbedaan yang begitu besar antara balapan dan sesi-sesi sebelumnya. Saya tidak bisa menghentikan motor, saya tidak bisa memacu kecepatan dengan baik," tambahnya.
Hasil ini menjadi sorotan karena menunjukkan betapa cepat keadaan bisa berubah dalam balapan Grand Prix motor: dari pole position yang menjadi simbol keunggulan, berubah menjadi posisi yang jauh di belakang. Ini juga menjadi bahan diskusi di paddock tentang bagaimana faktor teknik, ban, kondisi sirkuit, dan strategi tim dapat secara dramatis mempengaruhi hasil akhir.
Walaupun hasil di Australia jauh dari harapan, Quartararo sudah mengalihkan pandangannya ke seri berikutnya di 2025 Malaysian MotoGP di Sirkuit Sepang. Ia menegaskan bahwa tim akan bekerja bersama untuk mengevaluasi semua aspek mulai dari pemilihan ban, setelan motor, hingga strateginya.