pixeltembok
New member
TUNJUK TINDAKAN KOMPOL FEBRIMAN SARLASE
Kamis, 10 November 2024 16:55 WIB
Cilandak, Jakarta Selatan - Masa-masa kejiwaan seseorang dapat menjadi sangat menantang dan berbahaya. Hal ini terbukti di sebuah wilayah Cilandak, Jakarta Selatan, ketika seorang pria bernama Y (nama belakang) diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melakukan aksi kekerasan yang tidak bisa ditolerir.
Menurut Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase, peristiwa itu bermula saat Y marah-marah dengan kakaknya. Dalam upaya melerai kekacauan, asisten rumah tangga (ART) di tempat tersebut langsung menuju untuk menghentikan pelaku, namun ia justru menjadi target aksi pemukulan.
"Setelah itu, sang kakak keluar dari rumah dan berupaya meminta bantuan dari ketua RT setempat dan warga sekitar," kata Febriman dalam konferensi persnya kemarin. Namun, pelaku langsung mengambil senjata semacam kerambit dan menusuk empat orang, termasuk Ketua RT.
Korban hanya menderita luka-luka dan sudah dibawa ke RS Fatmawati untuk perawatan medis. Setelah itu, kakak pelaku melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib dan petugas langsung datang ke lokasi mengamankan pelaku.
Dari hasil pendalaman, Febriman menyebutkan bahwa pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan pernah menjalani perawatan. Nantinya, pelaku akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses konseling.
"Mengingat ada korban dan ada laporan, untuk sementara kita amankan dulu sambil nanti selesai secara administrasi," tutur Febriman. "Nantinya hasil dari konseling itu akan menentukan apa yang harus kita lakukan terhadap pelaku."
Kasus ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya perlindungan dan bantuan bagi orang-orang dengan gangguan jiwa.
Kamis, 10 November 2024 16:55 WIB
Cilandak, Jakarta Selatan - Masa-masa kejiwaan seseorang dapat menjadi sangat menantang dan berbahaya. Hal ini terbukti di sebuah wilayah Cilandak, Jakarta Selatan, ketika seorang pria bernama Y (nama belakang) diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melakukan aksi kekerasan yang tidak bisa ditolerir.
Menurut Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase, peristiwa itu bermula saat Y marah-marah dengan kakaknya. Dalam upaya melerai kekacauan, asisten rumah tangga (ART) di tempat tersebut langsung menuju untuk menghentikan pelaku, namun ia justru menjadi target aksi pemukulan.
"Setelah itu, sang kakak keluar dari rumah dan berupaya meminta bantuan dari ketua RT setempat dan warga sekitar," kata Febriman dalam konferensi persnya kemarin. Namun, pelaku langsung mengambil senjata semacam kerambit dan menusuk empat orang, termasuk Ketua RT.
Korban hanya menderita luka-luka dan sudah dibawa ke RS Fatmawati untuk perawatan medis. Setelah itu, kakak pelaku melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib dan petugas langsung datang ke lokasi mengamankan pelaku.
Dari hasil pendalaman, Febriman menyebutkan bahwa pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan pernah menjalani perawatan. Nantinya, pelaku akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses konseling.
"Mengingat ada korban dan ada laporan, untuk sementara kita amankan dulu sambil nanti selesai secara administrasi," tutur Febriman. "Nantinya hasil dari konseling itu akan menentukan apa yang harus kita lakukan terhadap pelaku."
Kasus ini mengingatkan kita tentang betapa pentingnya perlindungan dan bantuan bagi orang-orang dengan gangguan jiwa.