ESA Terus Mengembangkan Kemampuan untuk Mendukung Misi ke Bulan dengan Fasilitas Baru di Jerman
Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memulai tahap baru dalam upayanya untuk mengembalikan manusia ke permukaan Bulan. Langkah ini dilakukan melalui pembangunan fasilitas simulasi LUNA di Jerman, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ESA dalam mendukung misi luar angkasa dan berawak ke Bulan.
Fasilitas LUNA ini dibangun di dekat kota Koeln (Cologne), Jerman, dan dirancang sebagai laboratorium penelitian serta tempat pelatihan astronaut. Fasilitas ini akan digunakan untuk menguji teknologi penjelajahan dan sistem pendukung kehidupan, sehingga ESA dapat meningkatkan kemampuan misi luar angkasa.
Pendarat Argonaut adalah salah satu proyek utama ESA dalam upayanya untuk mendukung misi ke Bulan. Pendaratan ini dirancang untuk membawa berbagai perlengkapan penting bagi misi luar angkasa, termasuk makanan, air, oksigen, instrumen ilmiah, sistem komunikasi, pembangkit daya, dan kendaraan penjelajah (rover).
Perbedaan antara pendaratan misi Apollo di masa lalu dengan Argonaut adalah argo kemampuan Argonaut untuk bertahan selama malam bulan yang berlangsung dua minggu. Suhu pada Bulan dapat turun hingga minus 170 derajat Celsius, sehingga Argonaut dirancang agar mampu bertahan dalam kondisi ekstrem tersebut.
Fasilitas LUNA ini memiliki area uji yang dapat digali hingga kedalaman tiga meter, memungkinkan pengujian kemampuan pengeboran, pengambilan sampel, mobilitas, serta eksplorasi sumber daya alam di Bulan. Fasilitas ini juga meniru cahaya matahari yang intens, bayangan ekstrem, dan lingkungan berdebu khas Bulan, memberikan kondisi realistis untuk menguji peralatan seperti pendarat Argonaut.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan cita-cita ESA, agar Eropa dapat berdikari dalam eksplorasi antariksa dan tidak hanya bergantung pada kemitraan internasional.
Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memulai tahap baru dalam upayanya untuk mengembalikan manusia ke permukaan Bulan. Langkah ini dilakukan melalui pembangunan fasilitas simulasi LUNA di Jerman, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan ESA dalam mendukung misi luar angkasa dan berawak ke Bulan.
Fasilitas LUNA ini dibangun di dekat kota Koeln (Cologne), Jerman, dan dirancang sebagai laboratorium penelitian serta tempat pelatihan astronaut. Fasilitas ini akan digunakan untuk menguji teknologi penjelajahan dan sistem pendukung kehidupan, sehingga ESA dapat meningkatkan kemampuan misi luar angkasa.
Pendarat Argonaut adalah salah satu proyek utama ESA dalam upayanya untuk mendukung misi ke Bulan. Pendaratan ini dirancang untuk membawa berbagai perlengkapan penting bagi misi luar angkasa, termasuk makanan, air, oksigen, instrumen ilmiah, sistem komunikasi, pembangkit daya, dan kendaraan penjelajah (rover).
Perbedaan antara pendaratan misi Apollo di masa lalu dengan Argonaut adalah argo kemampuan Argonaut untuk bertahan selama malam bulan yang berlangsung dua minggu. Suhu pada Bulan dapat turun hingga minus 170 derajat Celsius, sehingga Argonaut dirancang agar mampu bertahan dalam kondisi ekstrem tersebut.
Fasilitas LUNA ini memiliki area uji yang dapat digali hingga kedalaman tiga meter, memungkinkan pengujian kemampuan pengeboran, pengambilan sampel, mobilitas, serta eksplorasi sumber daya alam di Bulan. Fasilitas ini juga meniru cahaya matahari yang intens, bayangan ekstrem, dan lingkungan berdebu khas Bulan, memberikan kondisi realistis untuk menguji peralatan seperti pendarat Argonaut.
Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan cita-cita ESA, agar Eropa dapat berdikari dalam eksplorasi antariksa dan tidak hanya bergantung pada kemitraan internasional.