Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini tsunami usai gempa bumi magnitudo 7,6 yang mengguncang wilayah sekitar Melonguane, Talaud, Sulawesi Utara, Jumat (10/10) pukul 08.43 WIB.
Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, informasi dari masyarakat dampak gempa bumi dirasakan sejumlah daerah terdekat, terutama di Tahuna dengan skala MMI IV. Skala ini berarti bahwa pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk beberapa wilayah lainnya, termasuk Minahasa Utara bagian selatan dan Supiori, dengan estimasi tiba gelombang tsunami pada pukul 10.01 WIB dan 10.26 WIB, masing-masing.
Dalam keterangan BMKG, terjadi gempa magnitudo 6,5 di sekitar Keerom, Papua, beberapa menit setelah gempa bumi magnitudo 7,6 yang mengguncang wilayah Talaud. Gempa ini berlokasi pada lokasi 3,29LS dan 148,28BT dengan kedalaman 76 Km.
BMKG juga menyatakan bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, informasi dari masyarakat dampak gempa bumi dirasakan sejumlah daerah terdekat, terutama di Tahuna dengan skala MMI IV. Skala ini berarti bahwa pada siang hari, dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk beberapa wilayah lainnya, termasuk Minahasa Utara bagian selatan dan Supiori, dengan estimasi tiba gelombang tsunami pada pukul 10.01 WIB dan 10.26 WIB, masing-masing.
Dalam keterangan BMKG, terjadi gempa magnitudo 6,5 di sekitar Keerom, Papua, beberapa menit setelah gempa bumi magnitudo 7,6 yang mengguncang wilayah Talaud. Gempa ini berlokasi pada lokasi 3,29LS dan 148,28BT dengan kedalaman 76 Km.
BMKG juga menyatakan bahwa informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.