Polisi Medan Dipatsus Buntut Salah Tangkap Politikus Iskandar, Apa Saja Penyebabnya?
Kabid Humas Poda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan, menyatakan bahwa pihaknya telah mempatuh empat anggota Polres Medan yang melakukan salah tangkap terhadap politikus Partai Nasdem Iskandar. Penyebutannya dikarenakan kelalaian yang dilakukan keempat anggota tersebut sehingga akhirnya salah menangkap target pelaku tindak pidana.
Menurut Ferry, pihaknya telah menyampaikan permohonan maaf kepada Iskandar dan juga melakukan komunikasi dengan Kapolrestabes untuk meminta maaf jika ada tindakan dari anggota personel Polrestabes yang melakukan kesalahan. Kasus ini berawal dari penanganan kasus judi online (judol) yang ditangani Polrestabes Medan, kemudian dilakukan pengembangan dengan mencari seorang berinisial I.
Penyidik menerima informasi bahwa I akan melarikan diri dari Sumatra Utara. Akhirnya, tim penyidik bekerja sama dengan otorita bandara untuk melakukan pengecekan manifesting. Saat pihak bandara membawa Iskandar kepada pihak penyidik yang berada di ruang tunggu, ternyata datanya tidak sesuai dengan target. Oleh karenanya, dia meluruskan bahwa peristiwa itu bukan kejadian salah tangkap, tetapi pengecekan target yang tidak sesuai.
Ferry juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi dan pembelajaran agar tidak terulang lagi. Dia juga menekankan bahwa pihaknya sangat menghargai kesediaan Iskandar untuk menerima permohonan maaf dari kelalaian anggota tersebut.
Kabid Humas Poda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan, menyatakan bahwa pihaknya telah mempatuh empat anggota Polres Medan yang melakukan salah tangkap terhadap politikus Partai Nasdem Iskandar. Penyebutannya dikarenakan kelalaian yang dilakukan keempat anggota tersebut sehingga akhirnya salah menangkap target pelaku tindak pidana.
Menurut Ferry, pihaknya telah menyampaikan permohonan maaf kepada Iskandar dan juga melakukan komunikasi dengan Kapolrestabes untuk meminta maaf jika ada tindakan dari anggota personel Polrestabes yang melakukan kesalahan. Kasus ini berawal dari penanganan kasus judi online (judol) yang ditangani Polrestabes Medan, kemudian dilakukan pengembangan dengan mencari seorang berinisial I.
Penyidik menerima informasi bahwa I akan melarikan diri dari Sumatra Utara. Akhirnya, tim penyidik bekerja sama dengan otorita bandara untuk melakukan pengecekan manifesting. Saat pihak bandara membawa Iskandar kepada pihak penyidik yang berada di ruang tunggu, ternyata datanya tidak sesuai dengan target. Oleh karenanya, dia meluruskan bahwa peristiwa itu bukan kejadian salah tangkap, tetapi pengecekan target yang tidak sesuai.
Ferry juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi dan pembelajaran agar tidak terulang lagi. Dia juga menekankan bahwa pihaknya sangat menghargai kesediaan Iskandar untuk menerima permohonan maaf dari kelalaian anggota tersebut.