Dalam Operasi yang Sulit, Tim DVI Polda Jatim Identifikasi 8 Korban Tewas di Ponpes Al Khoziny
Sebuah operasi yang sangat sulit dan memerlukan kerja sama tim yang tepat telah berhasil dilaksanakan oleh tim DVI Polda Jatim. Operasi ini melibatkan identifikasi korban tewas di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki, tim DVI telah berhasil menemukan 8 kantong jenazah yang dapat diidentifikasi. Identitas korban-korban tersebut adalah:
1. Moch. Adam Fidiansyah (12 tahun) dari Masangan Kulon, Rt 009 Rw 003, Masangankulon, Sukodono, Sidoarjo.
2. Muhammad Raihan Jamil (14 tahun) dari Krembangan Jaya Selatan 3/23 Rt 002 Rw 007, Kemayoran, Krembangan, Kota Surabaya.
3. Mohammad Abdul Rohman Nafis (15 tahun) dari Pulungan, Rt 004 Rw 001, Pulungan, Sedati, Sidoarjo.
4. M Ghifari Chasbi (15 tahun) dari Taman Sari Rt 001 Rw 002, Tamansari, Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur.
5. Seragai Moh Toni Afandi (14 tahun) dari Sidotopo Jaya 3-A/37, Rt 004 Rw 005, Sidotopo, Semampir, Kota Surabaya.
6. Ach. Ramzi Fariki (15 tahun) dari Kp. Padurenan Rt 003 Rw 001, Padurenan, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
7. Abdullah As Syadid (16 tahun) dari Kmp. Nangger, Alas Kokon, Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
8. Arif Afandi (15 tahun) dari Wonorejo 4/41, Rt 008 Rw 006, Wonorejo, Tegalsari, Kota Surabaya.
Dengan demikian, total korban yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini adalah 48 orang, atau sekitar 71% dari seluruh kantong jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara. Tim DVI Polda Jatim terus bekerja sama dengan tim dokter forensik Indonesia untuk mempercepat proses identifikasi dan membawa kebenaran kepada keluarga korban.
Dalam operasi ini, tim DVI telah bekerja selama 24 jam henti sejak hari pertama. Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengungkapkan bahwa tim DVI sangat bersemangat dalam meneruskan pekerjaan mereka untuk membantu keluarga korban dan memastikan keadilan di tengah insiden ini.
Sebuah operasi yang sangat sulit dan memerlukan kerja sama tim yang tepat telah berhasil dilaksanakan oleh tim DVI Polda Jatim. Operasi ini melibatkan identifikasi korban tewas di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurut Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki, tim DVI telah berhasil menemukan 8 kantong jenazah yang dapat diidentifikasi. Identitas korban-korban tersebut adalah:
1. Moch. Adam Fidiansyah (12 tahun) dari Masangan Kulon, Rt 009 Rw 003, Masangankulon, Sukodono, Sidoarjo.
2. Muhammad Raihan Jamil (14 tahun) dari Krembangan Jaya Selatan 3/23 Rt 002 Rw 007, Kemayoran, Krembangan, Kota Surabaya.
3. Mohammad Abdul Rohman Nafis (15 tahun) dari Pulungan, Rt 004 Rw 001, Pulungan, Sedati, Sidoarjo.
4. M Ghifari Chasbi (15 tahun) dari Taman Sari Rt 001 Rw 002, Tamansari, Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur.
5. Seragai Moh Toni Afandi (14 tahun) dari Sidotopo Jaya 3-A/37, Rt 004 Rw 005, Sidotopo, Semampir, Kota Surabaya.
6. Ach. Ramzi Fariki (15 tahun) dari Kp. Padurenan Rt 003 Rw 001, Padurenan, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
7. Abdullah As Syadid (16 tahun) dari Kmp. Nangger, Alas Kokon, Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
8. Arif Afandi (15 tahun) dari Wonorejo 4/41, Rt 008 Rw 006, Wonorejo, Tegalsari, Kota Surabaya.
Dengan demikian, total korban yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini adalah 48 orang, atau sekitar 71% dari seluruh kantong jenazah yang masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara. Tim DVI Polda Jatim terus bekerja sama dengan tim dokter forensik Indonesia untuk mempercepat proses identifikasi dan membawa kebenaran kepada keluarga korban.
Dalam operasi ini, tim DVI telah bekerja selama 24 jam henti sejak hari pertama. Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengungkapkan bahwa tim DVI sangat bersemangat dalam meneruskan pekerjaan mereka untuk membantu keluarga korban dan memastikan keadilan di tengah insiden ini.