Dudung Abdurachman Ungkap Alasan Indonesia Tak Ada Wajib Militer

Kepemimpinan Indonesia yang lemah dalam menghadapi ancaman militer membuat kita kesulitan melaksanakan wajib militer, kata Dudung Abdurachman. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini menolak klaim bahwa kita tidak mau melaksanakan wajib militer. Ia percaya biayanya sangat besar sehingga membuat kegiatan tersebut sulit dilakukan.

"Kita harus memperhatikan hal-hal seperti rekrutmen, pelatihan, pembinaan, hingga pemeliharaan," kata Dudung. "Dananya tidak ada untuk itu."

Anggaran pertahanan yang dimiliki Indonesia masih di bawah 1 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, anggaran itu sudah habis untuk keperluan pengadaan alat utama sistem pertahanan hingga gelar kekuatan satuan.

"Anggarannya sangat kecil sehingga kami tidak bisa memenuhi itu," tuturnya.

Meski tidak melaksanakan wajib militer, Indonesia memiliki program komponen cadangan (komcad) yang dijalankan TNI. Program ini bersifat sukarela dan diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Komponen cadangan dibentuk atas doktrin pertahanan yang diwarisi para pendiri bangsa, yaitu Pertahanan Rakyat Semesta. Doktrin ini dianggap perlu diimplementasikan dan salah satu bentuk implementasinya adalah komando cadangan.

Komponen cadangan menjadi sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan komponen utama, yaitu TNI.
 
Aku pikir Dudung benar-benar tidak memperhatikan konsekuensi dari kelemahan anggaran pertahanan kita ๐Ÿค”. Jika biaya wajib militer sebesar itu, berarti kita harus berinvestasi dalam pengadaan alat yang lebih baik dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan pertahanan kita. Tapi siapa yang mau mengeluarkan biaya besar itu ๐Ÿค‘? Kita tidak bisa menunggu sampai saat-saat darurat atau bahkan sudah terlambat ๐Ÿ•ฐ๏ธ.

Aku juga penasaran dengan komponen cadangan yang ada. Sifatnya sukarela dan diamanatkan oleh undang-undang, tapi bagaimana jika para sukarelawan tidak memenuhi targetnya? Apakah kita harus meninggalkan mereka? Tidak bisa, kan? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ.

Aku pikir solusi terbaik adalah membuat sistem yang lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan anggaran pertahanan kita. Jangan hanya fokus pada biaya wajib militer, tapi juga pertimbangkan untuk meningkatkan pendapatan kita melalui penjualan hasil produksi pertahanan atau lain-lain ๐Ÿค‘.
 
Aku pikir biayanya kan tidak masalah buat pemerintah, tapi justru biaya itu diutamakan sama-samanya aja. Apalagi kalau kita sudah punya program komponen cadangan, seperti apa lagi yang perlu kita lakukan? Dan juga, kalau biayanya sebesar 1 persen saja, itu berarti prioritasnya kan ada di mana? Nah, aku rasa ini semua nggak masuk akal, karena pemerintah yang justru harus memprioritaskan keamanan dan pertahanan negara. Kalau tidak, kita akan kalah di sini juga.
 
Aku nggak sabar sama ari ini ๐Ÿคฏ๐Ÿ™„. Kalau gini, kenapa kita harus berjuang lantaran biaya yang terlalu mahal? Saya pikir itu kan biaya untuk keamanan kita sendiri. Nah, kalau kira-kira ada komponen cadangan yang bisa ngambil bagian, itu bukan jadwal belajar agama sama sekali ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ. Aku lihat program komponen cadangan itu dijalankan TNI, tapi aku rasa harus ada kerja sama antara pemerintah dan TNI lebih serius, ya?
 
Mana aja biaya operasional militer itu ya? aku pikir jadi kelas dunia, gak bisa jadi cuma 1 persen APBN sih... tapi aku rasa wajib militer itu penting, kalau kita tidak punya pasukan yang cukup, siapa nanti yang akan lindungi Indonesia? ๐Ÿค” tapi aku pikir biaya operasional itu seharusnya diawasi lebih ketat, jadi bisa fokus pada yang penting. dan komponen cadangan itu gak main ya, kayaknya harus lebih serius dulu sebelum nanti mau memperbesar pasukan... atau apa sih tujuan dari wajib militer itu?
 
ada sih yang bilang kalau kita Indonesia kalah dalam pertahanan karena lemahnya pemerintah ๐Ÿค”. tapi aku pikir bukan cuma soal biaya, tapi juga strategi dan kebijakan yang kurang jelas. kayaknya ada yang harus berubah dari dalam, bukan cuma menambah anggaran saja ๐Ÿ’ธ. dan aku rasa pihak militer sendiri pun kudu jadi lebih transparan dalam penggunaan anggaran, nggak bisa hanya begitu aja ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ.
 
Anak muda kalung airnya selalu bikin kerusuhan, tapi apa kalian pikir udah gampang banget ngerampok negara? ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ Mereka bilang kita tidak mau melaksanakan wajib militer, tapi siapa yang bilang itu ya? Kita harus fokus pada hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan, seperti komponen cadangan. Jadi jangan sembarangan, konsultasikan dengan para ahli dan lihat apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kekuatan pertahanan kita. Dan siapa tau kemudian kita bisa menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. ๐Ÿค”
 
ada apa sih sih? kalau indonesia udah punya program komponen cadangan, kenapa kita masih kesulitan melaksanakan wajib militer? aku rasa itu karena biaya yang terlalu besar dan anggaran pertahanan yang di bawah 1 persen dari APBN. sih... kayaknya perlu ada prioritas pada hal ini agar program komponen cadangan bisa berjalan dengan baik.
 
ini kayaknya keren kan? program komponen cadangan itu jadi solusi utama kalau kita tidak bisa laksanakan wajib militer karena biayanya terlalu besar ๐Ÿ˜‚. tapi aku tahu program komponen cadangan itu masih dalam fase awal dan perlu dilanjutkan agar program tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. aku penasaran apa saja doktrin pertahanan rakyat semesta itu? bagaimana para pendiri bangsa berpikir bahwa kita harus menyelamatkan negara tanpa ada kompihensi dari pemerintah ๐Ÿค”
 
aku pikir kalau kita harus memilih, aku akan memilih berpartisipasi dalam komponen cadangan daripada tidak mau melaksanakan wajib militer nih ๐Ÿ˜Š. aku rasa kita harus mendukung program komcad ini karena itu bukan cuma sekedar sukarela aja, tapi juga memiliki kepentingan bagi negara ๐Ÿ™Œ. apalagi kalau kita punya kemampuan dan kondisi fisik yang memadai, maka kita bisa berkontribusi dalam menjaga keamanan negara ๐Ÿ’ช. tapi aku tidak paham mengapa Dudung Abdurachman bilang biaya wajib militer itu terlalu besar ๐Ÿ˜•. aku rasa biayanya bisa diatur dan dikelola lebih baik jika kita memiliki rencana yang matang dan jelas ๐Ÿ“Š.
 
Makasih dulu, bro.. Saya pikir kalau kita fokus buat mengutamakan program komcad aja, lama-langsuite masalah biayanya akan terpecahkan. Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa TNI tetap siap dalam menjaga keamanan bangsa ๐Ÿ™. Saya juga rasa, kalau kita tidak mau melaksanakan wajib militer, itu karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya hal tersebut, bukan karena kita tidak ingin ๐Ÿ˜Š. Jadi, saya setuju bahwa kita harus memperhatikan aspek rekrutmen, pelatihan, pembinaan, dan pemeliharaan agar program komcad ini bisa berjalan dengan baik ๐Ÿ’ช.
 
Makasih bro... Aku pikir itu salah satu masalah penting di Indonesia kini... Biaya militer benar-benar luar biasa, bukan? Kamu punya uang untuk berlibur ke Bali tapi tidak bisa membeli senjata apa-apa untuk TNI. Itu nggak adil, bro... Aku rasa kita harus menolak ide bahwa kita tidak mau melaksanakan wajib militer... Kita harus mencari jalan tengah... Mungkin ada cara lain untuk memenuhi biaya yang luar biasa itu... Misalnya dengan mengurangi kebutuhan belanja yang berlebihan... Aku pikir ini masalah penting yang perlu kita hadapi, bro...
 
gak percaya sih apa yang dikatakan Dudung... biayanya mah terlalu besar, tapi kita harus buat wajib militernya sekarang juga, kan? tapi kalau biayanya terlalu banyak, mungkin gak bisa dilakukan, dan itu akan membuat kita kesulitan... tapi kalau tidak melaksanakan wajib militer, pasti akan merusak keselamatan kita... dan komponen cadangan yang ada sih masih sumber daya nasional, tapi gak berarti kita boleh melewatkan kesempatan ini...
 
Gue rasa ini gak bisa dipungut. Kalau kita gak mau wajib militer kayaknya apa yang jadi? ๐Ÿค” Gue pikir pertahanan gede harus ada biaya, tapi kalau kita nggak punya uang kayak gini, gue rasa kita kalah sama negara-negara lain. ๐Ÿšซ Tapi komponen cadangan ini kayaknya cukup bagus, gue senang dengan program itu! ๐Ÿ’ช
 
kembali
Top