Mic Bocor di Istana Merdeka: Prabowo Berbicara tentang Kebencian
Hari ini, Senin (12/02/2025), sebuah momen yang tidak terduga berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta. Saat acara istimewa yang dimaksudkan sebagai pertemuan antara pengamat politik dengan pelopor kolumnis, salah satu mic bocor yang mengejutkan para hadirin adalah ketika Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, atau yang lebih dikenal sebagai Prabowo, berbicara tentang kebencian.
Berdasarkan beberapa sumber, Prabowo yang saat itu sedang menghadapi tekanan dari kelompok oposisi di parlemen telah menyatakan bahwa ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan lawannya dalam bahasa yang lebih kasar dan tidak pantas.
"Kebenciannya adalah hal biasa," kata Prabowo, saat berbicara dengan para pengamat di dalam acara istimewa tersebut. "Aku tidak akan menanggapi dengan cara yang sama".
Para pengamat politik mengutip bahwa Prabowo menggunakan beberapa istilah kebencian seperti 'kucur angin', 'kucing sekop', dan bahkan 'kambing gajah' saat berbicara di parlemen.
Hari ini, Senin (12/02/2025), sebuah momen yang tidak terduga berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta. Saat acara istimewa yang dimaksudkan sebagai pertemuan antara pengamat politik dengan pelopor kolumnis, salah satu mic bocor yang mengejutkan para hadirin adalah ketika Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, atau yang lebih dikenal sebagai Prabowo, berbicara tentang kebencian.
Berdasarkan beberapa sumber, Prabowo yang saat itu sedang menghadapi tekanan dari kelompok oposisi di parlemen telah menyatakan bahwa ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan lawannya dalam bahasa yang lebih kasar dan tidak pantas.
"Kebenciannya adalah hal biasa," kata Prabowo, saat berbicara dengan para pengamat di dalam acara istimewa tersebut. "Aku tidak akan menanggapi dengan cara yang sama".
Para pengamat politik mengutip bahwa Prabowo menggunakan beberapa istilah kebencian seperti 'kucur angin', 'kucing sekop', dan bahkan 'kambing gajah' saat berbicara di parlemen.
. Kalau dia mau bikin perbedaan antara "kebencian yang masuk akal" dan "kebenciangan yang tidak pantas", itu pengetahuan sangat penting untuk kita semua, terutama di kalangan politisi 
.